Keluar Flek saat Hamil Muda, Berbahayakah?

Published by Dewi Dwiputri on

Flek saat Hamil Muda, Berbahayakah?

flek saat hamil

http://www.heybliss.com/

Kehamilan merupakan hal istimewa bagi setiap orang tua. Meskipun sudah pernah mengalaminya, setiap kehamilan selalu memberikan pengalaman berbeda.

Salah satu kejadian yang mungkin pernah dialami oleh seseorang yang pernah hamil adalah munculnya flek atau bercak darah. Biasanya peristiwa tersebut terjadi selama beberapa jam atau beberapa hari pada 3 bulan pertama kehamilan.

Penyebab Flek saat Hamil

Sebagian orang merasa cemas ketika muncul bercak darah saat hamil muda. Pasalnya, mereka beranggapan bahwa hal itu merupakan tanda-tanda keguguran. Padahal kenyataannya, hal tersebut merupakan hal yang wajar.

Keluarnya flek saat hamil muda terjadi akibat menempelnya embrio atau sel telur yang sudah dibuahi pada dinding rahim. Hal tersebut kemudian menyebabkan pendarahan ringan sehingga meninggalkan bercak pada pakaian dalam. Peristiwa tersebut sering pula disebut dengan pendarahan implantasi.

Ketika pendarahan ringan tersebut terjadi, sang ibu dapat menggunakan pembalut tipis agar pakaian dalam tidak ternoda. Supaya tetap nyaman dan higienis, pembalut harus sering diganti hingga bercak darah tidak keluar lagi.

Pada umumnya, flek hanya akan muncul sekitar 2 sampai 3 hari dalam jumlah yang sedikit atau lebih sedikit daripada darah menstruasi. Namun apabila pendarahan terus terjadi dalam waktu yang lebih lama dan disertai rasa nyeri atau kram pada bagian perut, penderita harus segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Flek saat Hamil, Begini Tindakan Pencegahannya

flek saat hamil

https://www.freepik.com

Sebenarnya, ada tindakan pencegahan yang dapat dilakukan sang ibu untuk meminimalisasi keluarnya flek saat hamil muda. Berikut beberapa di antaranya.

  1. Mengonsumsi Makanan Bergizi

Untuk menjaga kesehatan tubuh agar tetap prima, ibu hamil harus selalu mengonsumsi menu-menu makanan yang kaya akan gizi seimbang. Dengan nutrisi yang baik, tubuh akan bugar, rahim semakin kuat, sementara janin yang dikandung pun bisa tumbuh sehat.

  1. Mengurangi Kafeina dan Menjauhi Rokok

Kafeina yang terkandung dalam kopi sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan oleh ibu hamil. Pasalnya, kandungan pada kopi tersebut bisa menyebabkan perut panas sehingga membahayakan janin. Dalam kasus yang lebih berat, terlalu banyak mengonsumsi kafeina dapat menyebabkan keguguran.

Selain kafeina, zat yang juga berbahaya untuk janin adalah asap rokok. Ketika ibu hamil sering menghirup asap rokok, organ-organ pada janin akan mengalami berbagai gangguan sehingga ketika dilahirkan, ia bisa jadi akan menderita penyakit bawaan, cacat, atau meninggal.

  1. Rutin Mengecek Berat Badan

Pengecekan berat badan secara rutin diperlukan untuk mengantisipasi adanya beragam gejala yang muncul saat kehamilan. Dengan menjaga berat badan agar tidak naik atau turun secara drastis, risiko pendarahan saat hamil pun dapat dimimalisasi.

  1. Memperbanyak Istirahat dan Mengurangi Aktivitas Berat

Sebagian wanita memiliki aktivitas yang cukup padat dan tergolong berat. Dalam kondisi hamil, ibu sebaiknya memperbanyak istirahat dan mengurangi aktivitas yang terlalu berat. Untuk beberapa jenis pekerjaan, ibu hamil dapat mendedikasikannya kepada orang lain. Misalnya, mencucikan pakaian ke laundri atau membeli makanan tanpa harus memasak. Dengan begitu, ibu hamil tidak akan terlalu kelelahan sehingga kondisi janin pun tetap aman.

Terjadinya flek saat hamil bisa merupakan hal yang normal, bisa juga berbahaya apabila diikuti berbagai gejala. Untuk itu, ibu hamil harus tetap menjaga kesehatan, mulai dari mengintrol makanan hingga membatasi aktivitas yang terlalu berat agar janin bisa terus tumbuh dan berkembang dengan sehat.


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *