Sakit Batu Ginjal: Penyebab, Gejala, Pengobatannya

Published by apt. Fachrunisa Candra Andika, S.Farm on

Dikurasi oleh: apt. Fachrunisa Candra Andika, S.Farm

Lebih dari satu juta orang di dunia terpaksa dibawa ke ruang gawat darurat rumah sakit karena masalah batu ginjal setiap tahunnya. Diperkirakan pula bahwa satu dari sepuluh orang akan mengalami gangguan batu ginjal dalam periode tertentu di hidup mereka.

Di Indonesia sendiri, Riset Kesehatan Dasar menemukan bahwa jumlah kasus penderita batu ginjal di tanah air pada 2018 mengalami peningkatan hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2013. Oleh sebab itu, penyakit ini sebaiknya tidak dianggap remeh.

Lebih spesifik, pria memiliki risiko lebih besar terkena batu ginjal dibandingkan wanita. Selengkapnya, berikut ulasan mengenai penyebab hingga penanganan batu ginjal.

Apa Itu Penyakit Batu Ginjal?

Batu ginjal merupakan kondisi gangguan medis yang dialami seseorang saat di ginjalnya terdapat massa padat (berbentuk seperti kerikil atau batu kecil), yang terbentuk dari mineral terlarut yang menumpuk di dalam ginjal.

Walau begitu, letak batu ginjal sebenarnya tidak terbatas hanya pada ginjal. “Batu” ini dapat dijumpai di sepanjang saluran kemih, seperti ureter, kantung kemih, dan uretra. Ukurannya pun bermacam-macam dan dapat terus membesar jika dibiarkan. Akibat batu ginjal yang semakin besar pun akan turut mengganggu kualitas hidup penderitanya.

Siapa saja dapat mengalami penyakit batu ginjal, pada usia berapa pun. Namun, beberapa individu dan kelompok berikut memiliki risiko lebih besar:

  • pria
  • memiliki riwayat keluarga atau dirinya sendiri sudah pernah mengalami batu ginjal
  • berusia lebih dari 40 tahun
  • kurang aktif bergerak
  • diet tinggi protein dan sodium
  • baru mengalami operasi di sistem pencernaan
  • memiliki kondisi tertentu seperti diabetes, obesitas, hamil, peradangan pada usus, dan diare

Penyebab Sakit Batu Ginjal

Penyebab terjadinya batu ginjal bermacam-macam sesuai dengan jenis batu ginjal yang dialami. Secara umum, berikut adalah empat penyebab terjadinya batu ginjal.

  • Batu Kalsium

Penyakit ini terjadi ketika ginjal menahan kalsium berlebih yang tidak digunakan oleh otot dan tulang alih-alih membuangnya keluar dari tubuh. Kalsium ini bergabung dengan zat sisa lainnya membentuk kristal seperti kalsium oksalat.

  • Batu Asam Urat

Batu asam urat terbentuk ketika tubuh kekurangan air sehingga kadar asam urat dalam urin terlalu tinggi (pH urin menjadi terlalu asam). Selain itu, mengonsumsi purin terlalu banyak juga memicu batu asam urat.

  • Batu Struvit

Jenis penyakit batu ginjal ini terjadi karena adanya infeksi saluran kemih (ISK). Ketika mengalami ISK, urin bersifat basa—di mana batu struvit dapat terbentuk ketika urin bersifat basa. Jenis batu ginjal ini mengandung amonia dan magnesium yang dihasilkan oleh bakteri saat memecah urea.

  • Batu Sistin

Penyakit batu ginjal ini tergolong paling jarang ditemukan, dibandingkan jenis lainnya. Batu sistin terjadi sebagai dampak dari sistinuria, yakni kondisi bawaan yang menyebabkan sistin kimia menumpuk dalam urin.

Penyebab Batu Ginjal pada Pria

Pria mempunyai risiko 11% mengalami penyakit batu ginjal. Angka ini lebih besar dibandingkan wanita yang memiliki tingkat risiko 6%. Apa yang memicu hal tersebut? Penyebab pertama adalah diet. Pria cenderung memiliki diet tinggi protein dan tinggi garam (sodium). Selain itu, dehidrasi juga menjadi faktor yang meningkatkan probabilitas seseorang mengalami batu ginjal. Faktanya, pria cenderung mengonsumsi air lebih sedikit dari kebutuhan harian yang direkomendasikan.

Penyebab Batu Ginjal pada Wanita

Wanita cenderung berisiko mengalami batu ginjal jenis struvit. Hal ini karena wanita mempunyai risiko mengalami UTI lebih tinggi dibandingkan pria karena anatomi saluran kemih (uretra) yang lebih pendek dibandingkan pria.

Gejala Sakit Batu Ginjal

Ciri-ciri terkena batu ginjal, terutama pada tahap awal, kerap tidak terlihat. Oleh karena itu, banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka mengalami penyakit ini.

Dalam kata lain, gejala batu ginjal kecil biasanya tidak terdeteksi. Batu-batu kecil bahkan biasanya dapat keluar sendiri melalui urin tanpa disadari. Barulah jika batu ginjal membesar, atau sudah mencapai saluran kemih, beberapa gejala berikut akan mulai dirasakan.

  • Mual
  • Muntah
  • Adanya darah dalam urin
  • Demam
  • Urin yang berubah warna maupun berbau busuk menyengat
  • Frekuensi buang air kecil meningkat
  • Nyeri di salah satu sisi punggung bawah
  • Nyeri di sekitar perut yang tidak kunjung pergi

Gejala Penyakit Batu Ginjal pada Pria

Di samping beberapa gejala di atas, pria yang mengalami batu ginjal cukup parah juga akan merasakan keluhan lain. Gejala batu ginjal pada pria dapat muncul sebagai rasa nyeri di sekitar area selangkangan. Rasa nyeri ini akan timbul dan hilang, tetapi gejalanya akan terasa lebih intens.

Gejala Penyakit Batu Ginjal pada Wanita

Tanda-tanda penyakit batu ginjal pada wanita juga tidak jauh berbeda dengan beberapa tanda ada batu ginjal secara umum. Biasanya, gejala ini juga hampir mirip dengan saat mengalami ISK, yakni sensasi terbakar saat buang air kecil, bau urin yang menyengat, dan frekuensi buang air kecil yang lebih sering, tetapi volumenya sedikit.  

Pengobatan Sakit Batu Ginjal

Pengobatan untuk batu ginjal berfokus pada menghilangkan batu ginjal itu sendiri dan mengelola gejala yang ditimbulkan. Cara mengatasi batu ginjal pada pria dan wanita pun tidak jauh berbeda sesuai dengan kondisi yang dialami setiap penderita.

Secara umum, beberapa treatment untuk mengatasi batu ginjal adalah:

  • Mengonsumsi air mineral lebih banyak
  • Mengonsumsi obat-obatan untuk meredakan gejala
  • Mengonsumsi obat-obatan untuk membantu mengeluarkan batu