Sesak Napas: Pengertian, Penyebab, dan Pertolongan Pertama
Dikurasi oleh: apt. Fachrunisa Candra Andika, S.Farm
Sesak napas, atau dyspnea, adalah sebuah kondisi di mana seseorang merasakan kesulitan untuk bernapas. Seseorang yang mengalami sesak napas biasanya merasakan napasnya tersengal-sengal, kesulitan menghirup atau menghembuskan napas, atau bahkan merasa tersedak seperti sulit mendapatkan oksigen.
Seringkali, penderita gangguan pernasan ini mengalami gejala usai melakukan aktivitas berat. Atau juga saat mereka merasa cemas. Pada kasus tertentu, bahkan bisa menjadi gejala dari kelainan medis tertentu.
Maka dari itu, penting kiranya melakukan pemeriksaan untuk mengetahui lebih lanjut dan mendalam.
Dan dalam artikel ini, tim K24klik sudah menyiapkan informasi terlengkap yang Sobat Sehat butuhkan untuk lebih memahami sesak napas. Mulai dari diagnosa, perawatan, serta pencegahan.
Penyebab Sesak Napas
Pada dasarnya, sesak napas merupakan dampak dari sirkulasi darah dan sistem pernapasan yang tidak mampu mengedarkan oksigen cukup ke tubuh. Tapi, gangguan pernapasan ini juga bisa disebabkan oleh gangguan lain yang dialami organ tubuh.
Lebih lengkap, berikut ini penjelasan terkait jenis gangguan yang bisa menjadi penyebab sesak napas.
Gangguan Pada Otot Dada
Ada banyak jenis gangguan pada otot dan sistem saraf. Dan sebagian besar bisa menyebabkan timbulnya sesak napas.
Pasalnya, gangguan otot bisa melemahkan kapasitas dada untuk mengembang. Padahal, kemampuan tersebut dibutuhkan paru-paru selama proses bernapas.
Contoh gangguan otot yang bisa menjadi penyebab yakni distrofi otot. Sementara itu, gangguan saraf seperti kelumpuhan juga bisa menjadi penyebab utama dari kemunculannya.
Gangguan Jantung
Banyak ganguan kesehatan yang berdampak pada jantung sehingga mempengaruhi kapasitasnya untuk memompa darah menuju paru-paru. Akhirnya, kondisi tersebut pun menyebabkan terjadinya sesak napas.
Sesak napas akibat gangguan jantung meliputi penyakit katup jantung dan lain sebagainya.
Gangguan Paru-Paru
Ada sejumlah penyakit jaringan paru-paru. Mulai dari yang bersifat sementara, hingga yang permanen. Dari yang biasa, sampai yang dampaknya kronis.
Termasuk di antaranya seperti infeksi (pneumonia, bronkitis akut akibat bakteri, virus, dll), kanker paru-paru, terpapar racun dan radiasi (termasuk akibat terapi radiasi), keracunan akibat lingkungan (seperti terpapar mineral dari tambang), hemosiderosis, infeksi jamur (coccidiomycosis, blastomycosis, aspergillosis).
Tak hanya itu, masih ada beberapa jenis gangguan paru-paru yang juga menjadi penyebab. Contohnya yakni reaksi alergi, keracunan obat, gangguan pada jaringan ikat, dan masih banyak lainnya.
Gangguan Pernapasan
Gangguan pada pernapasan bisa terjadi di manapun. Mulai dari saat udara masuk ke saluran pernapasan, trakea (saluran napas di dalam mulut), hingga saluran bronkial.
Penyumbatan yang terjadi secara tiba-tiba pada saluran napas adalah kondisi darurat medis. Hal ini bisa terjadi akibat menghirup benda, partikel makanan, atau bahkan cairan.
Obesitas atau Kurang Olahraga
Seseorang yang memiliki obesitas sehingga jarang berolahraga, biasanya bakal lebih mudah mengalami dyspnea Bahkan, gejala ini bisa berlangsung secara berkala.
Aktivitas berat yang dilakukan sebentar saja bisa membuat seseorang dengan obesitas merasa kehabisan napas. Dan jika penyebab dyspnea yang Anda alami adalah obesitas dan kurang olahraga, maka Anda bisa langsung memulai olahraga untuk mengatasinya.
Di samping itu, Anda juga bisa menggabungkan latihan dengan pola diet sehat. Nantinya, Anda bakal merasakan sendiri betapa kedua aktivitas tersebut bisa berpengaruh besar dalam mengurangi gejala gangguan pernapasan yang dirasakan.
Diagnosa Sesak Napas
Seperti sudah disinggung di atas, terdapat banyak faktor yang bisa mengakibatkan dyspnea. Dan kapanpun seseorang mengalami sesak napas tanpa alasan yang jelas, baiknya segera temui dokter.
Pada saat pemeriksaan, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan terkait gejala yang dirasakan. Untuk kasus tertentu, interview singkat sudah cukup bagi dokter menentukan penyebabnya.
Namun, pada kasus yang lain, dokter mungking akan meminta pasien untuk menjalani serangkaian tes. Ini dilakukan guna mendiagnosa penyebabnya. Tes diagnosa sesak napas meliputi:
- Tes alergi
- Tes X-Ray di bagian dada
- Tes paru-paru
- CT scan atau rontgen
- Tes spirometri
- Tes metakolin
- Analisis gas darah
- Tes oksimetri
Faktor Risiko
Harus disadari, sesak napas bisa menyerang siapa pun. Tanpa peduli dengan latar belakang atau usia. Hanya saja, terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko sesak napas. Antara lain:
- Memiliki gangguan paru-paru atau jantung
- Memiliki alergi
- Stress berkepanjangan
- Obesitas
- Merokok
- Bekerja di lingkungan yang penuh polusi dan bahan kimia
Kapan Anda Harus Menemui Dokter
Memang, sudah banyak informasi yang mudah didapatkan terkait perawatan gangguan pernapasan ini di rumah. Tapi, jenis perawatan itu tetap memiliki batasan.
Dan seseorang tetap harus menemui dokter jika mengalami gejala berikut:
- Disertai nyeri dada
- Demam dan batuk
- Kuku dan bibir berwarna kebiruan
- Mual
- Dada terasa penuh selama 30 menit atau lebih
- Kaki dan pergelangan membengkak
- Muncul suara siulan saat menarik atau menghembuskan napas
- Pingsan
Obat Sesak Napas di Apotik
Kini sudah tersedia beragam plihan obat sesak napas di apotik. Apalagi, K24klik menyediakan layanan pengantaran obat kapan pun.
Jadi, di mana pun Anda berada, kapan pun gejalanya muncul dan dirasakan, bisa langsung membeli obat melalui K24klik. Tak butuh waktu lama, obat sesak napas yang dibutuhkan pun bisa Anda konsumsi.
Sebagai tambahan, berikut ini beberapa jenis obat gangguan pernapasan di apotik K-24 yang bisa Anda konsumsi. Antara lain:
Bronkodilator
Bronkodilator adalah kelompok obat yang berfungsi meredakan dampak dari penyempitan saluran pernapasan. Contohnya seperti mengi, asma, batuk, dyspnea, serta penyakit paru obstruksi kronis (PPOK).
Cara kerja bronkodilator adalah melebarkan saluran pernapasan (bronkus) serta merelaksasi otot-otot di saluran pernapasan. Sehingga, udara yang mengalir menuju paru-paru pun bisa lebih lancar.
Di apotik, terdapat beberapa contoh obat bronkodilator yang bisa dipakai untuk menyembuhkan sesak napas. Antara lain:
- Salbutamol
- Salmeterol
- Formeterol
- Vilanterol
- Ipatropium
- Tiotropium
- Aclidinium
- Glikopironium
- Thephylline
Kortikosteroid
Kelompok obat kortikosteroid bermanfaat untuk mencegah serta mengatasi peradangan yang terjadi di saluran pernapasan. Cara kerja obat ini adalah dengan menekan produksi jumlah lendir serta mengurangi pembengkakan.
Melalui langkah tersebut, proses keluar-masuk udara pun bisa jadi lebih mudah. Dengan begitu, gangguan pernapasan yang dirasa pun bisa langsung mereda.
Obat kortikosteroid tersedia dalam banyak bentuk. Seperti hirup, oral, hingga suntik. Hanya saja, obat ini cuma boleh dipakai dalam jangka pendek saja. Karena obat kortikosteroid punya potensi efek samping serius jika dikonsumsi jangka panjang.
Kelompok Kortikosteroid yang bisa jadi obat sesak napas di apotik dan tanpa resep dokter adalah hidrokortison berdosis rendah. Sedangkan untuk obat dengan dosis tinggi, pasien harus menyertakan resep dokter. Contohnya seperti:
- Prednison
- Metilprednisolon
- Dexamethasone
- Betametason
Saat sesak napas menyerang, tak perlu khawatir. Pun panik. Cukup buka layar ponsel Anda, lalu masuk ke aplikasi K24klik. Apapun obat yang Anda butuhkan, bakal langsung dihantarkan!
Referensi
- Healthline. 2019. Why Am I Having Trouble Breathing? Diakses pada 22 Juni: https://www.healthline.com/health/breathing-difficulties
- Medical News Today. 2019. What causes difficulty breathing? Diakses pada 22 Juni: https://www.medicalnewstoday.com/articles/324429
- Medicine Net. 2021. Shortness of Breath (Dyspnea): Symptoms & Signs. Diakses pada 22 Juni 2021: https://www.medicinenet.com/shortness_of_breath/symptoms.htm