‘Dijilat Setan’, Istilah Memar saat Bangun Tidur. Apakah Berbahaya?

Published by Maretta Putri on

Dikurasi Oleh: Maretta Putri A., S.Farm., Apt.

Memar saat Bangun Tidur, Benarkah “Dijilat Setan’?

Sobat Sehat, pernahkah mengalami memar pada area tubuh saat bangun tidur? Beredar dimasyarakat jika memar kebiruan setelah bangun tidur disebabkan karena ‘dijilat setan’. Bagaimana hal ini dijelaskan menurut ilmu medis? Ikuti uraian berikut yuk!

Memar saat Bangun Tidur ini Penyebabnya

Definisi Memar

Tentu Anda sudah tidak asing dengan penyakit memar karena siapapun dapat mengalami memar. Memar adalah suatu kondisi medis dimana terjadi perdarahan dalam jaringan bawah kulit akibat pecahnya pembuluh darah dibawah kulit akibat benda tumpul sehingga menyebabkan warna kulit berubah warna menjadi hitam-kebiruan atau keunguan yang sering disebut dengan lebam.

Darah yang keluar dari pembuluh darah tersebut akan menumpuk di dekat permukaan kulit dan menimbulkan bercak memar. Ketika pertama muncul, memar akan berwarna kemerahan. Seiring berjalannya waktu, lebam akan berubah warna menjadi biru keunguan, lalu hijau kekuningan sebelum akhirnya memudar dan hilang sendiri dalam waktu dua minggu. Saat tubuh kembali menyerap darahnya, maka tanda lebam itu akan menghilang.

Memar dapat diakibatkan oleh adanya tekanan atau pukulan, sehingga lebih sering terjadi di area tungkai pada tangan dan kaki. Dapat juga timbul secara spontan, yang dapat terjadi pada orang lanjut usia dan pada orang memiliki kelainan pembekuan darah misalnya pada penderita hemofilia. Faktor usia juga mempengaruhi terjadinya memar. Seiring bertambahnya usia, seseorang akan lebih rentan mengalami memar. Wanita juga lebih rentan mengalami memar dibandingkan pria, karena pembuluh darah wanita lebih rapuh dibandingkan pria.

Selain karena benturan beberapa kondisi berikut juga dapat menyebabkan mudahnya memar terjadi :

  • Keadaan stres, kelelahan dan menstruasi
  • Mengkonsumsi obat atau suplemen tertentu, misalnya minyak ikan, ginkobiloba maupun obat kortikosteroid yang sering dipakai untuk asma serta yang terdapat pada beberapa krim kecantikan
  • Kadar trombosit yang rendah (misalnya pada pasien DBD)
  • Leukemia (kanker darah)
  • ITP (penyakit autoimun sehingga tubuh kekurangan trombosit)
  • Efek samping obat pengencer darah, dll.

Faktor Penyebab Memar

Beberapa hal yang mempengaruhi terjadinya memar, antara lain:

  1. Besarnya kekerasan

Secara umum, semakin besar kekuatan, maka semakin berat luka memar

  1. Kondisi dan jenis jaringan (jaringan ikat longgar, jaringan lemak)

Jika yang terkena benturan adalah jenis jaringan ikat longgar dan lemah seperti wajah, kelopak mata dan lainnya, akan mengakibatkan memar yang relatif lebih cepat.

  1. Jenis benda penyebab

Biasanya yang menyebabkan memar adalah benda tumpul yang keras seperti karet, kayu, besi

  1. Usia

Memar pada anak-anak akan lebih cepat terjadi dibandingkan orang dewasa karena pada usia anak memiliki jaringan kulit yang lebih lembut dan halus. Orang tua juga akan lebih mudah mengalami memar karena kulit pada orang tua lebih tipis dan kehilangan beberapa lapisan lemak yang membantu melindungi pembuluh darah dari cedera

  1. Tipe individu

Disaat darah keluar dari pembuluh darah akibat terkena trauma, diperlukan ruang atau lingkungan cukup di jaringan sekitar untuk darah yang keluar berakumulasi, sehingga memar lebih mudah dan lebih lama terlihat bila terjadi di tempat yang memiliki lapisan subkutis yang tebal, terutama pada orang-orang yang gemuk dan memiliki kadar lemak yang tinggi

  1. Jenis kelamin

Wanita cenderung akan lebih mudah mengalami memar daripada laki-laki karena kehalusan kulit dan lebih banyak lemak subkutan

  1. Corak dan warna kulit

Secara alami, memar akan lebih mudah terlihat pada orang kulit putih daripada kulit gelap

  1. Penyakit 

Ada beberapa penyakit yang dapat menyebabkan penderitanya mudah mengalami memar, misalnya hemofilia akibat kekurangan faktor pembekuan darah, leukemia (kanker darah) karena kekurangan trombosit untuk proses pembekuan darah, kekurangan vitamin K, dan trombositopenia (kurangnya keeping darah pada tubuh)

  1. Penggunaan obat-obatan

Penggunaan obat-obatan seperti aspirin, anti koagulan dan lain-lain karena obat-obat ini akan mengganggu pengggumpalan darah

  1. Pecandu alkohol kronis

Pecandu alkohol kronis lebih mudah memar dikarenakan pembuluh darah yang sering mengalami vasodilatasi (pembesaran dari pembuluh darah di dalam tubuh).

Keadaan Memar yang Perlu Ditindaklanjuti

Sebagian besar memar tidak berbahaya dan dapat menghilang dengan sendirinya. Lebam umumnya akan hilang dalam waktu 1-3 minggu. Namun segera lakukan pemeriksaan dengan dokter jika terdapat tanda-tanda berikut:

  1. Memar sering terjadi, berukuran besar dan tidak hanya terjadi pada tungkai maupun lengan melainkan hingga ke punggung, tubuh dan wajah tanpa diketahui penyebabnya.
  2. Mudah mengalami memar serta memiliki riwayat perdarahan parah, misalnya perdarahan berat pada saat pembedahan.
  3. Muncul memar-memar saat sedang mengonsumsi obat-obatan pengencer darah.
  4. Memar disertai nyeri parah dan bengkak.
  5. Timbul lebam atau memar yang disertai rasa sakit di bawah kuku kaki dan kuku tangan.
  6. Memar tidak kunjung mereda setelah 4 minggu.

Atasi Memar saat Bangun Tidur

kompres memar  saat bangun tidur

Memar biasanya dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, anda dapat melakukan beberapa hal berikut ini untuk pertolongan pertama jika terjadi memar, yang dapat disingkat RICE (rest, ice, compress dan elevate):

  1. Rest, istirahatkan bagian tubuh yang terjadi memar
  2. Ice, segeralah kompres dengan menggunakan es yang dibungkus handuk pada daerah yang memar untuk mengurangi perdarahan dan pembengkakan. Diamkan selama 10-20 menit dan diulangi jika diperlukan pada 3 hari pertama. Hal ini bertujuan untuk menyempitkan pembuluh darah yang mengalami cedera, agar luka memar tidak semakin membesar. Selanjutnya kamu dapat melakukan kompres air hangat pada hari ke-empat hingga seterusnya sampai lebam hilang.
  3. Compress, kompres area memar menggunakan perban elastis jika terjadi bengkak, namun jangan terlalu kencang
  4. Elevate, tinggikan area memar dari jantung untuk mengurangi aliran darah lokal. Bila memar terjadi pada tangan atau kaki, angkat bagian tersebut dengan posisi lebih tinggi dari jantung, bisa dengan menggunakan bantal untuk mengganjal bagian tubuh yang cedera tersebut

Anda juga dapat mengkonsumsi obat seperti paracetamol untuk mengurangi rasa nyeri atau mengoleskan salep obat memar pada permukaan yang lebam.

Perlu konsultasi ke Dokter?

Namun anda juga dapat melakukan konsultasikan dengan dokter jika terjadi:

  • Mengalami pembengkakan yang sangat menyakitkan di area memar
  • Masih mengalami rasa sakit tiga hari setelah cedera yang tampaknya kecil
  • Memiliki memar yang sering, besar atau menyakitkan, terutama jika memar Anda muncul di batang tubuh, punggung atau wajah Anda, atau tampaknya berkembang tanpa alasan yang diketahui
  • Memiliki memar yang mudah dan riwayat perdarahan yang signifikan
  • Perhatikan adanya benjolan (hematoma) di atas memar
  • Mengalami pendarahan abnormal di tempat lain, seperti dari hidung atau gusi
  • Tiba-tiba mulai memar, tetapi tidak memiliki riwayat memar
  • Memiliki riwayat keluarga yang mudah memar atau berdarah

Tanda dan gejala ini dapat mengindikasikan masalah yang lebih serius, seperti masalah pembekuan darah atau penyakit terkait darah sehingga anda disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan bisa menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan penyebab memar. Dengan ini, pengobatan bisa diberikan secara tepat.

Sobat Sehat, ternyata memar saat bangun tidur bukan karena ‘dijilat setan’ ya! Namun akibat dari benturan, stress, kelelahan, penggunaan obat tertentu dan karena beberapa penyakit yang berhubungan dengan darah. So be smart guys, cari tahu dulu sebelum percaya mitos, ya!


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *