Durex Together (isi 12) (per Pcs)

Terbuat dari bahan Lateks Alami

• Alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan
• Untuk mencegah HIV-Aids, penyakit menular seksual 

Sesuai kebutuhan per individu 

Pemakaian Kondom Durex: Kenakan kondom sebelum penis bersentuhan dengan pasangan. Ini membantu untuk mencegah kehamilan dan kemungkinan tertular penyakit menular seksual. Periksa tanggal kedaluwarsa pada kemasan kondom. Jika kemasan rusak, jangan gunakan kondom tersebut dan gunakan kondom baru yang kemasannya tidak rusak.

Cara Pemakaian: 1. Pegang kondom secara hati-hati agar tidak robek terkena kuku tangan atau benda tajam. 2. Pastikan bahwa gulungan berada di luar. Pegang ujung kondom dengan jari telunjuk dan ibu jari dan letakkan kondom pada ujung penis. 3. Buka gulungan kondom sepanjang penis hingga ke pangkalnya. Jika kondom terlepas dari penis, segera gunakan kondom yang baru. Jika kondom terasa semakin ketat, segera periksa kelenturannya, karena dapat menyebabkan kondom robek. 4. Setelah ejakulasi, tariklah penis sebelum lemas benar dengan memegangi kondom yang masih pada tempatnya supaya tidak terlepas. Kemudian lepaskan kondom dari penis, bungkus dengan kertas tisu dan buang ke tempat sampah. Jangan dibuang ke dalam kloset. 

Simpan di tempat yang sejuk, kering dan jauh dari pancaran sinar matahari langsung. Jauhkan dari benda tanjam  

• Gunakan hanya pelumas yang cocok dipakai bersama kondom. Pelumas berbahan dasar minyak (petroleum jelly dan baby oil) dan obat topikal yang diaplikasikan pada penis atau vagina dapat merusak kondom. 
• HENTIKAN PENGGUNAAN jika: Anda mengalami iritasi. Kondom ini dibuat dari karet lateks alami, yang dapat menyebabkan alergi termasuk syok anafilaksis jika pengguna alergi terhadap lateks. Gunakan pelumas tambahan (jangan gunakan Durex Play Tingling atau Embrace) pada bagian luar kondom untuk seks anal.
• Jika Anda menggunakan kondom untuk seks oral, selalu gunakan kondom baru sebelum lakukan aktivitas seks lainnya. Gunakan kondom hanya satu kali. Penggunaan berulang dapat meningkatkan risiko kegagalan atau infeksi.  

Alergi termasuk syok Anafilaksis terhadap Lateks