Stop Body Shaming! Begini Jerat Hukum hingga Dampaknya bagi Korban

Published by Dewi Dwiputri on

Stop Body Shaming! Jerat Hukum hingga Dampak

stop body shaming

https://www.freepik.com/

Ussy Sulistiawaty menjadi salah satu contoh korban body shaming. Di akun instagramnya, Ussy mendapat nyinyiran dari para warganet. Mereka menganggap Ussy tak mengurus anak-anaknya. Sebagian lagi menghina fisik anak-anak Ussy. Istri dari Andika Pratama ini pun tak tinggal diam dan melaporkan akun-akun yang menghina buah hatinya ke pihak berwajib. Sebenarnya adakah hukum yang mengatur mengenai body shaming, serta apa saja dampaknya bagi korban body shaming? Yuk, intip uraian berikut!

Body Shaming dari Arti hingga Jerat Hukum

Body shaming merupakan istilah yang saat ini sering kita dengar. Istilah ini berarti mengkritik atau mengomentasi secara negatif fisik atau tubuh, atau penamilan seseorang. Istilah ini semakin santer terdengar saat foto berisi penjelasan ancaman pidana bagi netizen yang berkomentar tentang body shaming beredar dan viral di media sosial.

Karena terkait dengan penghinaan, pelaku body shaming bisa dikenakan UU ITE pasal 45 ayat 1 dan pasal 27 ayat 3 dengan ancaman hukuman pidana 6 tahun. Tak hanya ini pelaku juga dapat terjerat pasal 310 KUHP dengan ancaman hukumannya 9 bulan. Kemudian hinaan yang dilakukan secara tertulis dalam bentuk narasi melalui transmisi di media sosial dapat dikenakan pasal 311 KUHP dengan hukuman 4 tahun.

Kendati demikian, dalam penanganannya polisi lebih mengutamakan untuk damai. Kedua pihak, baik pelapor maupun terlapor, diberi edukasi dan pemahaman agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Stop Body Shaming Demi Menghindari Dampak Buruknya pada Korban

sad, depresi

https://www.freepik.com

1. Membuat orang menjadi tidak percaya diri

Candaan seperti “kok sekarang gemukan” dapat membuat hilangnya kepercayaan diri seseorang. Meski hanya berniat bercanda, nyatanya perkataan tersebut dapat membuat seseoranga menarik diri dari lingkungan sekitar. Cobalah instrospeksi diri jangan sampai uacapan bercandamu menyebabkan seseorang menjadi seperti itu.

2. Korban body shaming akan menutup diri dan lebih senang menyendiri

Terlalu sering menjadi korban body shaming akan menjadikan seseorang lebih tertutup dan tak mau berinteraksi. Mereka akan merasa orang-orang hanya melihatnya dari tampilan fisik sehingga mereka akan enggan untuk menunjukkan diri pada dunia luar.

3. Membuat orang lain tidak berkembang

Pelaku body shaming tanpa disadari telah membuat orang lain jauh dari kesuksesan. Apalagi jika korban memiliki kepercayaan diri yang sangat rendah dan tidak mempunyai motivasi untuk membuktikan dirinya. Kemungkinan korban akan selamanya menarik diri dan tidak melakukan apapun.

4. Melakukan hal ekstrim untuk memperbaiki kondisi fisiknya.

Karena selalu diejek, korban dapat melakukan hal-hal ekstrem demi memperbaiki kondisi fisiknya yang dirasa kurang. Contohnya melakukan diet ekstrim yang mungkin dapat mengancam kesehatannnya agar terlihat kurus.

5. Melakukan self harm hingga bunuh diri

Selain melakukan hal ekstrim, korban body shaming juga akan mengalami gangguan mental. Gangguan mental ini dapat membuat mereka melakukan self-arm atau kegiatan menyakiti diri yang disengaja. Yang lebih mengerikan lagi, para korban ini bisa saja memutuskan untuk bunuh diri.

Dampak yang diakibatkan oleh body shaming memang sangat fatal. Untuk itu, yuk Sobat Sehat, sayangi dirimu dan STOP body shaming mulai sekarang!

 

Sumber : dari berbagai sumber.


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *