Dikurasi Oleh: apt. Fachrunisa Candra Andika, S.Farm

Sebagai wanita, tentu kita sering mendengar istilah Menopause. Tapi, tahukah kamu apa itu Menopause? 

Menopause adalah sebuah siklus yang akan dialami para wanita yang ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi. Masa menopause wanita biasanya dimulai di antara usia 40 sampai 53 tahun. Ketika mengalami menopause, secara alami wanita sudah tidak bisa hamil. Hal ini disebabkan oleh penurunan hormon estrogen, yaitu hormon yang membantu pelepasan sel telur saat menstruasi dan hormon yang mendorong terjadinya kehamilan.

Gejala Menopause

Menopause tidak terjadi begitu saja, akan muncul tanda-tanda menopause pada wanita di masa Perimenopause atau masa sebelum menopause. Berikut adalah beberapa gejala yang dialami wanita pada masa perimenopause:

1. Terjadi Perubahan Siklus Menstruasi

Perubahan yang terjadi biasanya siklus menjadi tidak teratur. Bisa menjadi lebih awal atau malah terlambat. Darah yang dikeluarkan saat menstruasi juga bisa sangat banyak atau sangat sedikit.

2. Gairah Sex Menurun

Gejala menopause pada wanita di masa perimenopause selanjutnya adalah menurunnya libido yang mengakibatkan gairah sex menurun. Gejala lainnya adalah vagina yang terasa kering.

Gangguan Sistem Reproduksi Wanita Setelah Menopause

Menopause disebabkan oleh menurunnya hormon yang sangat berpengaruh pada tubuh wanita. Oleh karena itu, kurangnya pemahaman dalam menyikapi menopause dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya gangguan sistem reproduksi wanita. Beberapa gangguan reproduksi wanita yang bisa terjadi diantaranya:

1. Atrofi Vagina

Berkurangnya hormon estrogen di tubuh wanita, menyebabkan penipisan, radang dan mengeringnya dinding vagina. Gejala yang dialami biasanya berupa rasa gatal dan panas pada vagina serta perasaan sakit ketika buang air kecil.

2. Infeksi Saluran Kemih

Gangguan sistem reproduksi wanita ini terjadi akibat menurunnya hormon estrogen yang melemahkan otot yang mengatur kandung kemih dalam mengeluarkan urin. Hal ini menyebabkan rembesan urin yang keluar saat batuk, tertawa atau bersin. Ini terjadi karena otot pada kandung kemih kehilangan kemampuannya dalam menahan keluarnya urin.

3. Kanker

Kondisi dimana menurunnya hormon progesteron, menyebabkan tingginya hormon testosteron. Hal ini dapat menyebabkan tingginya resiko kanker pada wanita diantaranya, kanker rahim, kanker ovarium dan kanker payudara.

Seorang wanita baru dapat dikatakan mengalami menopause setelah minimal 12 bulan tidak mengalami menstruasi. Lalu, adakah upaya yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang sudah masuk masa perimenopause atau bahkan sudah memasuki masa menopause?

Mencegah Kemungkinan Gangguan Sistem Reproduksi

Namun anda jangan khawatir, untuk mengetahui hal ini para wanita bisa melakukan konsultasi ke dokter jika merasa ada yang salah dengan siklus menstruasinya atau gejala lain yang dirasakan. Tes Follicle Stimulating Hormone (FSH) juga bisa dilakukan untuk mengetahui kadar estrogen dalam tubuh.

Gangguan sistem reproduksi wanita saat mengalami menopause dapat dicegah dengan melakukan beberapa hal berikut:

1. Melakukan pemeriksaan sebelum masuk fase menopause dan setelah masuk masa menopause. Hal ini bertujuan agar dapat menanggulangi atau mencegah kemungkinan terjadi gangguan sistem reproduksi.
2. Menjaga tubuh tetap bugar dengan berolahraga secara teratur.
3. Menjalani pola makan yang sehat dengan mengonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayur.
4. Menghindari merokok maupun asap rokok yang dihasilkan orang lain.
5. Membatasi jumlah konsumsi minuman beralkohol.

Pada kenyataannya, menopause adalah sesuatu yang pasti datang dan tidak mungkin dihindari oleh para wanita. Untuk itu, menjaga agar selalu dalam pola hidup sehat dapat menurunkan resiko gangguan sistem reproduksi wanita.

Nah Sobat Sehat jangan bingung lagi soal Menopouse ya, terutama untuk para wanita. Menopouse pasti akan dialami oleh semua wanita, jika ada gejala yang tidak nyaman segera lakukan konsultasi dengan dokter ya.

Apabila membutuhkan Obat, ya hanya K24Klik solusinya 

#KanAdaK24Klik