Tuberkulosis: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahan

Published by apt. Fachrunisa Candra Andika, S.Farm on

tuberkulosis-gejala-pengertian-cara-mengobati-k24klik
Dikurasi Oleh: apt. Fachrunisa Candra Andika, S.Farm

Mungkin, hanya ada beberapa di antara pembaca yang pernah berhadapan langsung dengan penyakit ini. Tapi, bukan berarti TBC hanyalah mitos atau cerita yang kerap muncul di televisi saja. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui berbagai informasi mengenai tuberkulosis atau TBC.

Organisasi WHO menyatakan bahwa penyakit TBC merupakan satu dari 10 penyebab kematian teratas  dan penyebab utama dari penyakit menular (di atas HIV/AIDS).

Berdasarkan data Global TBC Report yang dikeluarkan akhir tahun lalu, terdapat 8 negara termasuk Indonesia yang menduduki 2/3 dari jumlah total penderita TBC di seluruh dunia. India menempati urutan teratas diikuti oleh China, Filipina, Pakistan, Nigeria, Bangladesh, dan Afrika selatan. 

Besarnya jumlah penderita TBC yang disumbang dari Indonesia membuat WHO menjadikan Indonesia sebagai negara endemi TBC. Maka, sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat, penting untuk mengetahui dan memahami lebih mendalam mengenai penyakit TBC. Mulai dari pengertian, cara penularan, pengobatan, hingga cara mencegah.

Pengertian TBC 

Tuberkulosis adalah infeksi yang menular dan biasanya menyerang paru-paru. Tak hanya itu, bakteri penyebab tuberkulosis juga mampu menyebar ke bagian tubuh yang lain: seperti otak, tulang belakang, serta kelenjar getah bening.

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis. Dan bakteri ini bisa disebarkan lewat percikan ludah (droplet), batuk, atau bersin yang dikeluarkan penderita TBC.

Gejala yang ditimbulkan dari infeksi bakteri berupa batuk yang berlangsung lama. Biasanya hingga lebih dari tiga minggu. Batuk tersebut juga disertai dahak. Dan saat kondisi semakin parah, juga bisa menjadi batuk berdarah.

Penyebab TBC 

Seperti disebutkan diatas, TBC merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi kuman Mycobacterium Tubercolusis. Kuman atau bakteri ini menyebar di udara melalui percikan droplet atau ludah penderita, misalnya ketika berbicara, bersin ataupun batuk.

Namun demikian, penularan penyakit TBC ini membutuhkan kontak yang cukup lama dan dekat dengan penderita, tidak serta merta dan singkat seperti halnya penyakit flu.

Jika seseorang berinteraksi dengan penderita TBC, maka ia akan memiliki resiko lebih tinggi untuk tertular. Misalnya anggota keluarga yang tinggal serumah dengan penderita TBC. 

Pada penderita TBC yang tidak bergejala (TBC laten), bakteri TBC akan tetap tinggal di dalam tubuhnya. Bakteri TBC akan berkembang aktif apabila daya tahan tubuh penderita mengalami penurunan.

Namun TBC laten ini tidak menular. Walaupun penularan TBC tidaklah semudah penularan flu namun ada beberapa kelompok individu yang rentan tertular penyakit ini. 

  • Penduduk yang tinggal di daerah pemukiman kumuh dan padat 
  • Petugas kesehatan yang sering kontak dengan pasien TBC
  • Lansia dan anak-anak 
  • Pengguna narkotika dan zat terlarang 
  • Orang yang mengalami kecanduan alkohol 
  • Perokok 
  • Orang yang menderita penyakit ginjal stadium lanjut 
  • Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya penderita kanker, diabetes, AIDS ataupun orang yang mengalami malnutrisi. 

Tipe Tuberkulosis

Seperti yang disinggung di atas, bakteri penyebab TB bisa menyerang berbagai bagian tubuh. Tapi yang paling umum ditemui adalah serangan tuberkulosis pada paru-paru.

Sementara itu, infeksi TB tidak selalu membuat badan terasa sakit. Soalnya ada dua bentuk dari serangan penyakit akibat bakteri ini. Yakni:

Infeksi Tuberkulosis Laten (ITBL)

Penderita Infeksi Tuberkulosis LAten (ITBL) adalah penderita yang memiliki bakteri penyebab di dalam tubuh tapi tidak aktif dan menimbulkan gejala. ITBL juga kerap disebut laten TB atau infeksi TB.

Tipe TB ini tidak menular. Namun, tanpa diimbangi perawatan, bakteri TB bisa berubah menjadi aktif. Artinya, jika ada yang menilai bahwa TB laten bisa sembuh sendiri, itu adalah anggapan yang keliru.

TB Aktif

Kebalikan dari TB laten, tipe ini ditandai dengan bakteri yang bisa memperbanyak diri sehingga membuat penderita sakit. Penderita tipe TB ini juga bisa menyebarkan bakteri ke orang lain. Sebagai catatan, 90 persen kasus TB disebabkan oleh tipe ini.

Gejala TB

Seperti disinggung di atas, tipe TB laten tidak memiliki gejala. Hanya bisa diketahui lewat tes darah dan kulit. Sementara itu, gejala dari TB aktif di antaranya adalah:

  1. Batuk lebih dari 3 minggu
  2. Dada terasa sakit
  3. Batuk berdarah
  4. Mudah lelah
  5. Keringat malam hari
  6. Kedinginan
  7. Demam tinggi
  8. Selera makan kurang
  9. Berat badan berkurang

Langkah Pencegahan TBC

Lakukan pencegahan untuk meminimalisir resiko penularan TBC dengan selalu menerapkan langkah-langkah berikut ini:

  • Tidak berkontak langsung dengan penderita TBC. Jika berkontak dengan penderita TBC, gunakan masker dan sarung tangan. Buang masker di tempat sampah supaya penyebaran TBC tidak terjadi. 
  • Selalu mengonsumsi makanan bergizi. Makan makanan yang merupakan sumber vitamin C. Tingkatkan porsi buah dan sayuran sebanyak 4-5 porsi. 
  • Menerapkan kebiasaan sehat. Kebiasaan sehat untuk mencegah TBC antara lain selalu cuci tangan dengan sabun dan air. Saat batuk atau bersin sebaiknya tutup mulut agar droplet tidak terpercik. 
  • Rutin minum obat teratur. Jika anda atau keluarga anda menderita TBC, pastikan untuk meminum obat secara teratur. 
  • Ventilasi memadai. Bakteri penyebab TBC akan menyebar dengan mudah di dalam ruangan yang kecil dan tertutup dikarenakan tidak adanya sirkulasi udara. Apabila rumah tidak memiliki ventilasi udara yang memadai, perbanyak membuka jendela sehingga kualitas udara dalam rumah menjadi lebih baik. Selain itu, sinar matahari bisa  masuk ke dalam rumah. 
  • Rutin berolahraga. Usahakan untuk olahraga setiap hari. Tak perlu melakukan olahraga berat, cukup jogging ringan selama 30-45 menit. Olahraga akan melancarkan sirkulasi darah sehingga kekebalan tubuh akan meningkat dan bebas dari berbagai penyakit, termasuk TBC. 
  • Vaksin BCG. Vaksin BCG merupakan langkah pencegahan penyakit TBC sejak dini kepada anak. Dengan vaksin BCG anak memiliki kekebalan terhadap bakteri penyebab BCG. 

Referensi: