Seluk-beluk Jamur Kuku, dari Gejala hingga Cara Mengobatinya

Published by Dewi Dwiputri on

Seluk-beluk jamur kuku, Ini dia gejala dan cara mengobatinya

Jamur Kuku

https://spectrum.ieee.org

Kuku juga bisa terserang infeksi jamur. Hati-hati, jika sudah menyebar, bisa menyebabkan kuku kusam, menebal, dan retak-retak. Segera kenali gejala, penyebab, dan faktor risiko jamur kuku, hingga cara mengatasinya!

Kuku, baik tangan maupun kaki, sering kali menjadi bagian tubuh yang disepelekan oleh banyak orang. Tingkat kekerasan yang melebihi jaringan tubuh lain, membuat kuku dianggap aman dari serangan penyakit. Padahal, kuku juga memiliki risiko infeksi yang cukup serius, salah satunya berupa jamur kuku, atau dalam istilah medis disebut onikomikosis atau tinea unguium.

Gejala Infeksi Jamur Kuku

Kendati umum terjadi, infeksi jamur kuku tidak boleh diabaikan tanpa pengobatan. Meski awalnya hanya berupa titik putih atau kuning di ujung bawah kuku, akan menimbulkan berdampak buruk apabila telah menjalar. Kuku bisa mengalami perubahan warna, menebal, retak-retak, hingga berbentuk tidak karuan. Selain estetika, infeksi jamur kuku yang parah juga bisa menyebabkan rasa ngilu yang mengganggu aktivitas, bahkan penyebaran infeksi ke jaringan kulit, terutama pada penderita diabetes.

Maka, waspadai gejala-gejala infeksi jamur kuku yang bisa Anda kenali, antara lain:

  • Warna kuku tidak cerah atau kusam.

  • Menebal, sehingga kuku tidak rata.

  • Lebih rapuh dan retak-retak.

  • Kuku berubah bentuk.

  • Kehitaman akibat penumpukan kotoran di bawah kuku.

  • Berbau tidak sedap

Infeksi jamur kuku juga dapat mengakibatkan kuku terpisah dari alasnya. Kondisi ini bisa memberi rasa nyeri pada jari atau pangkal kuku.

Faktor Risiko dan Penyebab Infeksi Jamur Kuku

Untuk mengantisipasi infeksi jamur kuku, Anda pun perlu memahami faktor-faktor risiko dan penyebabnya. Berikut ini beberapa faktor yang meningkatkan risiko infeksi jamur pada kuku:

  • Cedera ringan pada kuku atau kulit di sekitarnya.

  • Tidak menggunakan alas kaki saat berjalan di tempat umum.

  • Menggunakan kaus kaki atau sepatu tertutup dan lembap, serta tidak menyerap keringat.

  • Beraktivitas di tempat yang basah atau lembap.

  • Mudah berkeringat.

  • Kurap pada kaki.

  • Penyakit diabetes, sindrom Down, psoriosis, kelemahan sistem kekebalan tubuh, atau gangguan pada aliran darah.

  • Usia lanjut, sehingga aliran darah kurang begitu lancar, pertumbuhan kuku melambat, sehingga terpapar jamur lebih lama.

  • Risiko infeksi jamur lebih tinggi terjadi pada pria.

Pada umumnya, “pelaku utama” infeksi jamur kuku ialah jamur dermatofit, atau bisa pula ragi. Jamur dapat menular, dengan masuk ke dalam kulit melalui luka kecil, serta bisa berkembang dalam kondisi lembap dan hangat.

Infeksi jamur kuku lebih berpotensi terjadi pada kuku kaki dibandingkan tangan, karena:

  • Kuku kaki sering tertutup oleh kaus kaki dan sepatu, sehingga berada dalam kondisi gelap, hangat, dan lembap.

  • Sirkulasi darah pada kaki tidak seaktif di bagian tangan, sehingga sistem imunitas dalam darah lebih lambat mendeteksi ataupun mengatasi infeksi.

Pencegahan Infeksi Jamur dengan Menjaga Kesehatan Kuku

 

jamur kuku

http://www.doctoroz.com/

Pada pengidap diabetes, jamur kuku harus segera ditangani karena gangguan sirkulasi darah dan sensivitas saraf pada kaki, bisa berisiko pada penyebaran infeksi. Maka, utamakan pencegahan sebelum pengobatan. Salah satunya melalui upaya menjaga kesehatan kuku, antara lain:

  • Memotong kuku secara rutin, untuk menjaganya tetap pendek dan kering.
  • Cuci tangan dan kaki secara berkala, termasuk bagian kuku.
  • Gunakan sarung tangan karet, saat terpapar banyak air dalam waktu yang cukup lama.
  • Lepas sepatu dalam jangka waktu tertentu, agar kaki bisa terkena udara bebas.
  • Hindari pengikisan kulit di sekitar kuku.
  • Gunakan bedak atau semprotan antijamur, pada kaki atau bagian dalam sepatu.
  • Pilih sepatu yang nyaman dan dapat mengurangi kelembapan.
  • Gunakan alas kaki di tempat umum, meski sekadar kaus kaki.
  • Gunakan kaus kaki dengan bahan yang menyerap keringat.

Apabila Anda telah terinfeksi jamur kuku karena berbagai kondisi, periksakan kuku Anda ke dokter untuk mendapatkan tindakan atau resep obat yang paling tepat. Jika infeksi telah terlampau parah, pengobatan jamur kuku bisa berupa operasi pencabutan kuku atau dengan terapi laser/cahaya. Namun, sebelum itu, biasanya dokter akan memberi resep obat, baik berupa obat poles kuku, obat krim kuku, atau obat antijamur oral. Kabar baiknya, Anda dak perlu khawatir dengan mobilitas yang terbatas akibat rasa nyeri dan ketidaknyamanan dari jamur kuku. Karena, obat-obatan seperti Emtrix bisa Anda dapatkan secara online di Apotek K24Klik. Terpercaya, dan tentu bisa menjadi andalan Anda.


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *