Nyeri neuropatik adalah nyeri kronis yang penyebabnya tidak spesifik, tetapi cenderung berkaitan dengan gangguan pada sistem saraf perifer maupun sentral. Sejumlah kondisi seperti diabetes mellitus, stroke, pasca herpes, alkoholisme, penyalahgunaan obat, dan obat kemoterapi dapat meningkatkan faktor risiko terjadinya nyeri neuropatik. Gejalanya bervariasi dari hari ke hari dan berbeda pada setiap orang, bisa berupa linu, nyeri seperti terbakar, nyeri dingin, kesemutan, mati rasa, dan sakit bila disentuh. Bila tidak ditangani, kondisi pasien bisa memburuk. Obat pilihan pertama untuk pengobatan nyeri neuropatik adalah gabapentin, pregabalin, dan obat antidepresan trisiklik (TCA). Selain itu, diperlukan juga penanganan multidisiplin seperti fisioterapi dan dukungan fisiologis.