Cegah Penyakit Endometriosis dengan Pemberian ASI Eksklusif

Published by Dewi Dwiputri on

Cegah Penyakit Endometriosis dengan Pemberian ASI Eksklusif

Penyakit Endometriosis

https://www.patientsengage.com

Pernahkah anda mendengar mengenai penyakit endometriosis? Endometriosis merupakan suatu kondisi dimana terdapat jaringan mirip selaput lendir rahim (endometrium). Anggapannya penyakit ini berupa kista atau jaringan yang seharusnya berada dalam rahim perempuan namun timbul pada bagian tubuh lain seperti ovarium, saluran telur, vagina, hingga kandung kemih. Karena berisi jaringan endometrium, jaringan ini akan mengikuti siklus menstruasi. Jadi ketika menstruasi, jaringan endometrium akan mengeluarkan darah pula. Perlu diketahui walaupun endometriosis bersifat mengganggu kesehatan namun penyakit ini tidak termasuk golongan kanker.

Insiden Penyakit Endometriosis Paling Tinggi Terjadi Pada Wanita Produktif

Sebagian besar penderita endometriosis adalah wanita produktif dengan rentang usia 25-35 tahun. Namun, dapat juga terjadi pada anak usia 11 tahun namun jarang terjadi. Mengapa paling banyak wanita produktif? Alasannya masih belum terjawab pasti. Yang pasti penyakit ini jarang terjadi pada wanita menopause. Penyakit ini lebih sering mengenai wanita berkulit putih dibanding wanita Afrika. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa porsi tubuh wanita yang kurus, tinggi, dan indeks masa tubuh yang rendah memiliki risiko tinggi terjadinya endometrosis. Kehamilan pada usia tua juga meningkatkan angka kejadian penyakit ini. Jadi, beberapa faktor risiko endometriosis ini antara lain riwayat endometriosis di keluarga, riwayat menstruasi terlalu muda, atau sering mengalami perdarahan menstruasi yang banyak.

Kenapa Bisa Terjadi Penyakit Endometriosis?

Penyebab tumbuhnya kista endometriosis belum di ketahui. Sebuah teori menyebutkan bahwa jaringan kista ini tumbuh di lokasi yang tidak biasanya dengan cara mengikuti aliran menstruasi ke dalam tuba falopi di rongga perut dan panggul selama menstruasi. Kemungkinan yang lain adalah saluran pada organ di rongga panggul memiliki sel-sel lama yang mungkin tumbuh membentuk jaringan dengan bentuk yang berbeda. Beberapa kasus, endometriosis terjadi di organ yang letaknya jauh dari rongga panggul. Hal ini disebabkan sel endometriosis yang ikut mengalir bersama aliran darah bahkan ada yang mencapai otak walaupun jarang terjadi. Laju pertumbuhan jaringan endometriosis ini juga dipengaruhi oleh sistem imun dalam tubuh.

Gejala Apa Yang Ditimbulkan Dari Penyakit Endometriosis?

penyakit endometriosis

https://www.fashionlady.in

Seringkali penyakit ini tidak disadari secara langsung bahkan tanpa menunjukkan adanya gejala endometriosis. Namun, ada pula yang menunjukkan gejala tersebut seperti nyeri bagian pinggul yang sering dialami saat menstruasi atau berhubungan seksual. Selain itu, gejala lainnya adalah gangguan menstruasi, perdarahan berlebihan saat menstruasi, gangguan kesuburan, atau nyeri saat buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB). Gejala nyeri panggul pada wanita yang mengidap endometriosis bermacam-macam tergantung dimana jaringan tersebut tumbuh di dalam tubuh. Jika jaringan tersebut dengan dengan aliran saraf, maka nyeri akan lebih mendominasi. Nyeri juga dapat muncul jika jaringan endometriosis tersebut tertekan oleh suatu hal.

ASI Eksklusif Cegah Penyakit Endometriosis

ASI eksklusif memang menyimpan sejuta manfaat tidak hanya untuk bayi tetapi untuk ibunya sendiri. Hal ini sangat berdampak bagi kesehatan ibu sendiri. Salah satu manfaat yang bisa anda peroleh adalah mencegah terjadinya endometriosis. Seperti yang anda ketahui bahwa pada endometriosis terjadi perkembangan jaringan rahim di luar bagian rahim itu sendiri misalnya daerah panggul. Hal ini menyebabkan nyeri pada daerah pelvis, gangguan kesuburan, dan gejala lainnya. Jika sudah seperti ini tidak ada pengobatan yang berarti kecuali dilakukan histerektomi atau operasi pengangkatan rahim. Hal ini memang tidak mudah namun hanya ini jalan satu-satunya untuk menghilangkan sumber dari penyakit tersebut. Obat-obatan minum hanya bisa digunakan untuk menghilangkan gejala yang juga bersifat sementara seperti anti nyeri misalkan golongan NSAID atau terapi hormonal. Perlu diketahui di Amerika Serikat sendiri sekitar 10% wanita mengidap endometriosis. Jadi, jangan pernah anggap remeh penyakit ini.

Penelitian ASI Ekslusif Terhadap Penyakit Endometriosis

Sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa wanita dengan ASI Eksklusif kepada bayinya dapat mengurangi risiko terjadinya endometriosis. Semakin lama anda menyusui bayi anda, maka semakin rendah pula risikonya. Penelitian ini dilakukan oleh dr Farland dan peneliti lainnya selama 20 tahun melibatkan 72.394 perempuan yang berpartisipasi dalam Penelitian Kesehatan Perawat yang sedang hamil 6 bulan. Penelitian ini dilakukan mulai tahun 1989 yang melibatkan banyak ahli di Brigham and Women’s Hospital. Dari hasil penelitian diketahui bahwa tidak ada yang menderita endometriosis pada awal penelitian tersebut.

Kemudian dilakukan penelitian lanjutan, dimana 3.296 perempuan didiagnosis mengalami endometriosis. Setiap sampel diberikan angket. Dari hasil angket tersebut diketahui periode ASI eksklusif, lama menyusui bayi, dan berapa lama mensturasinya berhenti setelah melahirkan tersebut. Hal ini dipastikan kembali dengan pemeriksaan laparoskopi. Dari hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa 40% wanita yang memberikan ASI eksklusif selama 3 tahun berturut-turut memiliki risiko rendah mengalami endometriosis dibanding mereka yang ASI eksklusif selama kurang dari 1 bulan. Jadi, setiap 3 bulan tambahan ASI melakukan eksklusif memiliki 8% risiko lebih rendah terhadap endometriosis. Selain itu, diketahui bahwa wanita yang memberi ASI eksklusif selama 18 bulan secara rutin memiliki 30% risiko lebih rendah untuk terkena endometriosis.

Menurut dr. Farland dan rekan peneliti lainnya mengungkapkan ibu yang melakukan ASI Eksklusif cenderung mengalami penundaan menstruasi. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormonal selama menyusui seperti kadar estrogen yang rendah atau kadar oksitosis yang lebih tinggi. Namun, penelitian ini belum berlanjut bagaimana risiko bagi wanita yang memiliki endometriosis sebelum hamil. Hal ini perlu penelitian lebih lanjut. Selain itu, beberapa penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang berhenti mestruasi selama 6-12 bulan setelah melahirkan juga memiliki risiko rendah terhadap endometriosis yaitu sebesar 42%.

http://www.babymoonlc.com/

Dari semua yang terpapar di atas, penting diketahui bahwa endometriosis bukan penyakit yang bisa dianggap remeh. Banyak faktor risiko timbulnya endometriosis ini namun satu hal yang penting pencegahan memegang peranan sangat penting terhadap insiden pada penyakit ini. Pemberian ASI eksklusif ternyata mampu menurunkan risiko endometriosis pada wanita setelah melahirkan. Sederhana namun punya sejuta manfaat. Yuk berjuang untuk memberikan ASI eksklusif untuk perkembangan anak anda serta kesehatan anda sendiri.


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *