Jenis Vitamin yang perlu Kamu tahu! (Update 2020)

Published by Maretta Putri on

Dikurasi Oleh: Maretta Putri A., S.Farm., Apt.

Vitamin berasal dari kata vita yang berarti “hidup” dan amina yang mengacu pada gugus fungsi berisi atom nitrogen dalam bahasa Latin. Dengan kata lain senyawa ini dapat digunakan untuk menjaga tubuh agar dapat bekerja dengan normal. Namun, ada jenis vitamin yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga harus mendapatkan asupan dari luar. Pentingnya mengetahui banyaknya jenis vitamin langkah awal untuk kita bisa menjaga kesehatan tubuh.

Makanan dan minuman memang sudah mengandung beberapa jenis vitamin yang dibutuhkan tubuh, tetapi ada beberapa orang yang masih belum cukup dan membutuhkan vitamin tambahan untuk meningkatkannya. Akan tetapi, Anda harus dapat mengenali jenis Vitamin dan kadar dosis yang boleh dikonsumsi. Siapa sajakah mereka?

Yuk, simak ulasan singkatnya.

Vitamin

Jenis Vitamin

Mereka adalah sekelompok vitamin. Vitamin merupakan sebuah zat organik yang memiliki fungsi untuk membantu perkembangan tubuh manusia, baik secara fisik maupun mental. Vitamin banyak sekali ditemukan dalam makanan, akan tetapi jumlah yang diperlukan oleh tubuh begitu sedikit sehingga disebut sebagai zat gizi mikro. Namun, sayangnya tubuh tidak dapat memproduksinya sendiri sehingga Anda perlu mengkonsumsinya dari makanan atau minuman.

Vitamin adalah senyawa organik. Bukan seperti karbohidrat, lemak maupun protein, yang memiliki peranan penting untuk berjalannya fungsi tubuh yang normal. Selanjutnya vitamin merupakan zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena berperan membantu proses metabolisme tubuh yang normal. Proses metabolisme tubuh merupakan proses alami tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi. Energi yang dihasilkan berguna agar fungsi tubuh berjalan sebagaimana fungsinya.

Ada jenis vitamin yang tidak dapat dibuat tubuh dalam jumlah cukup, sehingga harus dilengkapi dari bahan pangan. Jadi apabila jumlah vitamin dalam tubuh tidak tercukupi, maka akan terjadi kekurangan/defisiensi Vitamin. Singkatnya, kekurangan jenis vitamin tertentu akan menyebabkan berkembangnya suatu sindrome/penyakit yang spesifik untuk tiap-tiap vitamin.

Selanjutnya, vitamin dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu  vitamin yang larut dalam air dan vitamin tubuh yang larut dalam lemak. Hanya terdapat 2 vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B dan vitamin C, sedangkan vitamin lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K bersifat larut dalam lemak.

Tentu saja, kita akan membahas lebih dalam lagi mengenai vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air. Berikut ulasannya!

Vitamin Yang Larut dalam Lemak

Jenis vitamin ini disimpan di dalam jaringan lemak (adiposa) dan di dalam hati. Selanjutnya vitamin akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Ada jenis vitamin yang dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh. Beberapa sifat-sifat umum dari jenis vitamin ini, misalnya :

(1) tidak terdapat di semua jaringan;

(2) adalah jenis vitamin yang diproses bersama lemak. Setelah masuk ke dalam sistem pencernaan, vitamin-vitamin ini akan melewati sistem limfatik untuk kemudian ikut dialirkan dalam peredaran darah. Jika lemak di tubuh kurang, maka penyerapan vitamin A,D,E, dan K pun akan terganggu.

(3) Setelah terserap dalam tubuh, vitamin A, D, E, dan selanjutnya akan disimpan di sel lemak dan hati. Vitamin ini dapat disimpan dalam jangka waktu lama, sebagai persediaan bagi tubuh untuk digunakan jika dibutuhkan nantinya.

(4) Vitamin larut lemak sangat sedikit yang dikeluarkan dari tubuh. Jenis vitamin ini disimpan tetap di dalam lemak dan hati sebagai cadangan, ketika nanti dibutuhkan.

(5) Vitamin yang larut lemak disimpan lama di dalam tubuh. Jika Anda terus mengonsumsinya berlebihan, kadarnya bisa menumpuk dan membahayakan tubuh. Kelebihan vitamin ini bisa menimbulkan efek toksik atau racun.

(6) dikeluarkan melalui feses;

(7) kurang stabil jika dibandingkan vitamin B, dapat dipengaruhi oleh cahaya, oksidasi dan lain sebagainya.

Vitamin Yang Larut dalam Air

Sementara itu vitamin yang larut dalam air, berbeda dengan jenis vitamin yang larut dalam lemak, sehingga jenis vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Selama bahan pangan dicerna oleh tubuh, maka vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Sementara itu apabila tidak dibutuhkan, maka vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena itu, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus.

Demikian juga jenis Vitamin yang larut dalam air memiliki sifat-sifat umum, misalnya :

(1) tidak hanya tersusun atas unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen;

(2) terdapat di semua jaringan;

(3) jenis vitamin yang diproses bersama air. Vitamin jenis ini diproses lebih mudah dalam tubuh. Tubuh akan langsung menyerap vitamin B dan C ke dalam peredaran darah. Selanjutnya vitamin ini langsung beredar bebas dalam aliran darah.  

(4) tidak dapat disimpan dalam tubuh. Oleh karena itu, kekurangan vitamin larut air bisa lebih mudah terjadi karena tubuh tidak mampu menyimpan cadangannya. “Stok” vitamin larut air butuh diganti setiap hari dari asupan makan atau suplemen vitamin untuk mencegah kekurangannya.

(5) Vitamin yang larut dalam air beredar sangat bebas di peredaran darah, sehingga bisa lebih mudah dikeluarkan. Vitamin ini dikeluarkan oleh tubuh melalui penyaringan di ginjal. Ginjal selanjutnya akan menyalurkan sisa vitamin yang berlebih bersama urin.

(6) sangat jarang kasus kelebihan vitamin larut air yang berakhir membahayakan. Sebab, setiap kelebihan vitamin jenis larut air akan langsung dibuang lewat urin dan keringat dengan bantuan ginjal. Tubuh juga cenderung tidak bisa menumpuk vitamin larut air dalam jumlah yang banyak. 

(7) relatif lebih stabil, namun pada temperatur berlebihan menimbulkan kelabilan.

Mulai tingkatkan imunitas Anda dengan mengonsumsi vitamin. Tentu saja kita harus mengenali terlebih dahulu jenis Vitamin dengan berbagai manfaat bagi daya tahan tubuh yang bisa Anda rasakan.

Jenis-jenis Vitamin dan Dosis Konsumsinya

1. Vitamin A

Vitamin A yang juga dikenal dengan nama retinol, tentu saja berfungsi untuk menjaga kesehatan mata, berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selanjutnya juga berfungsi untuk menjaga kesehatan kulit serta sistem imun dalam tubuh dalam melawan infeksi. Jenis vitamin A bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara.

Sumber makanan yang banyak mengandung jenis vitamin A, misalnya susu, ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-buahan (terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya).

Untuk mengonsumsinya, tiap jenis kelamin dan tingkatan usia berbeda-beda:

  • Pria: 3.000 IU per hari.
  • Wanita: 2.310 IU per hari.
  • Anak 1-3 tahun :1.000 IU per hari.
  • Anak-anak 4-8 tahun : 1.300 IU per hari.
  • Anak-anak 9-13 tahun : 2.000 IU per hari.

Catatan: IU = international unit

Selain batasan per hari, ada pula kadar aman tertinggi yang boleh dikonsumsi untuk semua orang yaitu sebesar 10.000 IU.

2. Vitamin D

Vitamin D sangat bagus untuk kesehatan tulang dan gigi. Jenis Vitamin ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet). 

Sumber vitamin D banyak ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju.

Aturan pemakaiannya adalah:

  • Usia 1-70 tahun: 600 IU
  • Usia 70 tahun ke atas: 800 IU

3. Vitamin E

Vitamin E dapat membantu untuk memperkuat daya tahan tubuh dalam menjaga kesehatan diberbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, jenis vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Dapat dikatakan vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa penangkal radikal bebas alami, jika kadarnya terlalu tinggi maka akan berbahaya untuk kesehatan.

Jenis vitamin ini banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, kecambah, ragi,  dan minyak tumbuh-tumbuhan. 

Untuk aturan dosis mengkonsumsinya adalah 22 IU untuk semua tingkatan usia dan jenis kelamin.

4. Vitamin K

Jenis Vitamin ini banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan penutupan luka, oleh karena itu, penting untuk banyak mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh. Sel darah merah, terbentuk sempurna oleh kontribusi vitamin B, C, dan E, serta asam para- aminobenzoat. Sumber vitamin K antara lain susu, kuning telur, dan sayuran segar.

Kebutuhan vitamin K setiap orang berbeda-beda, berikut aturan dalam mengkonsumsinya:

  • Bayi berusia di bawah 1 tahun, asupan vitamin K yang direkomendasikan sebanyak 0,002mg–0,025mg.
  • Anak berusia 1 – 8 tahun, asupan vitamin K yang direkomendasikan sebanyak 0,03- 0,05 mg.  
  • Sementara pada orang dewasa, kebutuhan vitamin K per hari dapat dihitung berdasarkan kilogram berat badan yang dimiliki. Untuk tiap kilogram berat badan orang dewasa, dibutuhkan sekitar 0,001 mg vitamin K. Jika ada orang dewasa memiliki berat badan 55 kg, maka kebutuhan vitamin K orang tersebut sebesar 0,055 mg setiap hari. Sementara itu, orang dewasa dengan berat badan 95 kg, membutuhkan jumlah vitamin K sebanyak 0,095 mg tiap hari.

5. Vitamin C

Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh. Beberapa diantaranya:

  • Didalam tubuh, jenis vitamin ini juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya.
  • Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, sehingga vitamin ini dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan.
  • Selain itu, vitamin ini berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit.

Sumber vitamin C antara lain buah jeruk, tomat, nanas, arbei, kangkung, kentang, cabai hijau, selada hijau, jambu biji.

Aturan dalam mengkonsumsinya adalah:

  • Pria: 90 mg
  • Wanita: 75 mg
  • Perokok membutuhkan dosis tambahan 35 mg

6. Vitamin B1

Vitamin B1 atau yang disebut dengan Tiamin berfungsi untuk membantu menjaga kesehatan otak, kulit, otot, serta rambut dan mengubah makanan menjadi energi dalam tubuh.

Jenis vitamin ini banyak berasal dari jantung, hati, ginjal, beras, ragi, gandum, kedelai, susu, kacang tanah dan kacang-kacangan.

Adapun peraturan dalam mengkonsumsinya adalah:

  • Pria usia 19 tahun ke atas: 1,2 mg
  • Wanita usia 19 tahun ke atas: 1,1 mg

7. Vitamin B2

Vitamin B2 atau riboflavin, juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku.

Jenis vitamin ini banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu.

Angka kecukupan gizi (AKG) harian vitamin B2 bervariasi berdasarkan usia, jenis  kelamin, dan kondisi kesehatan masing-masing. Berikut ini adalah AKG vitamin B2 per hari:

  • 0-6 bulan: 0,3 mg
  • 7-12 bulan: 0,4 mg
  • 1-3 tahun:  0,5 mg
  • 4-8 tahun: 0,6 mg
  • 9-13 tahun: 0,9 mg
  • Laki-laki usia 14 tahun atau lebih: 1,3 mg
  • Wanita usia 14-18 tahun: 1,0 mg
  • Wanita usia 19 tahun atau lebih: 1,1 mg
  • Ibu hamil: 1,4 mg
  • Ibu menyusui: 1,6 mg

8. Vitamin B3

Vitamin ini juga dikenal dengan istilah niasin. Berfungsi untuk menjaga kesehatan sel-sel darah serta sistem saraf dalam tubuh. Vitamin ini juga berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein. Didalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini.

Sumber Vitamin B3 banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis.

Adapun peraturan dalam mengkonsumsinya adalah:

  • Pria: 16 mg
  • Wanita: 14 mg

9. Vitamin B5

Vitamin B5 atau yang disebut dengan Pantotenat berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Juga menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh.  Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta kesulitan untuk tidur.

Angka kecukupan gizi (AKG) harian vitamin B5 bervariasi berdasarkan usia dan kondisi kesehatan masing-masing. Berikut ini AKG harian dari vitamin B5:

  • 0-6 bulan: 1,7 mg
  • 7-12 bulan: 1,8 mg
  • 1-3 tahun: 2 mg
  • 4-8 tahun: 3 mg
  • 9-13 tahun: 4 mg
  • 14 tahun atau lebih: 5 mg
  • Ibu hamil: 6 mg
  • Ibu menyusui: 7 mg

10. Vitamin B6

Vitamin B6 atau yang disebut dengan pyridoxine dapat membantu dalam meningkatkan mood serta mengatur nafsu makan, dan menjaga aktivitas tidur dengan baik. Selain itu, jenis vitamin ini dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh.

Jenis Vitamin ini banyak diperoleh di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, hati, ragi, daging, dan ikan.

Peraturan dalam mengkonsumsinya adalah:

  • Pria usia 19-50 tahun : 1,3 mg
  • Pria usia 51 tahun ke atas: 1,7 mg
  • Wanita usia 19-50 tahun: 1,3 mg
  • Wanita usia 51 tahun ke atas: 1,5 mg

11. Vitamin B7

Vitamin B7 atau Biotin yang bermanfaat dalam menghasilkan asam amino dan asam lemak di tubuh.

Beberapa manfaat yang diperoleh dari jenis vitamin ini diantaranya:

  • Mencegah kelainan bawaan pada janin
  • Mengendalikan gula darah
  • Meningkatkan kolesterol baik
  • Memperkuat kuku
  • Mengatasi rambut rontok

Jenis Vitamin ini didapatkan dari berbagai sumber makanan seperti daging merah, telur, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Untuk konsumsi jenis vitamin ini yang disarankan yaitu sebanyak 30 – 100 mikrogram per hari untuk usia 18 tahun ke atas.

12. Vitamin B9

Vitamin B9 atau biasa disebut asam folat merupakan suplemen yang wajib dikonsumsi bagi ibu hamil untuk mencegah terjadinya kecacatan dalam janin atau preeklampsia pada saat melahirkan.

Baca Juga: Vitamin Nutrisi selama Kehamilan: 6 Macam yang Dibutuhkan Ibu Hamil

Adapun peraturan dalam mengkonsumsi jenis vitamin ini adalah

  • Segala usia: 400 mcg (microgram)
  • Ibu hamil atau sedang merencanakan kehamilan: 800 mcg
  • Ibu menyusui: 600 mcg

13. Vitamin B12

Vitamin B12 atau sianokobalamin adalah jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Jenis vitamin ini berfungsi untuk melancarkan proses pertumbuhan serta menghasilkan sel darah merah dalam tubuh. Jenis Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah.

Sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan jenis vitamin ini adalah telur, hati, dan daging.

Adapun aturan konsumsinya adalah: Pria dan wanita usia 14 tahun ke atas: 2,4 mcg

Untuk menjelaskan secara singkat, siapa saja sih yang membutuhkan vitamin, apakah pria, wanita, anak-anak dan bayi juga membutuhkan?

Siapa Saja yang Membutuhkan Vitamin

Orang-orang yang membutuhkan vitamin

Semua orang tentu membutuhkan vitamin untuk membantu perkembangan tubuh dan menunjang daya tahan tubuh. Akan tetapi, beberapa orang merasa sudah cukup hanya dari makanan alami atau minuman yang dikonsumsi sehari-hari. Ada pula yang merasa kurang sehingga harus meminum beberapa jenis vitamin.

Nah, orang-orang tersebut adalah:

  1. Wanita yang merencanakan kehamilan.
  2. Wanita yang sedang hamil atau menyusui.
  3. Yang memiliki pola makan buruk sehingga vitamin yang dibutuhkan tidak terpenuhi.
  4. Orang yang memiliki alergi terhadap makanan tertentu sehingga harus ditunjang dengan vitamin suplemen.
  5. Orang yang sedang melakukan program diet rendah kalori.
  6. Orang-orang lansia yang sudah berusia di atas 65 tahun.
  7. Para perokok aktif.
  8. Orang-orang yang sering mengkonsumsi alkohol.

Kekurangan/Defisiensi Vitamin, apa Dampaknya?

Dampak Kekurangan Asupan

Kekurangan/defisiensi vitamin terjadi karena asupan beberapa vitamin tidak mencukupi (tidak sesuai dengan besarnya kebutuhan tubuh). Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kekurangan/defisiensi vitamin, yaitu: gangguan pencernaan atau gangguan penyerapan (malabsorpsi), meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat gizi, dan gangguan metabolik, dan ibu hamil yang sering pilih-pilih makanan.

Dalam hal ini akan kita bahas mengenai gejala yang tampak saat kekurangan vitamin, berdasar jenis vitamin, yaitu:

  • Retinol (Vitamin A) : sulit melihat dalam cahaya remang/senja hari, kulit kering, gampang infeksi, rambut kering, mata gatal dan terasa terbakar.
  • Tiamin (Vitamin B1) : gampang lelah, kram otot, kulit kering, kulit bersisik, daya tahan tubuh berkurang.
  • Riboflavin (Vitamin B2) : sudut mulut pecah-pecah, lidah tampak merah dan licin, gampang lelah, Kulit bersisik, sariawan, gampang kesemutan.
  • Niasin (Vitamin B3) : gatal-gatal pada tanberdasarkangan dan wajah, gampang lelah, mual.
  • Pantotenat (Vitamin B5) : dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik
  • Pyridoxine (Vitamin B6) : kurang nafsu makan, gampang lelah, kram otot, luka pada gusi dan lidah.
  • Sianokobalamin (Vitamin B12): sakit kepala, anemia, mual, kurang nafsu makan.
  • Vitamin C : gusi berdarah, mudah memar, kulit kering, lemah (kurang energi), mimisan, gampang infeksi, nyeri sendi.
  • Vitamin D : Pertama dapat mengakibatkan terjadinya suatu gangguan pada tulang, seperti penyakit rakitis (pembengkokan pada tulang kaki) dan tidak sempurna pada pertumbuhan pada tulangnya. Kedua dapat mengakibatkan gigi mudah mengalami kerusakan. Ketiga akan hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang yang mengakibatkan rapuhnya suatu kekuatan tulang.
  • Vitamin E : gampang lelah, rambut kering, rambut rontok, kulit kusam, kram kaki.
  • Vitamin K : darah lambat membeku, mudah berdarah, mudah memar.

Dampak Apabila Vitamin Dikonsumsi Berlebihan

Gejala konsumsi yang berlebihan

Apabila Anda mengkonsumsi beberapa jenis vitamin yang berlebihan, maka akan menjadi racun yang dapat membahayakan tubuh.

Dalam paragraf ini, akan kita bahas beberapa jenis vitamin bila dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka panjang, akan menimbulkan dampak yang beragam, seperti:

  • Vitamin C: konsumsi lebih dari 2.000 miligram per hari bisa menyebabkan diare, mual, kram, muntah, migrain. Bagi orang yang memiliki gangguan penyerapan zat besi (hemochromatosis), dampaknya bisa mengganggu jantung.
  • Vitamin B3: konsumsi lebih dari 1 gram per hari bisa menyebabkan tekanan darah naik, sakit perut, gangguan penglihatan, dan kerusakan hati.
  • Vitamin B6: konsumsi dosis lebih dari 100 miligram per hari menyebabkan kerusakan saraf permanen. Dampak konsumsi lebih dari 1,3 miligram per hari membuat mual, muntah, sensitif cahaya, dan lesi kulit. Konsumsi lebih dari 2 gram per hari dapat menyebabkan kerusakan hati.
  • Asam Folat (Vitamin B9): Konsumsi vitamin B9 lebih dari 1.000 mcg per hari dapat memengaruhi kesehatan mentai, berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh, dan menghambat penyebaran vitamin B-12.
  • Retinol (Vitamin A): konsumsi berlebihan yaitu lebih dari 3.000 mcg per hari dapat menyebabkan gejala keracunan dari mual sampai koma.
  • Vitamin D: konsumsi lebih dari 4.000 IU per hari bisa bikin berat badan turun, tidak nafsu makan, detak jantung tidak teratur, sampai merusak organ vital.
  • Vitamin E: konsumsi lebih dari 1.000 mg per hari dapat mengganggu pembekuan darah sampai memicu stroke.

Kapan Waktu yang Tepat Konsumsi Vitamin

 waktu konsumsi yang tepat

Dalam mengonsumsi vitamin, dapat dilakukan setiap hari, khususnya untuk orang yang diharuskan untuk meminumnya. Namun masyarakat awam masih bingung kapan sebenarnya waktu terbaik seseorang mengonsumsi vitamin. Apakah malam atau pagi hari?
Misalnya minum vitamin di pagi atau malam hari, sebenarnya tergantung pada jenis vitaminnya. Jika kamu minum vitamin, waktu terbaik untuk meminumnya adalah pagi hari setelah kamu sarapan atau makan siang. Hal ini dapat membuat zat yang ada di dalam vitamin terserap dengan baik ke dalam tubuh, bersamaan dengan makanan yang kamu konsumsi.

Untuk vitamin yang larut dalam lemak, biasanya harus dikonsumsi dengan beberapa jenis makanan sumber lemak seperti kacang-kacangan agar dapat diserap ke dalam tubuh.  Jenis vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K. Jenis vitamin ini baik dikonsumsi pagi hari.

Dan untuk jenis vitamin yang larut dalam air seperti vitamin C dan B, dapat dikonsumsi pada pagi, siang atau malan hari dan tidak perlu dikonsumsi bersamaan dengan makanan.

Yang harus diperhatikan saat ingin mengkonsumsi Vitamin, sebelum membelinya:

  1. Disarankan untuk berkonsultasi dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi suatu jenis vitamin tambahan. Hal ini berlaku terutama bagi mereka yang berusia di bawah 19 tahun, menderita penyakit tertentu, dan bagi ibu hamil atau menyusui. Hal ini karena sangat dipengaruhi dari kondisi kamu.

Minum vitamin sesuaikan dengan kondisi kamu

Beberapa orang mungkin merasa tidur mereka terganggu karena mengonsumsi beberapa jenis vitamin sebelum tidur, hal ini dapat menyebabkan mereka lebih sering terbangun di malam hari dan jadi kurang tidur.

Banyak penelitian menyebutkan bahwa ada keterkaitan antara penggunaan beberapa jenis vitamin dan kualitas tidur, namun tidak membuktikan bahwa vitamin tersebut menyebabkan masalah tidur. Namun, jika kamu merasa hal ini dapat mengganggu, kamu bisa mengonsumsi beberapa jenis vitamin di pagi atau siang hari.

Pada dasarnya, dokter biasanya akan menganjurkan pemberian vitamin untuk mereka diantaranya:

2. Membaca label pada kemasan. Mulai dari dosis pemakaian, bahan-bahan yang terkandung dalam vitamin, takaran sekali konsumsi, manfaat, efek samping, dan tanggal kadaluarsa.

3. Periksa apakah jenis vitamin tersebut akan menimbulkan efek tertentu jika dikonsumsi bersama obat atau makanan lain. Untuk itu, Anda dapat mencatat semua jenis vitamin yang pernah atau sedang Anda konsumsi untuk ditanyakan kepada dokter. Sebaliknya, ada jenis vitamin justru perlu dicampurkan ke dalam minuman atau makanan.

4. Cek apakah produk tersebut telah terdaftar di dalam data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Obat, suplemen vitamin, atau produk yang tidak terdaftar dalam data BPOM merupakan obat yang tidak mendapat izin layak jual atau konsumsi.

Sebagai kesimpulan, dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung banyak jenis vitamin akan dapat membantu kalian dalam pertumbuhan fisik dan mental. Untuk itu, mulailah mengonsumsinya setiap hari agar daya tahan semakin kuat dan tubuh pun sehat.

Jika Anda membutuhkan vitamin tambahan untuk menunjang daya tahan tubuh, bisa melakukan pemesanan di K24Klik. Pesan mudah dengan klik link berikut https://www.k24klik.com/
Aplikasi beli obat online, dengan 1 genggaman!


#KanAdaK24Klik
Salam Sehat 🙂


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *