Diare: Penyebab, Jenis, Cara Mengobati, dan Mencegahnya

Published by apt. Fachrunisa Candra Andika, S.Farm on

apa-itu-diare-penyebab-cara-mengobati
Dikurasi Oleh: apt. Fachrunisa Candra Andika, S.Farm

Sobat Sehat tentunya sudah sering mendengar tentang penyakit “Diare” kan? bahkan mungkin sudah pernah mengalaminya juga. Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (tiga kali atau lebih) dalam satu hari.

Faktor penyebabnya

Diare bukanlah jenis penyakit yang terjadi begitu saja. Berdasarkan penelitian para ahli kesehatan, terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebabnya. Antara lain:

a. Faktor Infeksi

  1. Infeksi enternal yaitu infeksi saluran pencernaan makanan yang dapat terjadi karena adanya:
  • Bakteri: Vibrio’ E coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, aeromonas, dan sebagainya
  • Virus: Enterovirus (virus ECHO, Coxsacki, Poliomyelitis) Adeno-virus, Rotavirus, astrovirus, dan sebagainya  
  • Parasit: cacing (Ascaris, Trichuris, Oxcyuris, Strongyloides) protozoa (Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Trichomonas hominis), jamur (Candida albicans)

2. Infeksi parenteral: infeksi di luar alat pencernaan makanan seperti: otitits media akut (OMA), tonsillitis/tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis, dan sebagainya.

b. Faktor malabsorbsi

Yang dimaksud dengan malabosorbsi adalah sebuah kondisi di mana usus tidak dapat menyerap nutrisi dari makanan. Berdasarkan faktor tersebut, ahli kesehatan membagi jenis diare ke dalam tiga varian. Yakni:

  • Malabsorbsi karbohidrat disakarida (intoleransi laktosa, maltose dan sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa,dan galaktosa)  
  • Malabsorbsi lemak
  • Malabsornsi protein

c. Faktor makanan,

d. Faktor psikologis

Ya, Anda tidak salah baca. Pasalnya, rasa takut dan cemas juga bisa membuat seseorang mengalami hal ini. Memang kondisi ini jarang dialami oleh orang dewasa. Karena umumnya yang menghadapi hal tersebut adalah anak-anak.

Jenis Diare

Jenis dan beratnya gejala tergantung pada jenis dan banyaknya mikroorganisme atau racun yang tertelan. Gejalanya juga bervariasi tergantung pada daya tahan tubuh seseorang, biasanya terjadi tiba-tiba yaitu mual, muntah, sakit kepala, demam, dingin, badan tak enak, sering buang air besar tanpa darah dan akhirnya terjadi dehidrasi.

Berikut berbagai jenis perbedaannya dan penjelasannya :

  1. Diare akut adalah buang air besar melebihi 3 kali sehari, disertai dengan perubahan konsisitensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dari 14 hari.
  2. Sedangkan diare kronis sering kali dianggap suatu kondisi yang sama namun dengan waktu yang lebih lama yaitu diare melebihi 30 hari, sebagian besar disebabkan diare akut berkepanjangan akibat infeksi
  3. Dan yang terakhir diare persisten adalah diare yang berlangsung 15-30 hari, merupakan diare berkelanjutan dari diare akut atau peralihan antara diare akut dan kronis biasanya ditandai dengan penurunan berat badan dan sukar untuk naik kembali.

Cara Mengobati

minum air putih

Ada beberapa cara pengobatan diare yang dapat dilakukan berdasarkan penyebab dari diare tersebut, antara lain:

a. Rehidrasi

Bila dalam kondisi baik tidak dehidrasi, asupan cairan yang adekuat dapat dicapai dengan minuman ringan, sari buah dan sup. Namun bila kondisi kehilangan cairan yang banyak dan dehidrasi, penatalaksanaan yang agresif seperti cairan intravena atau rehidrasi oral dengan cairan isotonik mengandung elektrolit dan gula. 

Cairan oral antara lain: pedialit atau dapat diberikan oralit. Oralit mengandung elektrolit dan mineral yang lebih lengkap dari air putih. Cairan oralit ini juga dapat membantu meningkatkan aktivitas otak saraf. Untuk anak-anak dapat diberikan oralit dan Zn selama 10-14 hari (<6 bulan diberikan 10 mg, lebih dari 6 bulan diberikan 20 mg).

b. Diet

Pasien tidak dianjurkan puasa, kecuali bila muntah-muntah hebat. Pasien dianjurkan justru minuman sari buah, teh, minuman tidak bergas, makanan mudah dicerna seperti pisang, nasi, keripik dan sup. Namun ada beberapa yang harus dihindari:

  • Susu sapi harus dihindarkan karena adanya defisiensi laktase transien yang disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri
  • Minuman berkafein dan alkohol harus dihindari karena dapat meningkatkan motilitas dan sekresi usus

c. Makan dalam porsi kecil

Selain pemilihan makanan, cara untuk mengobatinya adalah mengatur porsi makannya. Saat terkena diare, jangan makan dengan porsi yang terlalu banyak karena usus terus dipaksa bekerja ekstra keras.

d. Obat anti-diare

  • Loperamide:  bekerja dengan cara memperlambat gerakan usus dan membuat feses menjadi lebih padat. Dengan mengonsumsi obat Loperamide dapat mengurangi frekuensi buang air besar.
  • Bismuth Subsalicylate: dapat dijadikan alternatif Loperaide untuk menurunkan gejala mual, nyeri perut dan diare perjalanan.
  • Kaolin-Pectin: Kombinasi obat yang digunakan untuk meredakan diare.

Cara pencegahannya

cara-mencegah-diare
Cuci tangan adalah cara terbaik mencegah diare (Dok.Istimewa/K24Klik)

Untuk mencegah penyebaran diare dapat dilakukan dengan cara:

  • Mencuci tangan dengan menggunakan sabun sampai bersih terutama sebelum dan setelah makan, setelah menyentuh daging yang belum dimasak, setelah dari toilet, setelah bersin dan batuk.
  • Mengonsumsi air yang bersih dan sehat atau air yang sudah melalui proses pengolahan, misalnya air yang sudah dimasak terlebih dahulu.
  • Pengolahan sampah yang baik dengan cara pengalokasiannya ditempatkan ditempat yang sudah sesuai, supaya makanan anda tidak dicemari oleh serangan (lalat, kecoa, kutu, dll)
  • Membuang proses MCK (mandi cuci kakus) pada tempatnya, sebaiknya anda meggunakan WC/jamban yang bertangki septik atau memiliki sepiteng
  • Menjauhi makanan yang kebersihannya diragukan dan tidak minum air kran
  • Memisahkan makanan yang mentah dari yang matang
  • Memasak makanan hingga matang.

Bagi penderita diare ringan, sebaiknya menghindari konsumsi santan, makanan yang pedas dan asam, serta makanan yang mengandung protein tinggi. Penggunaan antibiotik haruslah sesuai anjuran dokter dan harus melalui pemeriksaan feses dan darah.

Jika benar penyebabnya adalah bakteri, baru bisa diberikan sesuai takaran antibiotiknya. Hal paling mudah agar tidak terjangkit adalah menjaga kebersihan makanan dan minuman, serta selalu membiasakan diri untuk cuci tangan.

Jika Sobat Sehat membutuhkan obat untuk mengatasi diare, Anda dapat melakukan pemesanan produk melalui K24Klik.

#KanAdaK24Klik