Perbedaan Alergi Susu Sapi dengan Intoleransi Laktosa

Published by apt. Fachrunisa Candra Andika, S.Farm on

Perbedaan Alergi Susu Sapi dengan Intoleransi Laktosa
Dikurasi Oleh: apt. Fachrunisa Candra Andika, S.Farm

Sedih rasanya ya Bu, ketika si Kecil menunjukkan reaksi seperti rewel, sakit perut, atau diare  setiap selesai minum susu. Ibu pasti bertanya-tanya, apakah ada yang salah dengan susu yang diminumnya? Apakah si Kecil alergi susu? Atau mengalami intoleransi laktosa? 

Banyak Ibu mengira alergi susu sapi sama dengan intoleransi laktosa. Pasalnya gejala yang muncul  serupa, sehingga kerap membuat bingung para Ibu. Ternyata, perbedaan alergi susu sapi dan intoleransi laktosa itu adalah dua kondisi yang berbeda. Apa perbedaan antara kedua kondisi ini? Yuk, simak di bawah ini. 

Apa Itu Alergi Susu?

Perbedaan alergi susu dan intoleransi laktosa
Perbedaan alergi susu dan intoleransi laktosa

Pada kondisi alergi susu sapi, sistem kekebalan tubuh akan bereaksi tidak normal terhadap kandungan protein yang ada di dalam susu sapi. Alergi susu sapi adalah salah satu alergi makanan yang paling umum terjadi. Sekitar 1,9 sampai 4,9 persen atau kisaran 403 anak mengalami alergi susu sapi. 

Umumnya ada 6 gejala si Kecil tidak cocok susu sapi. Gejala-gejala ini ada yang muncul dalam beberapa menit setelah minum susu sapi, atau bisa juga gejala baru muncul setelah beberapa jam atau bahkan baru beberapa hari kemudian.  

Beberapa gejala yang mungkin ditunjukkan diantaranya:

  • Masalah pencernaan, seperti sakit perut, diare, dan sembelit
  • Reaksi pada kulit, seperti pembengkakan pada bibir, wajah, dan area mata, serta ruam merah dan gatal
  • Hidung meler dan mata berair

Gejala parah yang jarang terjadi adalah pembengkakan mulut atau tenggorokan, dan mengi (napas yang berbunyi seperti siulan). Pada kasus tertentu, terjadi sesak napas atau kesulitan bernapas, dimana reaksi alergi parah ini disebut anafilaksis, yang juga dapat membuat si Kecil pingsan atau tidak sadarkan diri. Kondisi anafilaksis ini sangat berbahaya dan perlu segera ditangani oleh dokter. Ibu bisa segera membawa si Kecil ke dokter jika gejala-gejala ini muncul.

Lalu bagaimana dengan intoleransi laktosa? Mari mengenalnya lebih lengkap.

Mengenal Intoleransi Laktosa

Intoleransi laktosa pada bayi adalah kondisi ketika tubuh si Kecil tidak dapat mencerna laktosa.
Laktosa merupakan jenis gula alami yang ditemukan di dalam susu sapi dan produk yang dibuat dari olahan susu sapi. Intoleransi laktosa pada si Kecil umumnya terjadi akibat belum sempurnanya perkembangan usus, misalnya bayi dengan kelahiran prematur. Pada kondisi ini, sistem pencernaan belum mampu menghasilkan enzim laktase yang cukup untuk mencerna laktosa.  

Berbeda dengan alergi susu sapi yang gejalanya dapat muncul di seluruh bagian tubuh si Kecil, sedangkan intoleransi laktosa hanya menimbulkan gejala di saluran pencernaan seperti perut kembung, sering buang angin, hingga diare.

Cara Mengatasi Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa

https://bebeclub.co.id/articles/image/Balita%20(1-5%20yearsold)/alergi%20susu%20sapi%20dan%20intoleransi%20laktosa%203.jpg

Lalu, bagaimana cara mengatasi alergi susu? Tentunya, jika si Kecil terbukti alergi susu, Ibu harus menghilangkan susu sapi dari daftar makanan atau minumannya sehari-hari2. Pada bayi yang menyusui, Ibu tetap dapat melanjutkan pemberian ASI, namun, Ibu perlu menghindari makanan yang bersumber dari susu sapi atau produk turunannya, ya.

Sedangkan untuk si Kecil yang sudah mulai diberikan MPASI maka dapat diperhatikan jenis bahan makanan yang diberikan. Selain itu juga, Ibu harus konsultasikan kepada Dokter untuk mengetahui jenis makanan yang sesuai dengan kondisi si Kecil.

Jika gejala alergi masih muncul saat anak telah berusia di atas 12 bulan, selain mengonsumsi makanan dengan menu gizi seimbang jika memerlukan nutrisi tambahan ada beberapa alternatif yang dapat disesuaikan dengan kondisi si Kecil berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), yaitu seperti pemberian formula asam amino, formula kedelai (soya).  Namun dalam penggunaannya harus berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu.

Lega rasanya ya, Bu, setelah mengetahui perbedaan antara alergi susu dan intoleransi laktosa. Ibu kini bisa memenuhi asupan gizi seimbang dalam menu harian sesuai dengan kondisi anak. Mulai dari makanan utama, camilan, hingga susu untuk si Kecil. Sajikan yang terbaik untuk si Kecil ya, Bu!

Jika anak mengalami tidak cocok susu sapi, sebaiknya berikan susu soya sebagai alternatif susu formula untuk bayi intoleransi laktosa. Bebelac Gold Soya adalah satu-satunya susu sapi tanpa laktosa berisi formula soya tinggi serat dengan nutrisi tepat. Formula dengan isolat protein soya untuk anak usia satu tahun ke atas. Bebelac Gold Soya juga dilengkapi dengan kombinasi serat tinggi FOS dan Inulin, Omega 3 dan 6, serta 13 Vitamin dan 9 Mineral yang bisa dukung perut sehat & tumbuh kembang optimal. 

Referensi:

  1. Adriana C. Lozinsky, et al. 2015. Cow’s Milk Protein Allergy from Diagnosis to Management: A Very Different Journey for General Practitioners and Parents. Diambil dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4928770/ Diakses pada 4 Sep
    tember 2021
  2. Carlos Lifschitz dan Hania Szajewska. 2015. Cow’s milk allergy: evidence-based diagnosis and management for the practitioner. Diambil dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4298661/ Diakses pada 4 Sep
    tember 2021
  3. Natharina Yolanda. 2016. Susu Formula Alternatif untuk Alergi Susu Sapi. Diambil dari: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/susu-formula-alternatif-untuk-alergi-susu-sapi/ Diakses pada 4 September 2021
  1. Ralf G. Heine, et al. 2017. Lactose intolerance and gastrointestinal cow’s milk allergy in infants and children – common misconceptions revisited. Diambil dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5726035/ Diakses pada 4 Sep
    tember 2021
  2. Talia F. Malik dan Kiran K. Panuganti. 2021. Lactose Intolerant.  Diambil dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532285/ Diakses pada 4 September 2021