Kulit Sehat, Cerah, dan Glowing? Coba Cari Tau Rahasianya

Published by Maretta Putri on

Dikurasi Oleh : Maretta Putri Ardenari, S.Farm., Apt

Kulit merupakan organ tubuh utama yang berperan penting melindungi kita dari perubahan kondisi udara, air, dan fleksibel menahan zat negatif dari luar tubuh. Fungsinya sebagai alat penjaga kekebalan tubuh, memproduksi vitamin, serta mengatasi perubahan suhu lingkungan di sekitarnya. Semua fungsi penting itu menjadi alasan setiap individu menjaga kesehatan kulit masing-masing. Untuk menjaga kulit agar tetap sehat, biasanya menggunakan Kosmetik atau skincare yang memiliki berbagai macam bahan aktif. Nah Sobat Sehat, harus memperhatikan bahan aktif kosmetik yang ingin dibeli.

Yuk sama-sama cari tahu dulu, ciri-ciri kulit yang sehat itu seperti apa!

Ciri Kulit Sehat?

Ciri kulit sehat

Sebelum membahas skincare, kita perlu memahami sejumlah komponen yang menjadi parameter kulit yang sehat:  

  • Warna kulit

Kulit yang tidak sehat umumnya terlihat dari perbedaan warna atau pigmentasi yang menyebar di permukaannya. Tanpa perawatan, sering kita temukan noda hitam bekas jerawat dan bercak putih berbelang yang terasa gatal. Ada kalanya terlihat warna kusam menyerupai lebam, contoh yang banyak ditemukan adalah  lingkaran gelap di sekitar mata. Kulit yang sehat tampak lebih cerah dengan warna merata.

  • Tekstur kulit

Kulit yang bermasalah akan terasa kasar saat disentuh, bahkan teksturnya bisa berupa benjolan bila dilihat dari dekat. Masalah semacam ini umumnya disebabkan sisa jerawat, bekas luka, komedo, keriput, atau iritasi.

  • Kelembapan kulit

Kulit yang sehat pastilah lembap, menunjukkan asupan airnya terpenuhi. Tingkat kelembapan yang sesuai sangat penting untuk mencegah jerawat dan kulit berminyak, terutama untuk produksi kolagen.  

  • Sensasi dan reaksi pada kulit

Kulit bermasalah bakal terasa gatal, bahkan menimbulkan sensasi panas terbakar. Indikasi itu umumnya muncul akibat penggunaan produk perawatan atau kosmetik yang terlalu keras, tidak cocok, serta berlebihan bagi kulit.

Seperti kita ketahui, mayoritas wanita tidak bisa lepas dari pemakaian kosmetik. Kosmetik adalah senjata terdepan untuk mempercantik penampilan, serta untuk tujuan kesehatan seperti mengatasi jerawat, meningkatkan nutrisi kulit, mencegah penuaan, dan fungsi lainnya. Oleh sebab itu, pemilihan kosmetik menjadi hal penting. Terlebih, banyak jenis yang beredar di pasaran tanpa izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sehingga diragukan keamanan dan khasiatnya.

Kulit Sehat dipengaruhi Skincare yang aman

Berikut kita bahas bahan dasar aktif yang sewajarnya digunakan sebagai campuran kosmetik. Dengan komposisi yang tepat, bahan ini bisa memelihara kesehatan kulit dan rambut dari pengaruh buruk lingkungan, terutama sinar matahari. Beberapa bahan aktif yang dapat dipakai untuk kosmetik, antara lain:

1. Retinol (retinoid)

Senyawa turunan vitamin A ini membantu kulit memproduksi kolagen. Retinol dapat menyamarkan bahkan menghilang bekas jerawat. Fungsi utamanya adalah membantu pergantian sel kulit mati dan mengubah struktur pori menjadi lebih kecil. Namun, penggunaan produk yang mengandung retinol harus dihindari oleh wanita hamil dan pengguna kosmetik yang mempunyai kulit sensitif, karena dapat menyebabkan permukaan kulit menjadi kering. Zat ini lazim ditemukan dalam produk perawatan wajah malam hari karena sifatnya sangat sensitif terhadap paparan sinar matahari dan lebih maksimal bekerja saat tubuh sedang beristirahat

2. Alpha Hydroxy Acids (AHA)

Bahan aktif ini mengurangi kerutan atau garis halus, meratakan warna kulit, memperbaiki struktur kolagen, meluruhkan sel kulit mati, menyembuhkan bekas jerawat, bahkan mengatasi masalah pori-pori besar di wajah. Penggunaan produk yang mengandung AHA secara rutin memang akan membuat kulit lebih sering terkelupas. Sebagai gantinya, wajah akan tampak segar dan awet muda, karena lahirnya sel kulit baru. Biasanya AHA sering disajikan dalam bentuk serum wajah yang tinggi konsentrasinya.

3. Hyaluronic Acid

Bahan ini sebenarnya diproduksi alami oleh permukaan kulit manusia. Letaknya beragam, seperti di lapisan bening mata, jaringan ikat persendian, dan bagian kulit lainnya. Manfaatnya, antara lain untuk melembapkan kulit, mengurangi kerutan pada wajah, serta memperbaiki lapisan kulit yang terbakar matahari. Produk kosmetik yang berbasis hyaluronic acid dianggap sangat aman, risiko alergi atau reaksi yang ditimbulkan tergolong sangat rendah karena molekulnya yang tertahan di lapisan kulit luar.

4. Asam Salisilat (salycilic acid)

Dikenal juga sebagai Beta Hydroxy Acid (BHA), bahan ini digunakan untuk penyembuhan luka, pembersihan jerawat, termasuk menyamarkan bekasnya. Kandungan aktif ini mudah ditemui pada obat anti jerawat dan penghilang komedo. Bahan ini baru bisa berfungsi sempurna jika kandungannya ditakar berkisar 1 – 4 % pada kosmetik. Pemakaian dengan dosis tinggi malah berpotensi memicu kekeringan, bahkan merusak kulit. Ada baiknya meminta pendapat dan resep dokter sebelum memakai bahan ini.

5. Niacinamide

Bahan ini merupakan bentuk lain vitamin B3 untuk mengatasi masalah kulit seperti keriput, membuat kulit tampak cerah, serta mencegah penuaan wajah. Meskipun kandungan niacinamide aman untuk semua jenis kulit, Anda perlu mengetahui bahwa ada beberapa jenis kulit yang akan bereaksi dan alergi terhadap bahan ini. Jika ingin mencoba, Anda bisa mulai dengan kandungan yang paling rendah agar dapat mengetahui dan mematok batas penggunaan bahan tersebut.

Bahan Aktif Skincare Yang Berbahaya!

Mengenai produksinya, kosmetik sulit terlepas dari campuran bahan kimia. Berikut ini merupakan beberapa bahan dasar kosmetik yang dilarang untuk tubuh lantaran mengandung zat kimia negatif.

  • Sulingan minyak bumi (petroleum), kecuali bila seluruh proses penyulingan tidak menghasilkan bahan yang bersifat karsinogenik
  • Polyethylene
  • Butylated hydroxyanisole (BHA)
  • Phthalates
  • Hidrokinon
  • Benzene
  • Bithionol
  • Klorin
  • Kloroform
  • Hidrokarbon
  • Naphthalene

Efek Samping Skincare untuk Kulit Sehat

efek samping skincare

Lalu, apa efek samping pemakaian zat kimia berbahaya tersebut?

  1. Iritasi
    terjadi karena kulit melakukan kontak dengan bahan skincare yang bersifat iritan. Kita akan merasakan sensasi terbakar, disengat, atau setidaknya gatal ringan yang disertai bercak kemerahan. Tekstur kulit pun bisa menjadi kering. Jika alergi ekstrem, seseorang bahkan bisa kesulitan bernafas, pusing, mual, bahkan muntah.
  2. Alergi
    terjadi karena pemakaian skincare yang berulang, entah itu produk perawatan kulit, produk kosmetik rambut seperti pewarna, produk rias wajah, serta  pengharum.
  3. Jerawat
    berpotensi timbul akibat pemakaian skincare wajah atau perawatan rambut yang mengandung lanolin, petrolatum, lauril alkohol, asam oleat, serta zat pewarna  
  4. Hiperpigmentasi
    umumnya terjadi pada orang yang berkulit gelap. Pemicunya adalah zat pewarna dan zat pengharum.

Last but not least, bagaimana penanganan yang tepat jika kita terkena berbagai efek samping kosmetik di atas? Berikut sejumlah hal yang bisa dilakukan:

  1. Pahami skincare mana yang tak cocok kita gunakan dan langsung stop penggunaannya.
  2. Pengecekan ke dokter kulit, terutama jika efek samping diikuti gejala lain meskipun Anda sudah berhenti menggunakan kosmetik tersebut.
  3. Meninjau kosmetik yang menyebabkan efek samping. Anda dapat melakukan tes tempel di laboratorium. Anda pun bisa mengupayakan usage test, yaitu berhenti menggunakan semua produk kosmetik yang dipakai sampai reaksi alergi atau iritasinya sembuh, kemudian mengoleskan kosmetik yang kita curigai berefek samping, setidaknya 2-3 kali sehari selama 4-5 hari. Bila timbul kelainan kulit, kita paham produk mana yang menjadi penyebabnya.

Yuk, biasakan teliti dan seksama membeli produk kosmetik yang Anda diinginkan dengan cara membaca kandungan yang terdapat didalamnya. Hindari produk yang memicu efek samping, dan cari yang paling aman untuk kesehatan kulit Anda.

Jika ingin melakukan pembelian produk Kosmetik, langsung lewat K24Klik. Obat Asli, Kapanpun.

#KanAdaK24Klik