Penyakit Asam Lambung, Ciri-ciri, Gejala, Penyebab dan Pantangannya

Published by apt. Fachrunisa Candra Andika, S.Farm on

Penyakit Asam Lambung, Ciri-ciri, Gejala, Penyebab dan Pantangannya
Dikurasi Oleh: apt. Fachrunisa Candra Andika, S.Farm

Tugas utama perut adalah membantu proses pencernaan makanan yang Anda makan. Salah satu cara yang dilakukan lambung untuk mencerna makanan adalah dengan menggunakan asam lambung. Asam klorida merupakan komponen utama dari asam lambung.

Secara alami lapisan perut Anda mengeluarkan asam lambung. Sekresinya diatur oleh hormon dan sistem saraf. Dalam kondisi tertentu, perut bisa memproduksi terlalu banyak asam lambung yang bisa menyebabkan Anda mengalami gejala yang tidak menyenangkan. Untuk memahami lebih jauh tentang asam lambung dan penyakit asam lambung, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Pengertian Asam Lambung

Asam lambung adalah cairan encer dan tidak berwarna yang diproduksi secara alami oleh lapisan perut. Seperti namanya, cairan ini bersifat sangat asam dan membantu memecah makanan agar proses pencernaan menjadi lebih mudah. Asam lambung juga membantu tubuh menyerap nutrisi dengan lebih mudah saat makanan bergerak melalui saluran pencernaan.

Agar bisa memecah segala jenis makanan yang kita santap mulai dari daging hingga tumbuhan yang keras dan berserat, asam lambung harus sangat asam. Tubuh Anda dirancang untuk bisa menangani tingkat rata-rata asam lambung sehingga tidak menyebabkan sakit atau komplikasi.

Namun, sistem tersebut kadang tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Kondisi asam lambung yang terlalu rendah atau tinggi bisa menyebabkan masalah kesehatan.

Penyakit Asam Lambung, Gejala dan Penyebabnya

Penyakit asam lambung kerap dikaitkan dengan beberapa kondisi lain seperti maag dan GERD. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan penyakit asam lambung? Penyakit asam lambung mengacu pada gangguan kesehatan yang disebabkan oleh asam lambung itu sendiri. Ini bisa berupa produksi asam lambung yang terlalu tinggi, terlalu rendah atau asam lambung naik.

Untuk lebih memahami tentang penyakit asam lambung, simak paparan berikut ini!

Penyakit Karena Tingkat Asam Lambung yang Terlalu Tinggi

Jika produksi asam lambung di dalam perut berlebihan, maka Anda bisa mengalami sejumlah gejala antara lain rasa tidak nyaman di perut, mual, muntah, kembung, diare, heartburn (rasa panas di dada), nafsu makan menurun dan penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan.

Ada beberapa kondisi yang menyebabkan asam lambung tinggi. Seringkali kondisi ini menyebabkan kelebihan produksi hormon gastrin. Gastrin sendiri adalah hormon yang memerintahkan perut untuk memproduksi lebih banyak asam lambung.

Asam lambung tinggi bisa disebabkan oleh berbagai kondisi seperti infeksi bakteri H. pylori, sindrom Zollinger-Ellison hingga gagal ginjal kronis. Ada juga kondisi tertentu saat kenaikan asam lambung tidak bisa diketahui penyebabnya atau disebut idiopatik.

Penyakit Karena Asam Lambung yang Rendah

Kondisi ini berkebalikan dengan produksi asam lambung yang terlalu tinggi. Ada beberapa penyebab rendahnya asam lambung termasuk stres dan pola makan yang buruk. Selain itu, penyebab rendahnya asam lambung adalah makan terlalu cepat, konsumsi gula yang terlalu banyak, pengobatan dengan antasida dan obat lainnya hingga kekurangan zinc.

Asam lambung yang rendah bisa menjadi pemicu buruknya aktivitas pencernaan. Karena makanan dan nutrisi tidak bisa dipecah, maka akan menumpuk di perut. Efeknya bakteri juga akan menumpuk, gejala utama dari kondisi ini adalah perut yang terasa bergas dan kembung.

Selain itu, asam lambung rendah juga bisa menimbulkan sejumlah gejala seperti perut kram, mual, refluks asam, sembelit, diare, infeksi, bau mulut dan lain sebagainya.

  • Penyakit Karena Refluks Asam Lambung

Di pintu masuk ke perut terdapat katup yang merupakan cincin otot yang disebut sfingter esofagus bagian bawah (lower esophageal sphincter/LES). Biasanya, LES akan segera menutup ketika makanan melewatinya. Jika LES tidak menutup atau terlalu sering terbuka, asam lambung yang diproduksi oleh perut akan naik ke kerongkongan.

Inilah yang menyebabkan rasa tidak nyaman di dada seperti terbakar yang disebut heartburn. Jika Anda mengalami refluks asam lebih dari dua kali dalam seminggu, ini bisa menjadi indikasi Anda mengalami GERD (gastroesophageal reflux disease).

Penyebab umum dari refluks asam lambung adalah kelainan lambung yang disebut hernia hiatus. Ini terjadi ketika bagian atasu perut dan LES bergerak di atas diafragmOdysseya, otot yang memisahkan perut dengan dada.

Biasanya diafragma akan membantu menjaga asam lambung tetap di dalam perut. Tapi jika seseorang memiliki kondisi hernia hiatus, asam lambung bisa naik ke kerongkongan dan menyebabkan refluks asam. Selain itu, refluks asam juga bisa meningkat risikonya jika Anda makan dalam porsi besar dan langsung berbaring, makan camilan menjelang tidur dan lain sebagainya.

Ciri-ciri Gejala Asam Lambung

Pada dasarnya, penyakit asam lambung menimbulkan gejala yang mirip satu sama lain. Gejala-gejala itu antara lain adalah rasa tidak nyaman di dalam perut, heartburn, mual, rasa asam di belakang mulut, sakit tenggorokan hingga sulit menelan.

Karena gejala yang mirip, Anda perlu melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk mengetahui secara pasti penyebab penyakit asam lambung yang dialami. Ini karena penanganan akan berbeda, tergantung pada kondisi yang mendasarinya.

Pantangan bagi Penderita Asam Lambung

Jika Anda menderita penyakit asam lambung yang disebabkan oleh asam lambung yang terlalu tinggi atau refluks asam lambung, beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari adalah jeruk, anggur, lemon, nanas, tomat dan saus tomat yang biasa ditambahkan pada makanan. Semua makanan ini bisa menaikkan asam lambung.

Selain itu, hindari faktor yang bisa menyebabkan rasa tidak nyaman di perut. Misalnya saja dengan menghindari makan terburu-buru, berbaring setelah makan atau makan menjelang tidur.

Obat untuk Asam Lambung

Pengobatan asam lambung yang direkomendasikan dokter juga akan berbeda, tergantung diagnosis penyakit asam lambung Anda. Untuk Anda yang mengalami asam lambung rendah, suplemen hidroklorida, pepsin atau betain bisa membantu meningkatkan cairan asam lambung. Dokter juga mungkin akan meresepkan suplemen probiotik.

Sedangkan untuk asam lambung tinggi atau naik, dokter umumnya akan meresepkan antasida (obat ini dijual bebas dan bisa dibeli di apotek), H2 receptor blockers, proton pump inhibitor (PPI) hingga obat penguat untuk sfingter esofagus bagian bawah (untuk kasus refluks asam lambung).

Buah-buahan untuk Penderita Asam Lambung

Penderita dengan asam lambung tinggi disarankan untuk menyantap beberapa jenis buah-buahan yang mengandung alkalin seperti melon dan pisang. Buah lain yang juga bisa Anda makan adalah pepaya dan semangka.

Makanan untuk Penderita Asam Lambung

Penderita asam lambung tinggi atau yang mengalami refluks asam lambung disarankan untuk menyantap umbi-umbian seperti wortel, kentang dan buah bit. Anda juga sebaiknya memperbanyak konsumsi sayuran hijau termasuk asparagus, brokoli dan kacang-kacangan hijau. Produk gandum utuh seperti oatmeal hingga beras merah juga dianjurkan.

Bagi penderita asam lambung rendah, makanan yang paling disarankan adalah makanan fermentasi seperti kimchi, acar hingga sauerkraut. Makanan fermentasi bisa meningkatkan kesehatan pencernaan, memerangi bakteri jahat serta mengurangi inflamasi karena rendahnya asam lambung.

Perbedaan Penyakit Asam Lambung dan GERD

Penyakit asam lambung secara umum adalah istilah yang digunakan untuk menyebut gangguan kesehatan yang disebabkan oleh asam lambung. GERD sendiri adalah kondisi refluks asam lambung yang terjadi berulang-ulang. Jadi bisa disimpulkan bahwa GERD adalah salah satu gangguan kesehatan yang disebabkan oleh asam lambung yang bermasalah.

Itulah penjelasan lengkap mengenai asam lambung dan berbagai kondisi kesehatan yang berkaitan dengan asam lambung. Mengelola kondisi asam lambung sesuai dengan penyebabnya adalah kunci penting untuk memaksimalkan kesehatan pencernaan.