Mengenal Kanker Serviks: Jenis, Stadium, Harapan Hidup, Hingga Pengobatan dan Pencegahannya

Published by apt. Fachrunisa Candra Andika, S.Farm on

kanker serviks
Dikurasi Oleh: apt. Fachrunisa Candra Andika, S.Farm

Kanker serviks adalah salah satu penyakit paling mematikan pada wanita. Studi di tahun 2020 menunjukkan bahwa ada lebih dari 600.000 kasus kanker serviks dengan angka kematian mencapai 342.000 di seluruh dunia. Adapun sebagian besar kasus kematian kanker serviks terjadi karena rendahnya upaya skrining sejak awal sehingga penyakit baru terdeteksi saat mencapai stadium lanjut.

Apa Itu Kanker Serviks?

Kanker secara umum adalah penyakit serius yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel dalam tubuh yang tidak terkendali dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Kanker dapat terjadi hampir di seluruh bagian tubuh.

Tubuh manusia terdiri dari triliunan sel yang secara alami dapat tumbuh dan berkembang melalui pembelahan untuk menggantikan sel-sel yang telah rusak atau mati. Namun, ada kondisi tertentu yang mengacaukan proses alami tersebut dan sel-sel berkembang abnormal hingga membentuk tumor jinak maupun tumor ganas alias kanker.

Sementara itu, serviks alias leher rahim, yakni bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina dengan panjang sekitar 2 inci. Serviks menjadi jalan untuk lewatnya bayi dari rahim. Di samping itu, fungsi serviks lainnya adalah untuk melindungi rahim dari bakteri dan benda asing dari luar serta memproduksi lendir yang membantu menyalurkan sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual.

Serviks pada dasarnya cukup rentan terhadap beberapa gangguan kesehatan seperti polip, displasia, peradangan kronis, dan kanker. Sayangnya, kondisi kesehatan pada serviks jarang menunjukkan gejala di tahap awal. Maka dari itu, pemeriksaan seperti pap smear perlu dilakukan secara berkala.

Kanker Serviks Merupakan Salah Satu Jenis Kanker Terbanyak

Kanker serviks menempati peringkat kedua untuk jenis kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia setelah kanker payudara. Kebanyakan wanita yang mengalami kanker serviks telah berusia 40 tahun ke atas. Namun, penyakit serius ini sekarang juga banyak ditemukan pada kelompok usia yang lebih muda mulai 20-an tahun.

Sebagai pencegahan dan meminimalkan risiko, vaksin bisa dilakukan. Vaksin kanker serviks umumnya dapat diberikan mulai dari usia 11 tahun, tetapi juga bisa dimulai pada usia 9 tahun. Vaksin kanker serviks lengkap adalah sebanyak tiga dosis yang diberikan dalam rentang waktu tertentu.

Jenis-Jenis Kanker Serviks

Kanker serviks terbagi menjadi dua jenis utama, yakni squamous cell carcinoma dan adenocarcinoma. Perbedaan keduanya terletak pada tampilannya saat dilihat di bawah mikroskop.

  • Squamous cell carcinoma (karsinoma sel skuamosa alias KSS)

Ini merupakan jenis kanker serviks yang paling sering terjadi. KSS bermula pada sel tipis dan datar yang melapisi bagian bawah serviks.

  • Adenocarcinoma (adenokarsinoma)

Jenis kanker serviks ini berkembang di sel-sel kelenjar yang melapisi bagian atas serviks.

Kedua jenis kanker ini dapat menimbulkan beberapa gejala seperti:

  • Adanya keputihan tidak normal pada vagina
  • Adanya pendarahan tidak normal pada vagina, termasuk pendarahan setelah berhubungan seks
  • Rasa nyeri di perut bawah
  • Rasa nyeri dan tidak nyaman saat berhubungan seks

Selain KSS and adenokarsinoma, ada pula beberapa jenis kanker serviks lain—tetapi lebih jarang terjadi. seperti:

  • Adenosquamous carcinoma
  • Glassy cell carcinoma
  • Neuroendocrine carcinoma

Stadium Kanker Serviks

Ada empat stadium kanker serviks sesuai kondisi persebaran dan tingkat keparahan kanker. Masing-masing stadium pun terbagi menjadi beberapa tahap.

Stadium Kanker Serviks

Penyebab Kanker Serviks

Lebih dari 99% kasus serviks terjadi karena infeksi HPV (human papilloma virus), terutama HPV 16 dan HPV 18. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena kanker serviks antara lain:

  • Memulai hubungan seks di usia dini
  • Sering bergonta-ganti pasangan seksual
  • Mempunyai imun yang lemah
  • Menderita infeksi menular seksual seperti sifilis, gonore, dan klamidia
  • Mengonsumsi pil KB selama lebih dari lima tahun
  • Melahirkan saat berusia kurang dari 17 tahun
  • Mengonsumsi obat pencegah keguguran saat hamil
  • Merokok

Pengobatan dan Pencegahan Kanker Serviks

Pengobatan kanker serviks dilakukan sesuai kondisi (stadium) yang dialami. Beberapa stadium awal biasanya melalui operasi atau radiasi yang dikombinasikan dengan kemoterapi jika dibutuhkan. Sementara itu untuk stadium lanjut, tindakan utama yang dilakukan adalah radiasi dan kemoterapi.

Di samping tindakan medis, pasien kanker serviks juga biasanya mengonsumsi beberapa jenis obat untuk membantu proses penyembuhan. Berikut adalah beberapa jenis obat kanker serviks yang dapat ditemui di apotek (sesuai rekomendasi atau resep dokter):

  • Cisplatin
  • Topotecan
  • Hycamtin
  • Avastin
  • Pembrolizumab
  • Carboplatin

Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati

Harapan hidup penderita kanker serviks dipengaruhi oleh stadiumnya.

  • Stadium I : Harapan hidup 5 tahun sebesar 90%
  • Stadium II-III : Harapan hidup 5 tahun sebesar 50%
  • Stadium IV : Harapan hidup 5 tahun sebesar 10-15%

Bagaimanapun, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati agar kualitas dan panjangnya usia harapan hidup terjaga dengan maksimal. Adapun beberapa tindakan preventif kanker serviks antara lain sebagai berikut.

  • Vaksinasi kanker serviks lengkap
  • Melakukan hubungan seksual yang aman dan sehat
  • Melakukan pemeriksaan pap smear berkala
  • Menjalani gaya hidup sehat