Nutrisi Kunci Untuk Mendukung Masa Penyembuhan

Published by apt. Fachrunisa Candra Andika, S.Farm on

Dikurasi oleh: apt. Fachrunisa Candra Andika, S.Farm

Anda mungkin sedang bingung ketika menghadapi situasi orang tua yang sakit namun sulit makan sehingga proses pemulihannya terganggu. Namun, ketika mereka sembuh pun, kualitas kehidupannya terasa menurun karena kemampuan fisiknya jauh berkurang dibandingkan sebelumnya. Nah, sebelum membahas alternatif solusinya, mari kita pahami dulu penyebab hal tersebut.

Asupan makanan pada orang tua antara usia 40 – 70 tahun cenderung menurun sekitar 25% . Dibandingkan dengan usia yang lebih muda, orang yang lebih tua cenderung makan dengan lebih lambat, lebih jarang merasa lapar dan haus, mengonsumsi makanan lebih sedikit, dan lebih sedikit mengemil. Mekanisme pada “anoreksia penuaan” ini belum sepenuhnya dipahami tetapi mungkin disebabkan oleh berbagai faktor fisiologis, psikologis, dan sosial yang memengaruhi nafsu makan dan konsumsi makanan, termasuk hilangnya rasa dan penciuman, peningkatan kepekaan terhadap efek kenyang, kesulitan mengunyah, dan gangguan fungsi usus. Asupan nutrisi yang rendah dan pola makan yang monoton membuat orang tua berisiko memiliki asupan nutrisi yang tidak memadai.

Hal tersebut dapat menjadi lebih buruk lagi bila orang tua menderita sakit yang mengharuskan mereka untuk bed rest atau istirahat di tempat tidur yang sering kali diperlukan untuk pulih dari cedera atau penyakit. Namun, dalam masa imobilitas yang berkepanjangan tersebut ternyata malah bisa berisiko mengganggu organ tubuh penting, seperti otot dan persendian.

Otot dan persendian memungkinkan tubuh untuk bergerak dan melakukan berbagai aktivitas fisik, dan bila terjadi kelemahan otot atau kekakuan sendi akibat imobilitas yang terjadi saat bed rest, maka dapat berisiko menyebabkan aktivitas fisik pasien menjadi terbatas dan menurunkan kualitas hidup mereka. Istirahat yang lama sering kali menyebabkan berkurangnya massa otot dan juga meningkatkan risiko patah tulang. Hal tersebut mungkin terjadi karena berkurangnya massa otot yang disebabkan karena konsumsi nutrisi, terutama asupan protein yang berkurang, dan juga keadaan tidak aktif yang mempercepat kondisi kehilangan otot.

Solusi nutrisi untuk mencegah kehilangan otot lebih lanjut

Protein dianggap sebagai nutrisi kunci di usia tua. Protein menyediakan asam amino yang dibutuhkan untuk sintesis protein otot, dan apabila dikombinasikan dengan latihan fisik akan memberikan manfaat bagi kekuatan dan kesehatan otot. Karena itu, penting untuk selalu memberikan asupan protein terutama untuk mendukung masa penyembuhan orang tua yang sakit.

Pilihlah jenis protein yang baik dalam mencegah massa otot berkurang seperti HMB, yang merupakan jenis metabolit leusin dan telah terbukti klinis dalam mencegah pemecahan protein yang ada dalam tubuh dan menjaga massa otot pada orang tua. HMB terkandung secara alami dalam makanan seperti alpukat, jeruk bali dan ikan lele, namun sulit untuk mendapatkan HMB yang cukup hanya dari sumber makanan saja. Karena itu, akan sangat berguna bila dalam masa penyembuhan diberikan suplemen nutrisi yang mengandung HMB. Pilihannya bisa berupa susu untuk orang tua sakit, karena susu kaya nutrisi yang dapat mendukung pemulihan, dan juga akan lebih mudah untuk dikonsumsi terutama untuk orang tua yang sulit makan.

PT Abbott Products Indonesia kini hadirkan Goldsure by Ensure yang dapat diberikan untuk membantu memenuhi nutrisi selama masa pemulihan dibawah pengawasan dokter. Kunjungi website www.ensure.co.id/goldsure untuk informasi lebih lanjut mengenai produk terbaru dari Ensure