Rubella (Campak Jerman)

Published by K24Klik on

rubella

Rubella atau yang juga dikenal sebagai campak Jerman adalah infeksi virus yang ditandai dengan ruam merah pada kulit, demam, dan mata merah. Penyakit yang satu ini termasuk salah satu jenis penyakit yang mudah ditularkan. Media penularan virus, antara lain :

  1. Melalui butiran liur di udara saat penderita batuk atau bersin,
  2. Bergantian menggunakan piring atau gelas yang sama dengan penderita,
  3. Ketika berbagi makanan atau makan dalam satu wadah (piring) dengan penderita,
  4. Melalui tangan yang sudah terkontaminasi oleh virus rubella dan digunakan untuk menyentuh mata, hidung, atau mulut.

rubella

Meski tergolong penyakit yang lebih ringan dibandingkan campak, rubella menjadi sangat berbahaya apabila menyerang wanita hamil dengan usia kandungan tiga bulan atau di bawah lima bulan. Virus yang menyerang wanita hamil dapat menyebabkan sindrom rubella kongenital atau CRS (conginental rubella syndrome), hingga kematian bayi dalam kandungan. Berdasarkan data dari WHO, 100.000 bayi di dunia terlahir dengan CRS setiap tahunnya.

Sindrom rubella kongenital atau CRS dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi, seperti : tuli, katarak, penyakit jantung kongenital, kerusakan otak, organ hati, serta paru-paru, diabetes tipe 1, hipertiroidisme, hipotiroidisme, serta pembengkakan otak. Selain itu, penyakit rubella juga dapat menyebabkan keguguran pada wanita hamil atau bayi tidak dapat bertahan lama setelah kelahiran

Yang beresiko terkena penyakit rubella

Umumnya virus rubella menyerang anak-anak. Namun, tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga dapat terinfeksi virus ini jika belum pernah mendapatkan vaksin rubella sejak kecil. Risiko penyebaran virus tertinggi ada pada ibu hamil karena karena dapat menyebabkan komplikasi serius pada janin yang dikandungnya.

Gejala penyakit rubella

Tidak semua penderita menunjukkan gejala sakit. Meskipun gejala tidak tampak, penderita tetap dapat menularkan penyakit ini kepada orang lain. Gejala yang dialami oleh anak-anak pun cenderung lebih ringan dibandingkan pada orang dewasa, dan akan tampak setelah 21 hari sejak pertama kali terinfeksi.

Berikut gejala yang sering muncul :

  1. Demam ringan.
  2. Sakit kepala.
  3. Hidung tersumbat dan beringus.
  4. Tidak nafsu makan.
  5. Iritasi ringan pada mata (bengkak dan berwarna merah muda atau konjungtivitis).
  6. Pembengkakan kelenjar limfa pada telinga dan leher.
  7. Ruam berbentuk bintik-bintik kemerahan yang awalnya muncul pada wajah lalu menyebar ke badan, tangan, dan kaki yang berlangsung selama 1-3 hari.
  8. Nyeri pada sendi, terlebih pada penderita wanita usia remaja.

Virus akan menyebar ke seluruh tubuh dalam waktu 5 hari sejak pertama terinfeksi. Sedangkan masa penularan tertinggi biasanya terjadi pada hari pertama hingga kelima setelah muncul ruam.

Mencegah penyakit rubella

Penyakit yang juga dikenal dengan campak jerman ini dapat dicegah dengan pemberian vaksin MR. Pada anak-anak, vaksin dapat diberikan dua kali. Vaksin pertama diberikan pada usia 12 dan 15 bulan dengan jarak 6 bulan dari imunisasi campak, sedangkan vaksin kedua saat usia 4-6 tahun.

Pada wanita, vaksin campak jerman sebaiknya diberikan 4 minggu atau 1 bulan sebelum merencanakan kehamilan. Namun jika sudah hamil, vaksin sebaiknya tidak diberikan. Selain itu, vaksin juga perlu diberikan kepada bayi atau seseorang yang akan mengunjungi daerah yang terkena wabah rubella.

Selain vaksinasi, lakukan tindakan pencegahan pribadi, seperti :

  1. Hindari kontak dengan penderita rubella, terlebih ibu hamil yang belum menerima vaksin MR dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
  2. Menjaga kebersihan diri dengan selalu mencuci tangan sebelum makan dan setelah melakukan aktivitas apapun.
  3. Tempatkan penderita ke ruangan terpisah.

Pengobatan

Hingga saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan rubella. Penanganan yang diberikan hanya bertujuan untuk meringankan gejalanya saja. Berikut tindakan yang dapat dilakukan untuk meringankan gejala sakit yang dirasakan :

  1. Istirahat yang cukup.
  2. Minum banyak air putih untuk mencegah dehidrasi.
  3. Berikan obat penurun demam dan penghilang rasa nyeri, seperti paracetamol atau ibu profen yang dapat dibeli bebas di Apotek Online K24Klik.com atau Apotek K-24.
  4. Konsumsi banyak buah dan sayur untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
  5. Minum air hangat bercampur madu dan lemon untuk meredakan hidung tersumbat dan hidung beringus. (Dev/Win)

Sumber : http://www.webmd.com/

Photo : Mymed.com, tescobabyclub.com


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *