Keputihan pada Remaja, Apakah Normal?

Published by apt. Fachrunisa Candra Andika, S.Farm on

Keputihan pada Remaja, Apakah Normal?
Dikurasi Oleh: apt. Fachrunisa Candra Andika, S.Farm

Saat memasuki masa puber, remaja tidak hanya mulai menstruasi, namun juga bisa ‎mengalami keputihan. Keputihan pada remaja umumnya normal, ditandai dengan cairan ‎atau lendir vagina yang teksturnya lengket dan elastis, berwarna putih atau bening, dan ‎tidak berbau.‎

Pada beberapa anak perempuan yang memasuki masa puber, cairan keputihan terkadang ‎keluar dalam jumlah banyak. Orang tua tidak perlu khawatir, selama ciri-cirinya masih ‎kategori normal, tidak perlu diberikan intervensi apapun.‎

Hanya saja, perlu mengajarkan remaja yang sudah mendapatkan menstruasi untuk ‎merawat kebersihan organ intim dengan lebih cermat. Jangan biasakan membersihkan ‎organ intim dengan sabun yang keras. Gunakan cairan pembersih khusus area kewanitaan, seperti: Andalan Feminine Care yang terbuat dari bahan alami, prebiotic, dan pH balance. Andalan Feminine Care juga halal dan teruji klinis secara dermatologis, ginekologis, dan hipoalergenis sehingga nyaman dan aman digunakan setiap hari.

Selain itu, jangan gunakan pantyliners dan celana dalam terlalu ketat. Sebaiknya gunakan ‎celana dalam terbuat dari bahan yang lembut sehingga bisa menyerap keringat yang ‎cenderung berlebihan di masa puber.‎

Seperti halnya orang dewasa, anak remaja pun mempunyai kemungkinan mengalami ‎keputihan yang tidak normal, akibat infeksi jamur atau bakteri di vagina. Beberapa ciri dan ‎tanda keputihan yang tidak normal pada remaja, di antaranya:‎

  • Keputihan disertai rasa gatal hingga kemerahan.‎
  • Disertai bau tidak sedap.‎
  • Warna cairan vagina kuning kehijauan.‎
  • Tekstur cairan seperti keju cottage atau berbusa.‎
  • Bisa disertai demam ringan.‎‎

Apabila anak mengalami satu atau lebih gejala keputihan tidak normal tersebut, tidak ada ‎salahnya berkonsultasi ke dokter. Sebagian besar penyebab keputihan tidak normal baik ‎pada remaja adalah karena infeksi jamur atau bakteri. Kandidiasis vulvovaginal atau infeksi ‎jamur menjadi penyebab 75% keputihan pada remaja.‎