Jangan Takut Sama Polusi Jakarta! Lawan Aja dengan Ini

Published by Lucia Ventyningrum on

Polusi Jakarta sempat menjadi trending topic beberapa hari di media sosial twitter. Hal tersebut berasal dari laporan yang disampaikan oleh AirVisual melalui salah satu warganet. Pembahasannya adalah mengenai perhitungan kadar polutan di Jakarta beberapa minggu terakhir.

Selama tiga pekan terakhir wilayah DKI Jakarta dinobatkan sebagai kota dengan kondisi polutan paling memprihantinkan versi AirVisual. Posisi 1 ditempati Jakarta untuk urusan polusi udara dari seluruh kota besar di dunia. Berdasarkan pemantauan AirVisual, polusi Jakarta tercatat sangat parah di pagi hari dan berkurang pada siang hari. Kenapa bisa begini?

Polusi Jakarta : Minimnya Vegetasi di Area Perkotaan

Polusi Jakarta
Kurangnya vegetasi kota menyebabkan polusi Jakarta meningkat
Photo by Afif Kusuma on Unsplash

Jakarta dikenal sebagai ibukota dengan perkembangan pembangunan gedung pencakar langit dan pemukiman yang sangat pesat. Hal tersebut dipicu dari pertumbuhan dan migrasi penduduk yang mengalami peningkatan setiap tahunnya tanpa diimbangi dengan tata vegetasi kota. Tata vegetasi kota dibuat untuk menyeimbangkan kondisi lingkungan hijau pada daerah yang padat penduduk. Selain itu, peningkatan intensitas kendaraan pribadi menyumbang emisi paling besar. Disertai kemacetan yang parah dan asap industri di sekitarnya ikut berkontribusi dalam peningkatan suhu panas yang terperangkap di udara.

Polutan cenderung terbentuk pada saat aktivitas sedang ramai biasanya sekitar jam 09.00 hingga 17.00 WIB. Bisa dari knalpot kendaraan, asap pabrik, dll. Saat suhu meningkat, polutan akan naik ke atas mendekati atmosfer. Lalu setelah kegiatan memproduksi polutan mulai jarang (biasanya ditunjukkan pada malam hari hingga dini hari); polutan akan ikut turun ke permukaan dan akan mencemari udara sekitarnya. Inilah alasan mengapa kualitas udara cenderung lebih buruk saat pagi hari.

Batas Normal Jumlah Polusi yang Disarankan

Photo by Alexander Tsang on Unsplash

Berdasarkan Indeks Kualitas Udara (AQI), wilayah DKI Jakarta telah mencapai angka 189 di akhir Juli dan masuk dalam kategori tidak sehat (151-200). Polutan yang terkandung pada udara dalam PM (Particulate Matter)2.5 sebesar 129.9 mikrogram/m3. Laporan terbaru yang diambil dari reporter Tirto.id (8/7/2019) menyebutkan bahwa indeks kualitas udara di Jakarta masih di dalam kategori tidak sehat (154).

Sebagai informasi, WHO merekomendasikan ambang batas normal kandungan polusi PM2.5 suatu wilayah adalah 25 mikrogram/m3. Sedangkan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menetapkan ambang batas normal polusi PM2.5 adalah 65 mikrogram/m3. Meskipun KLH sudah meningkatkan batas normal dibandingkan batas yang ditentukan secara global, pada kenyataannya kualitas udara di wilayah Jakarta masih jauh dari kata sehat.

Lawan Polusi dengan Menggunakan Ini

Menurut penuturan Agung Pujo Winarko selaku bagian dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta, udara Jakarta sekarang ini sudah tidak sehat untuk kalangan warga yang rentan terhadap penyakit. Kelompok ini dinamakan sebagai unhealthy for sensitive group.

Kelompok ini menyasar kepada beberapa orang yang memiliki sistem imun cenderung rendah sehingga mudah jatuh sakit. Apalagi didukung dengan kualitas udara saat ini yang sedang tidak sehat. Pemerintah pada akhirnya mulai menghimbau pada kalangan warga ini untuk memiliki kesiapan yang ekstra dan meminimalisir kegiatan di luar rumah.

Namun, di luar kelompok ini kita sebagai warga Jakarta tetap harus mengantisipasi kondisi terburuk. Polusi yang buruk membuat pencemaran udara yang secara langsung akan mengganggu saluran pernapasan dan berefek kepada ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas). Sobat sehat tentu tidak ingin hal ini terjadi kan pada tubuh Anda sendiri. Selayaknya pertolongan pertama pada luka adalah plester luka. Tentu saja alat kesehatan utama untuk melawan polusi udara adalah MASKER!

Photo by tam wai on Unsplash

Beli Masker Sekarang di K24Klik

Bukan hanya utama, tetapi juga diwajibkan untuk dipakai pada saat melakukan aktivitas di luar ruangan. Pemerintah bahkan telah menghimbau warganya untuk selalu menggunakan masker ketika beraktifitas di luar ruangan. Selain itu, anjuran tidak berolahraga di luar ruangan seperti jogging maupun tidak membuka jendela kendaraan harus ditaati lho! Karena lebih baik mencegah daripada mengobati. Stay safe dari Polusi yaa Sobat Sehat! :))


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *