Mitos dan Fakta Anyang-Anyangan, Rasa Perih saat Buang Air Kecil

Published by K24Klik on

anyang-anyangan

“Kalau anyang-anyangan, ikat saja jempol kaki dengan karet”.

Sobat Sehat pasti sudah tidak asing lagi dengan saran seperti itu. Benarkah cara tersebut memang efektif menghentikan anyang-anyangan? Bagaimana penjelasan medis mengenai cara yang tepat untuk mengatasi gangguan buang air kecil ini? Simak ulasannya dalam artikel ini.

Mitos dan Fakta Anyang-anyangan

Mitos: Mengikat jempol kaki dengan karet, dapat mengurangi frekuensi buang air kecil pada penderita anyang-anyangan.

Faktanya: Secara medis, tidak ada keterkaitan antara mengikat jempol kaki dengan mengatasi anyang-anyangan.

anyang-anyangan

created by topntp26 – www.freepik.com

Tentang Anyang-anyangan

Anyang-anyangan merupakan suatu kelainan pada saluran kemih yang ditandai dengan rasa tidak nyaman saat buang air kecil. Frekuensi buang air kecil pada penderita anyang-anyangan jadi lebih sering dari biasanya. Bahkan pada kondisi yang lebih serius, disertai dengan rasa perih, nyeri, hingga panas saat buang air kecil.

Secara medis, keluhan anyang-anyangan ini disebut disuria. Keluhan disuria dapat terjadi pada siapa saja. Namun, sebagian besar keluhan ini lebih sering dialami oleh wanita, terlebih wanita hamil.

Mengapa wanita? Karena wanita memiliki uretra yang lebih pendek dibanding pria. Sehingga, wanita lebih rentan mengalami infeksi pada saluran kemih. Sedangkan pada wanita hamil, disuria dapat terjadi karena kandung kemih tertekan oleh janin yang semakin membesar.

Gejala dan Penyebab Anyang-anyangan

Seseorang yang mengalami keluhan anyang-anyangan, tidak akan menunjukkan gejala yang spesifik. Namun secara umum, keluhan tersebut ditandai dengan kondisi berikut ini:

  • Frekuensi buang air kecil yang meningkat, dengan volume urine sedikit-sedikit.
  • Pada wanita, timbul rasa nyeri pada panggul.
  • Pada pria, timbul rasa nyeri pada anus.
  • Perih dan kadang disertai rasa panas seperti terbakar saat buang air kecil.
  • Bau urine lebih menyengat, warnanya lebih pekat atau keruh, dan kadang mengandung darah.
  • Demam, mual, mudah lelah, dan merasa kurang sehat.

Anyang-anyangan atau disuria ini bisa disebabkan oleh banyak hal. Beberapa penyebab yang paling umum terjadi adalah karena infeksi kandung kemih (cystitis), infeksi ginjal (pielonefritis), pembengkakan atau peradangan pada uretra (uretritis), dan infeksi prostat (prostatitis). Disuria juga bisa menjadi penanda keluhan penyakit menular seksual.

Selain penyebab di atas, beberapa hal berikut ini juga bisa memicu terjadinya disuria atau anyang-anyangan:

  • Batu (gumpalan mineral keras) pada kandung kemih. Batu ini terbentuk karena buang air kecil yang tidak tuntas sehingga urine yang tertinggal menggumpal dan membentuk kristal mineral.
  • Umumnya terjadi karena cedera saat berhubungan intim atau setelah pemasangan kateter.
  • Perubahan anatomi pada area saluran kemih, misal karena pembesaran prostat atau penyempitan saluran kencing.
  • Pertumbuhan jaringan yang tidak normal pada area organ intim.
  • Iritasi pada organ intim akibat penggunaan alat medis atau produk perawatan organ intim. Misal, penggunaan douching vagina pada wanita.
  • Melemahnya otot dasar panggul atau kelainan neurologis lain.

Photo by bruce mars from Pexels

Mengatasi Anyang-anyangan dengan Tepat

Disuria tergolong dalam kategori penyakit ringan yang berlangsung singkat dan dapat sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan pemeriksaan khusus. Namun, apabila keluhan sakit saat buang air kecil terus-terusan terjadi dan berlangsung dalam waktu lama. Atau, keluhan tidak menunjukkan tanda-tanda kesembuhan. Maka sebaiknya Anda segera mengunjungi dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan dapat diberikan terapi pengobatan yang tepat. Jika diperlukan, Anda akan disarankan untuk melakukan tes urine.

Pada anyang-anyangan yang disebabkan karena infeksi serius, dokter akan memberikan antibiotik sebagai terapi. Sedangkan untuk mengurangi demam atau nyeri yang terjadi, Anda akan diresepkan obat golongan analgetik (antinyeri) atau antipiretik (anti demam). Namun, pada disuria yang disebabkan karena infeksi jamur, Anda akan diterapi dengan obat anti jamur.

Photo by freepik.com
“Mencegah anyang-anyangan dengan yogurt”

Mencegah Anyang-anyangan

Selain terapi pengobatan oleh dokter, beberapa hal berikut ini dapat membantu Anda mengatasi dan mencegah anyang-anyangan:

  • Menjaga kebersihan organ intim. Setelah buang air kecil, biasakan untuk membasuh organ intim hingga bersih. Pada wanita, bersihkan saluran kencing dari depan ke arah belakang.
  • Berendam air hangat. Aktivitas ini diyakini dapat membantu mengurangi rasa nyaman pada area organ intim Anda.
  • Istirahat cukup. Saat demam karena disuria menyerang, tidak ada yang lebih baik dari tidur dan beristirahat yang cukup.
  • Kosongkan kandung kemih. Biasakan untuk buang air kecil hingga tuntas dan tidak menunda-nunda keinginan buang air kecil.
  • Konsumsi yogurt dengan teratur. Cara ini efektif untuk mengatasi disuria yang disebabkan karena infeksi jamur. Jika dikonsumsi secara teratur, ragi pada yogurt dapat membantu menghentikan perkembangan infeksi karena jamur.
  • Pastikan organ intim selalu dalam keadaan kering dan bersih. Kenakan celana dalam berbahan katun, dan hindari penggunaan celana ketat. Pada wanita, gantilah pembalut sesering mungkin, minimal setiap 4 jam.
  • Patuhi anjuran dokter dan perbanyak konsumsi air putih.

Penggunaan produk kesehatan untuk membersihkan organ intim memang diperbolehkan dalam mencegah anyang-anyangan. Namun, tindakan tersebut sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter agar Anda mendapatkan saran produk kesehatan yang tepat. Belilah produk kesehatan di Apotek Online K24Klik. Dengan jaminan obat pasti, kesehatan organ intim Anda akan terjaga dengan baik. Semoga sehat selalu!


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *