Neuropati Diabetik, Ancaman Bagi Penderita Diabetes

Published by K24Klik on

Neuropati diabetik

Neuropati Diabetik, Ancaman Bagi Penderita Diabetes

Sobat sehat pernah mengalami kaki terasa kebas sehingga agak sulit untuk digerakkan? Awas! Bisa jadi keluhan tersebut merupakan gejala awal Neuropatik Diabetik.

Apa itu Neuropati Diabetik?

Neuropati adalah istilah medis yang digunakan pada kondisi yang berkaitan dengan kelainan pada fungsi saraf atau gangguan saraf akibat penyakit tertentu maupun cidera. Salah satu jenis neuropati yang mungkin sobat sehat alami adalah neuropati diabetik. Kerusakan saraf yang satu ini terjadi karena penyakit diabetes.

Mengapa Penderita Diabetes Berisiko Terkena Neuropati Diabetik?

Kadar gula darah yang tinggi dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan kerusakan pada serabut saraf di seluruh tubuh. Karena dinding pembuluh darah (kapiler) menjadi lemah sehingga tidak memberi asupan oksigenndan gizi pada saraf. Kondisi inilah yang menyebabkan terjadinya neuropati diabetik. Bagian tubuh yang diserang umumnya adalah tungkai, kaki, peredaran darah, jantung, sistem pencernaan, dan saluran kemih. Neuropati diabetik ini termasuk komplikasi serius pada penderita diabetes sehingga perlu ditangani secara intensif.

Meski termasuk keluhan yang tidak dapat disembuhkan, kerusakan saraf pada penderita diabetes ini dapat dikurangi gejalanya dengan senantiasa menjaga kadar gula darah dan menjalani pola hidup sehat untuk memperlambat laju perkembangan penyakit.

Apa saja Gejala Neuropati Diabetik?

Penderita diabetes tidak serta merta langsung mengalami kerusakan saraf. Keluhan tersebut berkembang secara perlahan dan umumnya penderita baru menyadari setelah terjadi kerusakan saraf yang parah. Pada neuropati diabetik, terdapat 4 lokasi saraf tubuh yang dapat mengalami kerusakan, antara lain :

1. Mononeuropati atau neuropati fokal

Gejala neuropati fokal ini antara lain: lumpuh pada salah satu sisi wajah dan nyeri pada tulang kering, kaki, panggul, punggung bagian bawah, paha depan, dada, atau perut. Selain itu, penderita juga mengalami rasa sakit di belakang mata dan penglihatan ganda (mata sulit fokus).

2. Neuropati Otonom

Kerusakan sistem saraf pada bagian pencernaan, saluran kemih, genital, dan sistem vaskular (pembuluh darah). Sehingga gejala yang dialami berupa: kembung, diare, sembelit, muntah, atau nyeri ulu hati, detak jantung meningkat, tekanan darah rendah, pusing, atau pandangan menjadi gelap setelah berdiri dengan cepat, disfungsi ereksi, vagina kering dan sulit orgasme, inkontinensia urine, atau buang air kecil terasa tidak tuntas.

3. Fermoral Neuropathy atau Diabetic Amyotrophy

Neuropati yang menyerang saraf area pinggul, bokong, paha, atau tungkai dengan gejala berupa: sulit bangun dari posisi duduk, perut bengkak, nyeri pada pinggang, paha, atau bokong.

4. Neuropati Perifer

Merupakan kerusakan sistem saraf perifer, terutama pada tungkai dan kaki dengan gejala: Kesemutan dan rasa panas pada kaki bagian bawah, kram atau nyeri, refleks berkurang, kehilangan keseimbangan, otot lemah, rasa kebas, dan timbulnya keluhan yang lebih serius seperti infeksi, tukak, nyeri sendi dan tulang, atau perubahan bentuk (deformitas).

Penyebab Neuropati Diabetik

Meski penyebab utama neuropati ini adalah kadar gula darah yang tinggi dalam waktu yang lama, keluhan ini juga didukung faktor lainnya. Faktor tersebut antara lain : faktor genetik, peradangan saraf karena respon autoimun, kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan merokok, mengalami gangguan pada ginjal, serta memiliki berat badan berlebih.

Neuropati diabetik

Pengobatan Neuropati pada Penderita Diabetes

Pengobatan Neuropati yang satu ini ditujukan untuk memperlambat perkembangan penyakit, meringankan nyeri dan mengatasi komplikasi, serta mengembalikan fungsi tubuh. Jenis obat yang digunakan antara lain obat untuk mengatasi nyeri dan kram otot, serta vitamin neurotropik. Penggunaan obat-obatan tersebut tentu saja atas anjuran dokter atau apoteker. Selain pemberian obat, penderita sebaiknya juga disarankan untuk menjaga kadar gula darah, menjaga tekanan darah, melakukan banyak aktivitas fisik, berhenti merokok, menghindari alkohol, mempertahankan berat badan seimbang, serta menerapkan pola makan sehat.

Neuropati Diabetik dan Diabetes

Berdasarkan data yang diluncurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah penderita diabetes semakin mengingkat dari tahun ke tahun. Baik di tingkat dunia maupun Indonesia. Tahun 2010, pasien diabetes melitus tipe 2 di Indonesia mengalami peningkatan. Di tahun 2000 angka yang ditunjukkan sebanyak 8,4 juta dan mengalami peningkatan menjadi 21,3 juta di tahun 2010. Menurut data dari Internasional Diabetes Federation bahwa pada tahun 2030, jumlah masyarakat yang akan mengalami diabetes di seluruh dunia akan mencapai 450 juta orang. Jumlah ini menunjukkan bahwa diabetes memiliki potensi yang bisa mengancam siapapun. Untuk mengantisipasi ini ada baiknya sejak dini sobat sehat harus mampu mengenali jenis dan ciri-ciri yang ditimbulkan, serta dampaknya.

Diabetes termasuk penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Penderitanya pun rentan terkena infeksi lanjutan dan sulit untuk diobati. Sama seperti diabetes, neuropati diabetik juga tidak dapat disembuhkan. Meskipun begitu, gejala dari keluhan ini dapat dikurangi dengan pola hidup sehat dan pembelian suplemen/ vitamin khusus untuk neuropati. Dapatkan suplemen tersebut di Apotek K-24 terdekat atau Apotek Online K24Klik.com.(Dev/Win)

Sumber : dari berbagai sumber


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *