Pentingnya Memilih Anti Nyeri untuk Nyeri Sendi

Published by apt. Fachrunisa Candra Andika, S.Farm on

Dikurasi oleh: apt. Fachrunisa Candra Andika, S.Farm

Nyeri sendiri merupakan penyakit yang perlu segera ditindaklanjuti. Adapun salah satu penanganan yang dilakukan adalah dengan memberi obat anti nyeri guna meredakan rasa sakit. Dengan begitu, penderita dapat terbantu untuk kembali melakukan beberapa aktivitas ringan.

Namun, memilih obat anti nyeri sendi juga harus tepat agar efektif serta meminimalkan risiko kondisi yang lebih serius. Untuk itu, Anda bisa membaca panduan berikut dan berkonsultasi lebih lanjut di K24Klik.

Ulasan ini akan membahas mengenai apa itu nyeri sendi, bagian tubuh mana saja yang dapat mengalami nyeri sendi, apa yang menyebabkan nyeri sendi, jenis-jenis nyeri sendi, macam-macam obat untuk mengatasi nyeri sendi, dan hal-hal yang harus diperhatikan saat membeli obat nyeri sendi.

Apa Itu Nyeri Sendi?

Nyeri sendi adalah rasa sakit dan tidak nyaman di sendi, yakni jaringan yang berfungsi untuk menghubungkan antara dua tulang dan membantu pergerakan keduanya. Dalam beberapa kasus, nyeri tersebut juga sampai terasa ke tulang rawan, tulang, ligamen, tendon, hingga otot. Adapun sendi pada tubuh berada di banyak titik, seperti rahang, leher, bahu, siku, dan lutut.

Rasa sakit dan tidak nyaman pada sendi umumnya merupakan gejala dari suatu kondisi medis tertentu, seperti peradangan sendi (artritis) maupun peradangan bantalan sendi (bursitis). Namun, stres pada sendi juga bisa mengakibatkan nyeri seperti jari-jari yang nyeri saat atau setelah bersepeda akibat mencengkeram stang, nyeri pada lutut akibat menopang beban berat lama, dan sebagainya.

Tingkat keparahan nyeri sendi tiap orang berbeda-beda mulai ringan hingga berat. Tak cuma itu, lamanya nyeri sendi juga bermacam-macam, baik singkat (akut) maupun berkepanjangan (kronis).

Bagian Tubuh yang Dapat Mengalami Nyeri Sendi

Pada dasarnya nyeri sendi bisa terjadi di seluruh sendi tubuh mana pun. Kendati begitu, beberapa di antaranya cenderung lebih berisiko, seperti leher, lutut, siku, bahu, dan jari-jari. Adapun beberapa gejala dari nyeri sendi yang umum dialami antara lain sebagai  berikut.

  • Gerakan sendi menjadi terbatas atau kaku.
  • Ada sensasi hangat pada sendi.
  • Sendi berwarna kemerahan, ada bengkak, dan/atau sakit saat disentuh.
  • Sendi menjadi sulit dan sakit jika digerakkan.
  • Demam, tetapi tidak disertai flu.

Penyebab Nyeri Sendi

Nyeri sendi bisa terjadi karena banyak hal. Berikut adalah beberapa contoh yang paling sering terjadi:

1. Cedera pada Sendi

Ketika cedera seperti dislokasi, patah tulang, regangan, dan keseleo, biasanya area tersebut akan muncul memar bahkan mengalami perubahan bentuk pada tulang, kerusakan struktur di dalamnya, hingga kerusakan pada tulang rawan. Kondisi ini pun meningkatkan risiko osteoartritis di kemudian hari.

2. Osteoartritis

Osteoartritis adalah jenis peradangan sendi yang paling umum dan disebabkan saat tulang rawan yang menjadi bantalan antar tulang perlahan-lahan mengalami pengapuran. Gejala yang ditimbulkan cukup mudah diatasi, tetapi sendi yang telah mengalami kerusakan tidak bisa benar-benar dikembalikan seperti semula.

3. Bursitis

Bursae merupakan kantong berisi cairan untuk melindungi sendi. Ketika sendi pada area tersebut melakukan gerakan atau mendapat tekanan yang berulang atau cedera, maka bursae akan mengalami peradangan yang disebut bursitis. Bursitis bisanya dapat membaik jika mendapat penanganan yang tepat.

4. Tendinitis

Peradangan ini terjadi di area tendon, yakni jaringan yang menghubungkan otot dan tulang. Dalam banyak kasus, tendinitis dan nyeri yang ditimbulkan dapat sembuh dengan sendirinya. Sebagian tendinitis bersifat akut, sebagian lainnya bersifat kronis.

5. Osteomielitis

Osteomielitis adalah infeksi yang menyerang sistem rangka manusia melalui peredaran darah, jaringan di daerah sekitar tulang dan sendi, maupun luka yang menyebabkan tulang atau sendi tersebut terkontaminasi oleh bakteri. Kecuali menjalani operasi, osteomielitis dianggap tak bisa disembuhkan.

6. Penyakit Lain

  • Rheumatoid arthritis
  • Lupus
  • Kanker tulang
  • Kanker darah
  • Asam urat
  • Penyakit jaringan ikat
  • Fibromiagala

Jenis-Jenis Nyeri Sendi

Beberapa jenis nyeri sendi yang paling sering terjadi antara lain adalah nyeri leher, nyeri lutut, dan nyeri punggung bawah.

1. Nyeri Radang Sendi Leher

Nyeri sendi leher membuat sendi di area leher menjadi kaku dan sering disertai pusing serta sakit leher. Beberapa penderita bahkan juga mengalami kesemutan dan kehilangan kekuatan pada satu tangan atau lengan. Nyeri sendi leher tidak dapat disembuhkan, tetapi perkembangan gangguannya sangat lambat.

2. Nyeri Radang Sendi Lutut

Peradangan ini dipicu oleh kerusakan tulang rawan di area lutut, seperti karena gesekan antar tulang, obesitas, cedera, kelainan bawaan atau cacat pada sendi atau tulang rawan, maupun penyakit tertentu seperti hemokromatosis dan rheumatoid arthritis yang merupakan penyebab nyeri lutut tiba-tiba.

3. Nyeri Radang Sendi Punggung Bawah

Biasanya, peradangan ini diawali dengan robekan kecil dan disertai pergeseran tulang secara berulang kali sehingga menimbulkan nyeri. Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh fibromyalgia, kanker, penyakit darah, atau penyakit ginjal.

Macam-Macam Obat Nyeri Sendi

Untuk mengatasi nyeri, ada beberapa hal yang bisa dilakukan seperti minum obat. Selain itu, ada pula produk non medikasi yang tidak mengandung bahan aktif.

1. Analgesik

Asetaminofen alias paracetamol untuk nyeri sendi merupakan analgesik yang akan membantu mengurangi nyeri dan bahkan demam. Cara kerjanya adalah dengan memengaruhi bagian otak yang berfungsi menerima pesan nyeri serta mengendalikan suhu tubuh. Dalam kata lain, otak tidak akan mencatat sensasi sakit yang dikirim dari bagian tubuh yang rusak.

2. NSAID

NSAID merupakan obat anti inflamasi non steroid (NSAID) yang memiliki efek dalam menurunkan demam, rasa sakit/ nyeri, bengkak/peradangan. Obat-obatan dalam kelompok ini antara lain ibuprofen, aspirin, dan diklofenak. Cara kerja jenis obat ini adalah menghambat produksi prostaglandin sebagai penyebab nyeri dan peradangan.
Sebaiknya konsultasikan ke dokter jika anda merasakan nyeri sendi dengan tanda-tanda seperti yang disebutkan. Salah satu obat nyeri sendi yang biasanya diresepkan adalah Natrium diklofenak SR 75mg atau 100 mg yang memiliki waktu peredaannya nyeri yang tahan lama hingga 24 jam untuk nyeri kronis seperti nyeri sendi. Natrium diklofenak SR 75 mg biasanya diminum 1-2 kali sehari dan natrium diklofenak SR 100 mg biasanya diminum 1 kali sehari.
Selain obat-obatan, penderita nyeri sendi karena peradangan juga bisa melakukan hal-hal berikut untuk meringankan rasa sakit.

  • Mengoleskan gel tanaman lidah buaya pada daerah yang nyeri dan membiarkannya selama beberapa saat.
  • Mengonsumsi teh hijau sebelum tidur.
  • Celupkan area tubuh yang nyeri pada air hangat yang sudah dicampur dengan garam.

Perhatikan Hal Ini Sebelum Membeli Obat Nyeri Sendi

Kandungan pada obat dan kondisi yang dialami seseorang merupakan hal penting yang harus diperhatikan sebelum membeli obat nyeri sendi di apotek. Beberapa obat juga tergolong obat keras sehingga penting untuk melakukan konsultasi dulu ke dokter atau apoteker seperti di K24Klik guna menemukan obat yang pas dan tidak menimbulkan risiko kesehatan lebih serius.

Demikianlah informasi mengenai nyeri radang sendi dan panduan untuk memilih obat pereda nyeri yang tepat. Sebarkan informasi ini jika dirasa bermanfaat dan semoga artikel ini dapat membantu Anda.

Referensi:

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/08/01/210500020/jika-dibiarkan-nyeri-sendi-bisa-berujung-kecacatan?page=all)

https://www.alodokter.com/nyeri-sendi)

https://hellosehat.com/muskuloskeletal/nyeri-sendi/

https://www.voltaren.co.id/nyeri-penanganannya/nyeri-sendi.html

https://www.voltaren.co.id/memahami-nyeri/produk-pereda-nyeri.html

https://reference.medscape.com/

https://www.voltaren.co.id/memahami-nyeri/produk-pereda-nyeri.html)

(https://www.halodoc.com/artikel/ini-6-obat-nyeri-sendi-dari-bahan-alami-di-rumah)