Sadari Kondisi Kelenjar Tiroid Anda, Sebelum Berdampak Bahaya!

Published by Dewi Dwiputri on

Sadari Kondisi Kelenjar Tiroid Anda, Sebelum Berdampak Bahaya bagi Kesehatan!

kelenjar tiroid

https://www.freepik.com

Dianggap hanya kelelahan, gangguan tiroid sering kali terabaikan. Waspada! Ternyata, gangguan tiroid berdampak pada kinerja jantung dan otak Anda.

Nama kelenjar tiroid dan penyakit yang berkaitan dengan hormon tiroid, sudah tidak asing di telinga. Namun, dari berbagai pemberitaan tersebut, bisa jadi Anda tidak mengetahui secara pasti, apa itu hormon tiroid, mengapa begitu penting, dan bahaya apa yang bisa menjangkiti kelenjar tiroid. Padahal, semua orang harus sadar, bahwa kelenjar ini merupakan bagian vital dari tubuh manusia. Gangguan dan perubahan yang terjadi pada kelenjar tiroid, bisa mengakibatkan masalah kesehatan yang cukup serius. Pentingnya kelenjar tiroid, bahkan menjadi landasan dan alasan dijadikannya Januari sebagai Bulan Kesadaran Kesehatan Tiroid.

Apa itu kelenjar tiroid? Dan, mengapa kita harus peduli terhadap kesehatan tiroid?

Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang terletak di tengah leher bagian depan, atau di bawah jakun. Kelenjar ini memiliki dua bagian, kanan dan kiri yang masing-masing sepanjang 5 cm dan menyatu di tengah, sehingga berbentuk seperti kupu-kupu. Terdapat dua hormon yang diproduksi, disimpan, dan dilepaskan oleh kelenjar tirod yaitu 80% hormon tiroksin (T4) dan 20% hormon triiodotironin (T3).

Sementara itu, aktivitas kelenjar tiroid harus dipicu atau dirangsang oleh hormon dari kelenjar pituari, yang letaknya dekat dengan dasar otak, yaitu thyroid stimulating hormone (TSH) atau hormon stimulasi tiroid. Jika kinerja kelenjar tiroid rendah, maka TSH meningkat untuk memancing produksi hormon tiroid. Dalam kondisi sebaliknya, TSH akan menurun apabila hormon tiroid yang dihasilkan tinggi. Artinya, jumlah TSH dapat menjadi indikator yang berbanding terbalik dengan tinggi atau rendahnya hormon tiroid yang dihasilkan dalam tubuh.

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid, memiliki peran yang signifikan dalam sistem atau mekanisme di dalam tubuh, antara lain:

  • Mengendalikan proses metabolisme (protein, karbohidrat, dan lemak) atau pembakaran kalori dalam tubuh, sehingga berpengaruh terhadap penurunan atau kenaikan berat badan.

  • Mengontrol kecepatan proses atau pergerakan makanan pada sistem pencernaan.

  • Mengendalikan aktivitas fisiologis atau gerakan jantung (dapat memperlambat atau mempercepat detak jantung).

  • Memiliki pengaruh terhadap kekuatan otot.

  • Mengaktifkan sistem saraf untuk meningkatkan fokus dan kesiagaan refleks tubuh.

  • Mengontrol kecepatan reproduksi sel.

  • Berpengaruh pada kenaikan dan penurunan suhu tubuh.

  • Mendukung pertumbuhan sel-sel otak, terutama pada balita dan anak-anak.

  • Mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.

Sederet fungsi hormon tiroid yang telah disebutkan, menunjukkan bahwa kelenjar tiroid memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan sistem di dalam tubuh. Perubahan pada kinerja kelenjar tiroid atau ketidakstabilan produksi hormon tiroid, akan sangat berpengaruh pada kondisi kesehatan. Karena, kenaikan atau penurunan hormon tiroid yang tidak wajar, akan mengganggu proses metabolisme, aktivitas fisiologis organ-organ tubuh, reproduksi sel, serta pertumbuhan dan perkembangan jaringan, termasuk pula sistem saraf dan otak.

Apa saja gangguan yang bisa terjadi pada kelenjar tiroid?

Terdapat dua jenis gangguan atau kelainan yang bisa terjadi pada kelenjar tiroid, yaitu:

Gangguan pada fisik kelenjar tiroid:

1. Struma difusa

Struma atau gondok, merupakan gangguan kelenjar tiroid berupa pembengkakan yang merata di kedua bagian kelenjar, dan bukan akibat kanker. Penyebab pembengkakan ini umumnya karena kekurangan yodium, faktor genetik, pemakaian obat tertentu, paparan radiasi, atau dalam kondisi hamil.

kelenjar tiroid

http://validnews.co/

Apabila kondisi gondongan tidak besar, bisa jadi tidak ada gejala yang akan terasa. Namun, jika pembengkakan yang terjadi cukup besar, dapat terjadi gejala berupa sesak napas, sulit untuk menelan, batuk, atau suara menjadi serak. Maka, segera tangani gondongan sebelum pembengkakan semakin besar.

2. Nodul

Kekurangan yodium atau penyakit Hashimoto (autoimun) biaa menyebabkan terjadinya nodul pada kelenjar tiroid. Gangguan kelenjar tiroid ini berupa benjolan, bisa tunggal maupun banyak. Benjolan tersebut bisa padat atau berisi cairan, dan ada kemungkinan atau bisa menjadi kanker/tumor ganas apabila terus berkembang.

Kelainan pada fungsi/kinerja kelenjar tiroid:

1. Hipotiroid

Hipotiroid merupakan kondisi kondisi dimana tubuh kekurangan hormon tiroid, apabila produksi kelenjar tiroid melambat atau terhenti. Bisa terjadi karena gangguan pada kelenjar tiroid atau karena tidak menerima TSH. Kelainan tersebut ditengarai, akibat dari efek samping obat hipertiroid, pembedahan tiroid, radioterapi, atau penyakit autoimun.

Pada kondisi hipotiroid, gejala umum yang terasa dan nampak, antara lain:

  • Tenggorokan dan kulit terasa kering.

  • Berat badan meningkat secara tidak wajar.

  • Lelah, letih, lemah otot, nyeri sendi, kesemutan, hingga gejala saraf terjepit.

  • Lebih mudah kedinginan.

  • Sulit BAB.

  • Gangguan ingatan, sulit konsentrasi, bahkan depresi.

  • Detak jantung melambat, dan peningkatan kadar kolesterol dalam darah.

  • Penglihatan kabur dan pendengaran berkurang.

  • Rambut rontok.

2. Hipertiroid

Kondisi saat kelenjar tiroid sangat aktif, sehingga kadar hormon tiroid dalam tubuh berlebih atau sangat tinggi. Sebagian besar, hipertiroid terjadi pada perempuan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Namun, biasanya terjadi pada rentang usia 20-40 tahun. Penyebab hipertiroid amat beragam, bisa karena penyakit Graves (autoimun), peradangan kelenjar tiroid, nodul, efek samping obat, kanker tiroid, kehamilan, atau tumor adenoma pada kelenjar pituari penghasil TSH.

Pada kondisi hipertiroid pada kelenjar tiroid, gejala umum yang terasa dan nampak, antara lain:

  • Berat badan turun secara tidak wajar.

  • Hiperaktif karena kecemasan, mudah marah, dan emosional.

  • Insomnia.

  • Konsentrasi menurun.

  • Mudah kepanasan atau berkeringat.

  • Libido menurun, bahkan kemandulan.

  • Otot lemas, gemetar, atau tremor.

  • Diare.

  • Siklus haid tidak teratur, jarang, atau berhenti sama sekali.

  • Pada penderita diabetes, akan terasa kehausan dan sangat lelah.

Pasalnya, sering kali penyakit atau gangguan tiroid tidak kunjung disadari hingga muncul dampak lanjutan seperti penurunan IQ dan sulit untuk hamil. Penanganan gangguan tiroid yang terlambat, juga dapat berdampak buruk bagi kualitas hidup penderitanya. Karena, pengaruhnya tidak hanya berkaitan dengan kesehatan fisik, melainkan juga kesehatan mental dan gangguan psikologis.

Maka, setiap orang harus mengetahui faktor-faktor risiko penyakit tiroid untuk meningkatkan kewaspadaan serta kepedulian terhadap gaya hidup yang memicu terjadinya gangguan tiroid, antara lain:

  • Usia. Hipertiroid dan hipotiroid semakin rentan terjadi pada usia lebih dari 60 tahun.

  • Jenis kelamin. Perempuan lebih berisiko mengalami gangguan tiroid.

  • Genetik dan riwayat penyakit autoimun.

  • Merokok.

  • Obat-obatan pencetus gangguan tiroid.

  • Lingkungan, dalam kondisi kekurangan yodium.

Bagaimana cara mengendalikan atau mengatasi gangguan pada kelenjar tiroid?

Pada umumnya, terdapat tiga cara untuk menangani penyakit tiroid, yaitu pemberian obat, terapi radioaktif, dan/atau prosedur operasi. Terapi radioaktif dilakukan jika hipertiroid sulit dikontrol melalui obat-obatan. Sementara itu, operasi yang dilakukan biasanya berupa pengangkatan kelenjar tiroid.

Sebagian besar, gangguan tiroid dapat dikendalikan oleh penanganan medis. Kendati demikian, apabila Anda mengalami gejala-gejala seperti yang telah disebutkan di atas, segera periksakan diri ke pusat pelayanan kesehatan terdekat. Bagaimanapun juga, penegakan diagnosis hanya dapat dilakukan setelah pemeriksaan. Tentu saja, agar tindakan yang diambil dan saran yang diberikan, juga benar-benar sesuai dengan kondisi dan jenis penyakit tiroid, usia, dan riwayat kesehatan Anda.

Apabila telah mendapat diagnosis, segeralah tebus obat yang diresepkan oleh dokter Anda. Agar dapat menghemat waktu dan tenaga, serta menjaga kondisi dalam masa pemulihan, sebaiknya Anda membeli obat secara online di apotek K24Klik. Untuk mendapatkan obat lain yang bisa membantu dalam menjaga daya tahan tubuh, Anda bisa berkonsultasi dengan Health Consultant via fitur live chat di website K24Klik.

Untuk melakukan pencegahan gangguan pada kelenjar tiroid, Anda bisa melakukan upaya, sebagai berikut:

  • Tidak, atau berhenti merokok.

  • Mencukupi kebutuhan yodium.

  • Mencari informasi mengenai tiroid.

  • Menghindari kelelahan berlebihan.

  • Menelusuri riwayat kesehatan keluarga.

  • Menjaga pola makan dan gaya hidup sehat.

  • Memelihara daya tahan tubuh.

Tetaplah waspada dan sadari berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Karena, meski tak nampak, gangguan kelenjar tiroid memiliki berbagai dampak. Just because you can’t see it, doesn’t mean it doesn’t exist!


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *