Atasi Penyakit Jantung dengan Solusi CERDIK Ala Kementrian Kesehatan

Published by Dewi Dwiputri on

Atasi Penyakit Jantung dengan Solusi CERDIK

penyakit jantung

Jantung merupakan salah satu organ tubuh yang bersifat vital. Fungsi jantung adalah memompa dan menyebarkan darah yang mengandung oksigen serta nutrisi ke seluruh bagian tubuh. Jika salah satu bagian jantung mengalami gangguan, maka secara otomatis fungsi jantung akan terganggu. Hal ini juga berakibat pada fungsi kerja organ lainnya karena semua organ tersebut saling berkaitan.

Penyakit ini bahkan telah menyerang dewasa muda yang berusia 30-an. Hal ini ditemukan di Indonesia, tepatnya di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita. Parahnya lagi di negara-negara maju lainnya, penyakit ini telah menyerang usia anak. Oleh karena itu, kesehatan jantung perlu dijaga dengan benar.

Tingginya Angka Kematian Akibat Penyakit Jantung

Berdasarkan Survei Sample Registration (SRS) tahun 2014 mengungkapkan bahwa penyakit jantung koroner (PJK) memiliki urutan kedua penyebab kematian terbesar setelah penyakit stroke yaitu sebesar 12,9%. Ini bukanlah persentase yang sedikit karena diperkirakan akan meningkat setiap tahunnya. Data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2012 menunjukkan 17,5 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung atau 31% dan 56,5 juta kematian diseluruh dunia. dan lebih dari ¾ kematian terjadi di negara berkembang yang berpenghasilan rendah hingga sedang.

Sedangkan menurut Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 mengungkapkan prevalensi tertinggi dari Penyakit Jantung Koroner (PJK) ada di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar 4,4% dan prevalensi terendah ada di provinsi Riau sebesar 0,3%. Hal inilah yang membuat pemerintah mulai bergerak untuk mengurangi angka kematian serta mencegah penyakit PJK itu sendiri.

Berdasarkan usia, Penyakit Jantung Koroner (PJK) paling sering terjadi pada usia 65-74 tahun (3,6%), usia di atas 75 tahun sebesar 3,2%, usia 55-64 tahun sebesar 2,1%, dan usia 35- 44 tahun sebesar 1,3%. Kemudian menurut riset berdasarkan status ekonomi, pengidap PJK paling banyak dialami oleh penderita dengan status ekonomi menengah kebawah (2,1%).

Penyebab Timbulnya Penyakit Jantung

Salah satu penyebab timbulnya penyakit jantung adalah gaya hidup tidak sehat terutama konsumsi makanan yang mengandung lemak berlebihan. Data dari Survei Konsumsi Makanan Indonesia (SKMI) tahun 2014 mengungkapkan bahwa kebanyakan penduduk Indonesia mengonsumsi lemak sebanyak 26,5% atau lebih dari 67 gram perharinya. Selain itu konsumsi natrium sebanyak 52,7% atau lebih dari 2000 mg, dan konsumsi gula sebanyak 4,8% atau lebih dari 50 gram. Sedangkan konsumsi lemak, natrium, atau gula yang berlebihan menjadi faktor risiko timbulnya hipertensi, diabetes, dan obesitas. Ketiga faktor inilah yang menjadi pencetus timbulnya penyakit jantung koroner (PJK).

Gejala Penyakit Jantung Koroner (PJK)


Ciri khas penyakit ini adalah nyeri dada. Bagi sebagian orang, nyeri dada yang dialami hanya dianggap masuk angin biasa. Jika anda mengalami nyeri dada yang terus-terusan dan menjalan hingga ke lengan atau punggung kiri, maka berhati-hatilah bahwa hal itu termasuk gejala penyakit jantung. Terkadang gejala disertai dengan sesak napas, mual, keringat dingin, serta dada berdebar-debar.

Solusi CERDIK Cegah Penyakit Jantung

Kini Kementrian Kesehatan melalukan upaya untuk menekan angka penyakit jantung yang semakin meningkat setiap tahunnya. Salah satu solusi yang dicanangkan adalah solusi CERDIK.

C = Cek Kesehatan secara berkala

E = Enyahkan asap rokok

R = Rajin beraktifitas fisik

D = Diet yang sehat dan seimbang

I = Istirahat yang cukup

K = Kelola stres

  • Cek Kesehatan Secara Berkala

Masyarakt juga disarankan untuk kontrol secara rutin berupa pengukuran tekanan darah serta pemeriksaan kolesterol secara rutin setiap bulan jika rajin atau minimal satu kali dalam setahun di Fasilitas Pelayan Kesehatan Tingkat Pertama seperti puskesmas atau Pobindu PTM.

  • Enyahkan Asap Rokok

penyakit jantung

Diperkirakan perokok aktif memiliki risiko 4 kali lipat terkena penyakit jantung dibanding tidak merokok. Berdasarkan studi dari Institur Kanker Nasional mengungkapkan bahwa orang yang merokok 6 kali lebih rentan terkena penyakit jantung.

Bagaimana rokok bisa menyebabkan penyakit jantung? Kandungan dalam rokok dapat membuat kerusakan pada lapisan arteri. Hal ini membuat dinding arteri menebal dan terjadi penumpukan lemak dan plak yang dapat menghambat aliran darah pada pembuluh darah arteri. Proses ini sering disebut sebagai arterosklerosis. Ketika arteri mengalami penyumbatan, pasokan darah yang mengalir ke jantung yang mengandung kaya akan oksigen pun menjadi terhambat. Akibatnya fungsi jantung akan terganggu hingga akhirnya menimbulkan penyakit jantung koroner (PJK).

  • Diet yang Sehat dan Seimbang

Disarankan untuk melakukan diet yang sehat dan seimbang dengan konsumsi makanan bergizi. Anda dapat memulainya dengan mengonsumsi 2-3 mangkuk sayuran per harinya atau 5 jenis buah-buahan setiap harinya. Selain itu, batasi konsumsi gula kurang dari 1 sdt per hari dan membatasi konsumsi lemak menjadi 4 sdm setiap harinya.

  • Istirahat Yang Cukup

Salah satu penyebab timbulnya penyakit jantung adalah kebiasaan tidur yang buruk. Berdasarkan sebuah penelitian mengungkapkan jika seseorang yang tidur kurang dari 6 jam setiap malamnya, maka tingkat protein inflamasi yang berada dalam darah akan lebih tinggi dibandingkan seseorang yang memiliki kualitas tidur yang baik. Kebiasaan tidur yang buruk ini membuat terbentuknya protein C-reaktif yang berhubungan dengan risiko terjadinya penyakit jantung. Oleh karena itu, istirahat yang cukup sangat diperlukan untuk kesehatan jantung anda. Berikan waktu tidur untuk tubuh anda 7-8 jam sehari sehingga risiko timbulnya penyakit jantung dapat menurun.

Namun, perlu anda perhatikan jika kelebihan tidurpun tidaklah baik untuk tubuh. Hal ini disebabkan tubuh akan memicu masalah metabolisme yaitu intoleransi glukosa yang menyebabkan timbulnya hiperglikemia. Timbulnya hiperglikemia (gula yang berlebihan dalam tubuh) akibat tubuh tidak merespon glukosa dengan normal dan tidka mengubahnya dalam bentuk energi. Hal ini membuat gula menumpuk dalam tubuh. Hal ini berisiko timbulnya diabetes dan penyakit jantung.

  • Kelola Stres

Jika anda mengalami stres, maka risiko hipertensi (tekanan darah tinggi) akan meningkat. Ketika tekanan darah tinggi, aliran darah akan menjadi terhambat sehingga menimbulkan gangguan kerja pada jantung. Jika dibiarkan begitu saja dapat menimbulkan penyakit jantung. Oleh karena itu, jangan biarkan stres yang anda alami berlarut-larut. Kelolalah stres dengan baik untuk menjaga kesehatan jantung. Anda.

Pengobatan Penyakit Jantung

Jika anda mengalami gejala serangan jantung berupa nyeri dada yang khas, segeralah ke UGD terdekat untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut. Jangan pernah mengobatinya sendirian dengan obat atau herbal yang tidak diketahui efek nya terhadap tubuh karena bisa saja itu hanya akan memperburuk kondisi anda. Beberapa dokter akan memberikan serangkaian obat setelah memastikan diagnosis penyakit itu apakah benar-benar penyakit jantung atau tidak. Beberapa obat tersebut antara lain aspirin, nitrogliserin, obat pengencer darah, obat penekar kadar asam, hingga obat antidepresan.


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *