Takut Keguguran, Pastikan Kamu Baca ini! (Info Kehamilan 2020)

Published by Maretta Putri on

Daftar Isi: tutup
Dikurasi Oleh: apt. Maretta Putri A., S.Farm.

Kehamilan dapat terjadi melalui proses pembuahan atau bertemunya sel telur dengan sperma. Kehamilan juga merupakan hasil usaha suami dan istri, sehingga hal-hal yang berhubungan dengan kehamilan harus melibatkan kedua pihak. Artikel ini menyajikan informasi seputar kehamilan yang sangat berguna bagi Kamu yang baru atau akan menikah. So, pantengin terus artikel ini hingga usai, ya!

Kehamilan, Apa saja yang Harus Dipersiapkan?

Bagi pasangan suami istri, kehamilan merupakan saat yang sudah ditungu-tunggu. Untuk mendapatkan kehamilan yang sehat, persiapan program kehamilan perlu dilakukan. Berikut cara-cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kondisi tubuh, baik untuk istri maupun suami.

Persiapan Program Kehamilan untuk Istri

persiapan kehamilan
https://www.pexels.com/

Persiapan kehamilan bagi istri berarti menyiapkan tubuh untuk berjuang selama setahun. Berikut cara-cara yang dapat dilakukan agar tubuh siap untuk kehamilan sehat :

1. Mengurangi atau memutus konsumsi substans

Sobat Sehat harus memutus konsumsi substansi seperti alkohol, nikotin, kafein, dan obat-obatan sebelum memulai program kehamilan. Apabila ada obat yang harus terus dikonsumsi, temui dokter atau konsultasi lewat live chat di K24Klik

2. Mengurangi stres

Stres berlebihan dapat menyulitkan upaya melacak jadwal ovulasi, sehingga mengganggu upaya hamil. Pastikan mulai mengurangi beban psikologis, mencari bantuan untuk berbagai kegiatan yang sulit ditangani sendiri, melakukan yoga atau meditasi, atau pergi ke psikiater.

3. Memperbaiki nutrisi

Sobat Sehat harus mulai menyantap sumber-sumber nutrisi lengkap serta asam folat. Konsumsi 300 hingga 400 gram asam folat per hari sejak sebelum hamil dapat membantu mengurangi risiko kelainan syaraf pada janin. Makan seimbang juga membantu calon ibu menjaga berat badan.

4. Memeriksakan kesehatan

Temui dokter bahkan sebelum memulai program kehamilan. Dokter akan menyarankan berbagai tes untuk melihat kondisi kesehatan serta kesiapan mengandung, misalnya pap smear, tes darah, mammogram, tes imunitas, hingga pemeriksaan risiko penyakit seperti diabetes, anemia, penyakit menular seksual, dan darah tinggi.

Berbagai upaya ini terkesan berat, namun suami sebenarnya juga memiliki kewajiban menjaga kondisi tubuh agar bisa berkontribusi pada kehamilan sehat.

Persiapan Program Kehamilan untuk Suami

Salah satu penyebab susah hamil adalah masalah kesuburan, dan ini bisa terjadi pada suami. Gangguan kesehatan, obat-obatan dan substansi tertentu, hingga masalah nutrisi bisa berkontribusi pada kegagalan kehamilan akibat kondisi suami. Apabila suami ingin berkontribusi pada kehamilan sehat, berikut persiapan yang perlu dilakukan :

1. Konsultasi soal obat yang dikonsumsi

Obat-obatan tertentu seperti steroid (untuk penyakit kulit) atau obat untuk infeksi saluran kemih bisa mempengaruhi aspek kesuburan. Jika suami mengonsumsi beberapa jenis obat atau suplemen, pastikan berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program kehamilan.

2. Makan sumber nutrisi yang tepat

Protein, seng, dan vitamin E adalah nutrisi yang cocok untuk meningkatkan kesuburan pria. Pastikan mengonsumsi makanan sehat seperti taoge, kacang-kacangan, sayuran hijau, sumber protein hewani yang rendah lemak, serta buah-buahan untuk meningkatkan kesuburan.

3. Jaga testis dari panas berlebih

Panas berlebih pada area alat vital pria ini dapat mengurangi jumlah sperma serta mempengaruhi keberhasilan program kehamilan. Kurangi risiko ini dengan mengenakan celana yang nyaman dan tidak terlalu ketat, mengurangi aktivitas seperti bersepeda, sauna, atau berendam di air panas, dan menghindari menaruh laptop di pangkuan.

Cara Mempercepat Kehamilan

kehamilan k24klik
https://www.pexels.com/

Selain persiapan program kehamilan, Kamu juga harus mengetahui bagaimana cara agar dapat mempercepat terjadinya kehamilan.

Kehamilan dapat terjadi melalui proses pembuahan atau bertemunya sel telur dengan sperma. Namun terkadang hubungan intim yang dilakukan belum membuahkan hasil. Berikut cara membuat anak agar cepat hamil.

1. Mengetahui Siklus Haid Terlebih Dahulu

Mengetahui siklus haid merupakan hal yang penting dalam proses pembuahan. Siklus haid yakni rentan jumlah hari dari pertama haid hingga hari pertama haid berikutnya. Dengan menghitung siklus haid tersebut, Sobat Sehat dapat mengetahui kapan masa subur.

Wanita dengan siklus haid 28 hari memiliki 6 hari masa subur pada setiap periodenya. Hubungan intim yang dilakukan pada masa itu memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk terjadinya kehamilan.

Buatlah catatan siklus haid Sobat Sehat, dengan menandai tanggal hari pertama haid sebagai hari ke-1. Catat siklus haid selama beberapa bulan, dan Sobat Sehat akan mengetahui siklus haid terpanjang dan siklus haid terpendek. Setelah itu, Sobat Sehat dapat menghitung masa subur.

2. Menghitung Masa Subur

masa subur
https://unsplash.com/

Setelah melakukan pencatatan siklus haid minimal selama 8 bulan, Sobat Sehat dapat menyesuaikan rumus sebagai cara menghitung masa subur.

  • Siklus terpendek dikurangi 18 hari. Hasilnya merupakan hari pertama masa subur. Misalnya siklus terpendek yakni 27 hari. Maka hari pertama masa subur yakni hari ke-9.
  • Siklus terpanjang dikurangi 11. Hasilnya merupakan hari terakhir masa subur. Misal siklus terpanjang 30 hari. Jadi hari terakhir masa subur adalah hari ke-19.
  • Hari lainnya diantara dua tanggal tersebut, merupakan masa subur yang memiliki kemungkinan hamil lebih tinggi.

3. Mengamati Lendir Serviks sebagai Penanda Masa Subur

Cairan atau lendir serviks yang keluar setelah haid dapat menjadi penanda masa subur. Lendir serviks akan mengalami perubahan warna dan tekstur tergantung tingkat hormonnya. Untuk mencermatinya gunakan tisu ataupun jari untuk mencapai posisi serviks. Berikut perubahan warna dan tekstur tersebut:

  • Setelah haid, lendir serviks sangat sedikit, tampak keruh dan lengket. Masa ini bukan merupakan masa subur.
    Selanjutnya lendir serviks akan berubah menjadi lebih jernih dan licin seperti putih telur. Saat lendir ini jumlahnya semakin banyak itu berarti masa subur sudah dekat.
  • Kemudian tiga hari setelahnya akan muncul lendir serviks yang dapat direntangkan hingga menyerupai benang. Setelah itu, satu atau dua kemudian lendir serviks akan bertambah banyak dan bertekstur licin. Saat ini merupakan masa subur dimana peluang kehamilan lebih besar.
  • Namun jika Sobat Sehat memiliki siklus haid yang pendek, maka lendir serviks masa subur akan dimulai tidak lama setelah haid selesai. Sebaliknya jika Sobat Sehat memiliki siklus haid yang panjang, maka masa-masa keluarnya lendir sedikit dan lengket akan lebih lama sebelum lendir penanda masa subur muncul.

4. Tindakan yang dapat Dilakukan agar mempercepat kehamilan

Selain beberapa hal di atas, perlu adanya tindakan yang dapat dilakukan untuk mendukung cara membuat anak agar cepat hamil, yaitu:

  • Melakukan aktivitas seksual secara teratur, 2-3 kali per minggu serta satu kali setiap hari menjelang masa subur.
  • Berbaring kira-kira 10-15 menit setelah berhubungan.
  • Melakuakan beberapa variasi posisi berhubungan intim.
  • Menerapkan pola hidup sehat dengan menjaga berat badan ideal, olahraga teratur, dan mengkonsumsi makanan sehat.
  • Mengkonsumsi vitamin yang mengandung asam folat saat merencanakan kehamilan. Asam folat merupakan vitamin yang sangat penting untuk perkembangan janin.
  • Meninggalkan kebiasaan tidak sehat seperti, mengkonsumsi alkohol, merokok dan obat bebas tanpa rekomendasi dokter.
  • Hindari penggunaan pelumas vagina karena produk tersebut dapat menurunkan kesuburan.
  • Menghindari olahraga yang berlebihan, karena dapat mengganggu kesuburan wanita.
  • Cara membuat anak yang sudah dijelaskan di atas, tetap membutuhkan kesabaran dari istri maupun suami. Bila perlu, kunjungi dokter kandungan untuk membantu merencanakan kehamilan Sobat Sehat.

Kehamilan, Begini Tanda-tandanya

tanda hamil
https://www.freepik.com/

Setelah mengetahui beberapa cara agar cepat hamil, Sobat Sehat juga perlu mengetahui bagaimana tanda-tanda kehamilan. Tanda hamil yang paling umum terjadi yakni terlambat datang bulan. Tanda-tanda kehamilan ini muncul biasanya saat usia kehamilan dua minggu. Hal tersebut terjadi karena adanya perubahan hormon setelah sel telur dibuahi.

Beberapa tanda kehamilan berikut ini penting untuk diketahui bagi pasangan suami istri agar dapat menjaga kehamilan serta memenuhi nutrisi di masa awal kehamilan.

1. Adanya perubahan pada payudara

Umumnya saat kehamilan terjadi, payudara akan membesar karena adanya peningkatan produksi hormon estrogen dan progesteron. Payudara juga terasa semakin lembut, sehingga menimbulkan rasa sensitif yang lebih tinggi serta akan terasa sakit atau nyeri saat dipegang.

Ciri kehamilan lainnya yakni bentuk puting yang semakin membesar disertai warna yang semakin gelap, terkadang disertai dengan rasa gatal. Pembuluh vena pada area payudara pun semakin terlihat akibat penegangan yang terjadi pada payudara.

Selain tanda di atas, terjadi juga aktivitas hormon HPL (Human Placental Lactogen) yakni hormon yang diproduksi oleh tubuh saat ibu hamil mempersiapkan ASI bagi bayi ketika terlahir ke dunia.

2. Keluarnya flek atau bercak darah

Bercak atau perdarahan yang keluar dari vagina merupakan salah satu tanda awal kehamilan, yang dikenal sebagai perdarahan implantasi (implantasi bleeding). Implantasi ini terjadi saat telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim yakni sekitar 8-14 hari setelah pembuahan (ovulasi). Biasanya kondisi ini berlangsung dalam durasi yang singkat dan terjadi di waktu yang sama saat menstruasi. Itu sebabnya perdarahan ini sering diartikan darah menstruasi. Namun perdarahan implantasi biasanya jauh lebih ringan dari perdarahan menstruasi.

3. Nyeri perut

Biasanya bercak darah yang keluar pada awal kehamilan disertai dengan adanya nyeri atau kram perut. Nyeri akan terasa teratur dan akan terus berlanjut hingga kehamilan trimester kedua dimana letak uterus berada di tengah dan disangga oleh panggul. Kram perut juga kerap kali membingungkan karena hampir mirip dengan gejala PMS.

4. Mual dan muntah (Morning sickness)

mual muntah
https://www.freepik.com/

Umumnya pada awal kehamilan atau 3 minggu setelah pembuahan, akan terjadi mual dengan atau tanpa muntah yang biasa disebut Morning sickness. Meski dinamakan demikian, nyatanya mual dapat terjadi sepanjang hari baik siang maupun malam hari. Penyebab mual selama hamil biasanya dipicu oleh peningkatan hormon HCG (Human chorionic Gonadotrophin) pada aliran darah dan saluran air kencing. Mual dan muntah juga dapat disebabkan oleh aroma atau wewangian tertentu lainnya yang menyengat.

Rasa mual dan muntah sebagai tanda awal kehamilan akan menghilang memasuki kehamilan trimester kedua. Namun jika mual masih dirasakan pada kehamilan trimester kedua, sebaiknya konsultasikan dengan dokter karena dapat mengganggu kehamilan.

Sebagai informasi, dengan adanya peningkatan hormon HCG pada air kencing tersebut yang dapat digunakan sebagai media untuk mengecek kehamilan dengan test pack.
Peningkatan hormon ini mengakibatkan efek pedih pada lapisan perut serta menimbulkan rasa mual.

5. Sering kencing atau buang air kecil (Frequent urination)

Setelah terlambatnya menstruasi satu hingga dua minggu, keinginan untuk buang air kecil menjadi lebih sering dari kebiasaannya. Ini disebabkan karena janin yang tumbuh dan berkembang di rahim menekan kandung kemih sehingga terjadi peningkatan sirkulasi darah.

Selain itu juga, kandung kemih saat hamil lebih cepat dipenuhi oleh urine sehingga keinginan untuk buang air kecil menjadi lebih sering. Hormon kehamilan juga menyebabkan peningkatan rasa ingin buang air kecil.

Meski buang air kecil akan lebih sering, jangan sampai membatasi atau menahannya ya, Sobat Sehat! Kamu juga harus meningkatkan asupan cairan ke dalam tubuh untuk menghindari terjadinya dehidrasi.

6. Pusing dan sakit kepala (Headaches)

Ciri awal kehamilan berikutnya yakni sering merasa pusing dan sakit kepala. Rasa pusing dan sakit kepala yang sering dirasakan oleh ibu hamil diakibatkan oleh faktor fisik, yaitu :

  • Rasa lelah
  • Mual
  • Lapar
  • Tekanan darah rendah
  • Perasaan tegang dan depresi
    Selain beberapa hal diatas, penyebab lain terjadinya pusing dan sakit kepala pada kehamilan adalah melebarnya pembuluh darah. Akibatnya, Sobat Sehat mungkin akan sering merasa pusing dan sakit kepala saat berubah posisi.

7. Lelah dan ngantuk yang berlebih (Fatigue)

Rasa lelah menduduki peringkat tertinggi dari gejala awal kehamilan. Selama awal kehamilan, tingkat hormon progesteron meningkat. Hal inilah yang dapat membuat Sobat Sehat mengantuk. Selain itu juga, lelah dan mengantuk dapat disebabkan karena bertambahnya kinerja beberapa organ vital seperti ginjal, jantung dan paru-paru.

Organ-organ vital tersebut tidak hanya bekerja untuk mencukupi kebutuhan sang ibu saja, tetapi juga untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Kondisi perut yang semakin membesar seiring bertambahnya usia kehamilan juga memberikan beban tersendiri bagi tubuh ibu hamil.

8. Sembelit

Tanda awal hamil lainnya yang jarang disadari adalah sembelit. Sembelit terjadi akibat peningkatan hormon progesteron. Perubahan hormon dapat memperlambat kerja sistem pencernaan dengan mengendurkan otot-otot rahim, yang berdampak pada mengendurkan otot dinding usus sehingga menyebabkan sembelit atau susah buang air besar. Namun hal ini memberikan keuntungan bagi ibu hamil karena penyerapan nutrisi menjadi lebih baik.

9. Sering meludah (hipersalivasi)

Seringnya meludah menjadi ciri kehamilan akibat pengaruh dari perubahan hormon estrogen. Tanda ini akan terjadi pada trimester pertama dan akan hilang saat kehamilan memasuki trimester kedua.

10. Naiknya temperatur basal tubuh

Saat ovulasi atau pembuahan terjadi, suhu basal tubuh atau suhu tubuh ibu hamil akan meningkat dan akan bertahan selama terjadinya kehamilan. Namun gejala ini tak selalu berarti hamil, karena naiknya suhu tubuh dapat berarti Sobat Sehat akan sakit atau akan menstruasi.

11. Hilangnya nafsu makan

Beberapa dari Sobat Sehat mendadak akan tidak menyukai beberapa makanan hingga hilangnya nafsu makan. Mengidam atau keinginan untuk makan makanan tertentu dapat terjadi juga akibat perubahan hormon.

12. Perubahan mood

Jumlah hormon yang meningkat di awal kehamilan dapat membuat Sobat Sehat menjadi emosional dan cengeng. Perubahan suasana hati ini merupakan hal yang wajar di masa awal kehamilan.

Tanda hamil atau dalam istilah medis disebut pregnancy symptoms yang telah disebutkan di atas hanya bersifat pribadi. Tidak semua perempuan memiliki cici-ciri kehamilan sesuai dengan penjelasan tersebut. Jika Sobat Sehat telat datang bulan serta mengalami salah satu dari gejala-gejala di atas, cobalah untuk melakukan tes kehamilan di rumah dengan test pack yang dapat dibeli secara online di K24Klik.com. Apabila hasil pada alat cek kehamilan positif, kunjungi dokter spesialis kandungan untuk melakukan pemeriksaan. Semakin cepat kehamilan diketahui, maka Sobat Sehat dapat memulai perawatan prenatal dengan memenuhi asupan nutrisi sedini mungkin.

Kehamilan terdapat flek, Berbahayakah?

flek saat hamil
https://www.freepik.com/

Salah satu hal yang mungkin pernah dialami oleh seseorang saat hamil adalah munculnya flek atau bercak darah. Biasanya peristiwa tersebut terjadi selama beberapa jam atau beberapa hari pada 3 bulan pertama kehamilan.

Penyebab Flek pada masa Kehamilan

Sebagian orang merasa cemas ketika muncul bercak darah saat hamil muda. Pasalnya, mereka beranggapan bahwa hal itu merupakan tanda-tanda keguguran. Padahal kenyataannya, hal tersebut merupakan hal yang wajar.

Keluarnya flek saat hamil muda dapat terjadi akibat dari menempelnya embrio atau sel telur yang sudah dibuahi pada dinding rahim. Hal tersebut kemudian menyebabkan pendarahan ringan sehingga meninggalkan bercak pada pakaian dalam. Peristiwa tersebut sering pula disebut dengan pendarahan implantasi.

Ketika pendarahan ringan tersebut terjadi, sang ibu dapat menggunakan pembalut tipis agar pakaian dalam tidak ternoda. Supaya tetap nyaman dan higienis, pembalut harus sering diganti hingga bercak darah tidak keluar lagi.

Pada umumnya, flek hanya akan muncul sekitar 2 sampai 3 hari dalam jumlah yang sedikit atau lebih sedikit daripada darah menstruasi. Namun apabila pendarahan terus terjadi dalam waktu yang lebih lama dan disertai rasa nyeri atau kram pada bagian perut, penderita harus segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Tindakan Pencegahan Flek pada masa Kehamilan

berat badan saat hamil
https://www.freepik.com/

Sebenarnya, ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan sang ibu untuk meminimalisasi keluarnya flek saat hamil muda. Berikut beberapa di antaranya.

1. Mengonsumsi Makanan Bergizi

Untuk menjaga kesehatan tubuh agar tetap prima, ibu hamil harus selalu mengonsumsi menu-menu makanan yang kaya akan gizi seimbang. Dengan nutrisi yang baik, tubuh akan bugar, rahim semakin kuat, sementara janin yang dikandung pun bisa tumbuh sehat.

2. Mengurangi Kafeina dan Menjauhi Rokok

Kafeina yang terkandung dalam kopi sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan oleh ibu hamil. Pasalnya, kandungan pada kopi tersebut bisa menyebabkan perut panas sehingga membahayakan janin. Dalam kasus yang lebih berat, terlalu banyak mengonsumsi kafeina dapat menyebabkan keguguran.

Selain kafeina, zat yang juga berbahaya untuk janin adalah asap rokok. Ketika ibu hamil sering menghirup asap rokok, organ-organ pada janin akan mengalami berbagai gangguan sehingga ketika dilahirkan, ia bisa jadi akan menderita penyakit bawaan, cacat, atau meninggal.

3. Rutin Mengecek Berat Badan

Pengecekan berat badan secara rutin diperlukan untuk mengantisipasi adanya beragam gejala yang muncul saat kehamilan. Risiko pendarahan saat hamil pun dapat dimimalisasi dengan menjaga berat badan agar tidak naik atau turun secara drastis.

4. Memperbanyak Istirahat dan Mengurangi Aktivitas Berat

Sebagian wanita memiliki aktivitas yang cukup padat dan tergolong berat. Dalam kondisi hamil, ibu sebaiknya memperbanyak istirahat dan mengurangi aktivitas yang terlalu berat atau mendedikasikannya kepada orang lain. Misalnya, mencucikan pakaian ke laundri atau membeli makanan tanpa harus memasak. Dengan begitu, ibu hamil tidak akan terlalu kelelahan sehingga kondisi janin pun tetap aman.

Flek yang terjadi saat hamil bisa merupakan hal yang normal, bisa juga berbahaya apabila diikuti berbagai gejala. Oleh karena itu, ibu hamil harus tetap menjaga kesehatan, mulai dari mengontrol makanan hingga membatasi aktivitas yang terlalu berat agar janin bisa terus tumbuh dan berkembang dengan sehat.

Kehamilan, Ini Nutrisi Lengkapnya

kehamilan nutrisi
https://www.freepik.com/

Setiap wanita hamil pasti ingin janin yang dikandungnya selalu sehat sampai masa melahirkan tiba. Inilah mengapa, sejak awal kehamilan, calon Ibu pasti sangat memperhatikan makanan untuk janin dan dirinya sendiri. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah asupan wajib Ibu hamil yang sering disarankan dokter atau bidan.

Meskipun begitu, sebagai calon Ibu yang cerdas kita tetap harus teliti dalam memilih makanan dan minuman yang tepat. Karena ternyata tidak semua makanan baik bagi kesehatan. Berikut merupakan beberapa asupan nutrisi yang baik untuk Ibu hamil, diantaranya:

1. Telur

Jenis makanan ini merupakan salah satu nutrisi Ibu hamil yang sering direkomendasikan dokter kandungan atau bidan. Pada telur, terdapat kandungan omega 3 dan protein yang dapat menguatkan rahim dan janin. Semua jenis telur cocok untuk dikonsumsi Ibu hamil. Salah satu jenis telur yang paling kaya protein adalah telur bebek. Untuk manfaat yang maksimal, Sobat Sehat bisa merebus telur sampai matang dan mengonsumsinya sebanyak 3 kali sehari.

2. Kacang kedelai

Kacang kedelai adalah salah satu nutrisi ibu hamil yang bermanfaat untuk menguatkan kandungan. Bagi yang tidak terlalu menyukai telur atau susu sapi, konsumsi susu kedelai bisa menjadi alternatif agar asupan protein bagi janin tetap maksimal. Selain menguatkan, kandungan isoflavon dalam kedelai juga mampu mencegah penyakit kanker, jantung, dan mengurangi risiko pengeroposan tulang secara efektif.

3. Yogurt

Salah satu pantangan ibu hamil adalah konsumsi keju. Karena di dalam makanan tersebut terdapat bakteri yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin. Nah, bagi Ibu hamil yang sangat menyukai keju yang ingin tetap mengonsumsi olahan susu, yogurt bisa jadi alternatif yang tepat.

Karena di dalam yogurt terdapat kandungan kalsium dan protein yang dapat mengoptimalkan perkembangan janin. Selain dapat memperkuat rahim, Ibu hamil juga bisa terhindar dari risiko sembelit ataupun pengeroposan tulang.

4. Ikan tawar

kehamilan ikan
https://www.freepik.com/

Ikan merupakan asupan terbaik untuk Ibu hamil. Namun, bila tidak diolah dengan baik atau dimakan saat mentah, ikan bisa menjadi pantangan Ibu hamil yang membahayakan janin. Agar bisa merasakan manfaat ikan tawar secara maksimal, masaklah ikan secara matang agar kandungan protein dan omega 3 nya bisa bermanfaat bagi janin.

5. Brokoli

Pada brokoli terkandung folat, kalsium, vitamin C, dan zat besi yang dapat menguatkan kandungan, mencegah radikal bebas, dan meminimalisasi risiko anemia pada calon Ibu. Tak heran jika sayuran yang satu ini selalu direkomendasikan sebagai nutrisi Ibu hamil terbaik oleh dokter dan bidan.

Selain makanan, nutrisi juga bisa didapatkan dari suplemen atau vitamin. Informasi tentang vitamin yang tepat bagi Ibu hamil, Anda bisa berkunjung ke situs K24Klik.

Kehamilan memiliki pantang makanan, Mitoskah?

kehamilan mitos dan fakta
https://www.freepik.com/

Saat hamil, calon ibu tentu menginginkan yang terbaik untuk si calon jabang bayi. Segala upaya akan dilakukan termasuk menjaga dengan baik asupan makanan yang masuk ke tubuh. Pada umumnya, akan banyak nasihat dari orang-orang terdekat mengenai pantangan ibu hamil tentang makanan. Namun ternyata tidak semua nasihat itu benar lho. Nah apakah Sobat Sehat sudah mengetahui informasi yang benar mengenai makanan-makanan yang sering dilarang atau dianjurkan untuk ibu hamil? Mari simak terlebih dahulu penjelasan berikut.

1. Nanas

Ada yang bilang makan buah nanas saat hamil muda dapat menyebabkan keguguran. Hal tersebut merupakan salah satu mitos pantangan ibu hamil yang banyak beredar di masyarakat. Nanas memang mengandung zat Bromelain yang dapat menjadi pemicu kontraksi rahim. Namun risiko keguguran pada ibu hamil baru mungkin didapat bila memakan lebih dari 7 buah nanas per hari. Apabila ibu hamil makan sekitar satu buah nanas per hari justru akan mendapat banyak manfaat dari kandungan vitamin C tinggi yang dimiliki.

2. Durian

kehamilan durian
https://unsplash.com/

Siapa yang tidak tergoda dengan kelezatan buah yang satu ini? Namun banyak orang bilang ibu hamil tidak boleh makan durian karena kandungan alkoholnya yang tinggi. Sebenarnya konsumsi durian aman bagi ibu hamil asalkan tidak terlalu banyak. Bahkan durian berperan sangat baik sebagai antioksidan juga antimikroba. Tetapi memang durian mengandung komposisi gula yang tinggi, sehingga bagi ibu hamil yang memiliki riwayat diabetes harus berhati-hati dalam mengonsumsinya.

3. Air kelapa

Mitos lainnya adalah air kelapa yang dapat menyebabkan keguguran saat hamil muda. Padahal air kelapa sangat baik untuk mencegah dehidrasi dan meningkatkan stamina. Lalu apakah benar jika mengonsumsi air kelapa bisa membuat kulit bayi menjadi putih? Wah itu juga merupakan mitos yang tidak benar ya, Sobat Sehat. Warna kulit bayi sudah ditentukan secara genetik dan tidak ada hubungannya dengan konsumsi makanan tertentu.

4. Kopi

Bagi sobat sehat yang merupakan penikmat kopi, ada baiknya membatasi konsumsi kopi dan minuman yang mengandung kafeina lainnya selama hamil. Batas aman yang diperbolehkan adalah kurang dari 2 cangkir kecil per hari. Kafein dapat tersalurkan ke janin melalui plasenta dan menyebabkan berat janin menjadi rendah hingga keguguran.

5. Daging kambing

Ada sebuah mitos bahwa daging kambing berbahaya bagi ibu hamil karena mengandung kolesterol tinggi. Padahal protein yang banyak terkandung pada daging kambing bagus untuk mengisi tenaga dan gizi lho. Namun yang perlu diingat ketika ibu hamil mengkonsumsi daging atau ikan apapun harus dimasak sampai benar-benar matang ya, Sobat Sehat.

Kehamilan membutuhkan Vitamin, apa saja?

Beberapa vitamin yang dibutuhkan pada masa kehamilan adalah:

1. Asam Folat

Folic Acid

Asam folat merupakan turunan vitamin B yang memiliki peran penting dalam pembentukan DNA, produksi sel darah merah, serta pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan. Biasanya kekurangan asam folat memang banyak terjadi pada masa awal kehamilan atau yang biasa disebut Konsepsi.

Kekurangan asam folat akan memiliki risiko seperti bayi lahir dengan cacat tabung saraf, sumbing, atau kelainan jantung. Dokter menganjurkan wanita hamil untuk mengonsumsi folat setidaknya 600ug per harinya.

Untuk memenuhi kebutuhan asam folat, berikut beberapa pilihan makanan yang bisa Anda konsumsi, seperti: bayam, asparagus, brokoli, lobak, selada, buah yang mengandung asam folat seperti buah yang termasuk dalam keluarga sitrus seperti jeruk, lemon, jeruk nipiskacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kacang polong.

2. Zat Besi

Iron

Semasa hamil, ibu membutuhkan asupan makanan tinggi zat besi yang lebih banyak. Ini karena volume darah di tubuh ibu juga meningkat hingga 50%. Zat besi (iron) dibutuhkan untuk membawa pasokan oksigen ke area plasenta sehingga janin bisa berkembang dengan sehat.

Ibu hamil yang kurang mendapat asupan zat besi rentan mengalami anemia. Pada taraf yang lebih serius, anemia berkepanjangan selama kehamilan bisa menjadi penyebab bayi lahir prematur atau depresi pada ibu.

Asupan zat besi yang direkomendasikan pada ibu hamil setidaknya 27 mg per hari. Makanan yang mengandung zat besi seperti hati ayam, kacang-kacangan, bayam, serta telur.

3. Vitamin D

Vitamin D

Vitamin D memegang peranan penting dalam meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga kesehatan tulang, serta memaksimalkan fungsi kerja sel pada masa kehamilan. Nutrisi vitamin D ini bisa didapat dari beberapa makanan dan buah seperti jus jeruk, jenis makanan yang terbuat dari hasil olahan susu (dairy product dan turunannya), ikan tuna, salmon, dan sereal.

Dokter menyebutkan bahwa kekurangan vitamin D selama hamil sering kali dihubungkan dengan preeklampsia yaitu kondisi peningkatan tekanan darah disertai dengan adanya protein dalam urine, peningkatan risiko operasi caesar, bayi lahir prematur, serta diabetes gestasional. Ibu hamil membutuhkan setidaknya 600 IU vitamin D setiap harinya.

4. Magnesium

vitamin selama kehamilan

Magnesium termasuk golongan mineral yang punya sejuta manfaat untuk mendukung perkembangan tubuh, otot, serta saraf janin dalam kandungan. Nutrisi ini juga dapat menghindarkan ibu hamil dari risiko melahirkan prematur dan hipertensi kronis.

Magnesium bisa diperoleh dari konsumsi makanan sehat seperti sayur bayam dan kale, pisang, alpukat, kacang-kacangan, raspberi, brokoli, asparagus, kubis, serta seafood (tuna, makarel, dan salmon).

5. Minyak Ikan

Nutrisi selama kehamilan

Nutrisi lain yang tak kalah penting dikonsumsi ibu hamil adalah minyak ikan. Suplemen ini kaya akan Docosahexaenoic Acid (DHA) dan Eicosapentaenoic Acid (EPA), dua asam lemak yang berperan besar dalam perkembangan otak janin.

Selain terganggunya kemampuan kognitif bayi, kurang asupan minyak ikan saat hamil diketahui berisiko tinggi menyebabkan depresi setelah melahirkan (Postpartum Depression (PPD)) pada ibu. Asam lemak DHA dan EPA bisa didapat dari ikan salmon atau sarden.

6. Kalsium

Memastikan ibu mendapat cukup nutrisi selama kehamilan

Kalsium diperlukan selama masa kehamilan untuk mendukung perkembangan tulang, otot, gigi, organ hati, serta jaringan pada tubuh janin. Apabila kalsium terpenuhi, maka bayi yang ada didalam kandungan akan tumbuh normal.

Nilai Kalisum yang dibutuhkan Ibu hamil setidaknya 1.000 mg kalsium/hari. Jika ibu kurang asupan kalsium, tubuh akan menyerap dan mendistribusikannya ke janin dalam rahim. Akibatnya, ibu rentan mengalami osteoporosis (kondisi berkurangnya kepadatan tulang) atau keluhan sakit gigi. Makanan atau minuman yang mengandung Kalsium bisa diperoleh dari susu, keju, brokoli, sayur kale, atau suplemen khusus yang dijual di apotek.

Sepenting Apa Kalsium untuk Janin?

Selain Ibu hamil, Kalisum juga sangat bermanfaat untuk Janin yang berada di kandungan lho Sobat Sehat. Kalium memiliki peran penting terhadap Janin, karena berfungsi untuk:

1. Pembentukan Tulang dan Gigi Janin

Kalsium adalah nutrisi yang sangat berperan dalam membentuk tulang dan gigi janin selama di dalam kandungan. Selain itu, mineral ini juga berfungsi penting dalam menguatkan otot dan syaraf bayi.

2. Mencegah Bayi Lahir Prematur

Kadar kalsium yang rendah selama kehamilan dapat meningkatkan risiko hipokalsemia pada ibu. Hipokalsemia adalah masalah kesehatan yang ditandai dengan kurangnya kalsium pada darah selama hamil. Kondisi ini dapat menyebabkan bayi lahir prematur atau berat badan bayi rendah saat lahir.

3. Mencegah Osteoporosis

Bayi membutuhkan kalsium yang tinggi selama di dalam kandungan. Jika asupan selama masa kehamilan kalsium ibu tak tercukupi, bayi akan menyerap kalsium dari tubuh ibu untuk membantu pembentukan organ. Nah, hal ini secara tidak langsung akan membuat tubuh ibu kekurangan kalsium, sehingga berisiko menderita osteoporosis atau tulang keropos.

4.   Mengurangi Risiko Preeklampsia

Sekitar 15% ibu hamil meninggal akibat preeklampsia. Kondisi yang ditandai oleh tingginya tekanan darah mulai minggu ke-20 kehamilan ini terjadi akibat terganggunya perkembangan plasenta bayi. Preeklampsia dapat merusak organ sistem lain, yang paling sering adalah hati dan ginjal. Nah, risiko preeklampsia dapat ditekan dengan cara memenuhi kebutuhan kalsium harian saat hamil. Kalsium dapat digunakan untuk mencegah preeklampsia pada dosis dan durasi tertentu. Penggunaan obat dan suplemen pada ibu hamil sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter.

Tahap Perkembangan Janin Tiap Trimester pada masa Kehamilan

Selama 9 bulan, ada beberapa tahap perkembangan yang akan dilewati oleh si calon bayi. Janin tidak begitu saja menjadi besar namun bertumbuh dan menjadi sempurna sedikit demi sedikit. Di bawah ini ada sedikit penjelasan mengenai tahap perkembangan janin di tiap trimester.

Trimester Pertama (Usia Kehamilan 0-12 Minggu)

Setelah terjadi pembuahan, hasil konsepsi yang berupa embrio akan tertanam di rahim Ibu dan mulai berkembang menjadi janin di sana. Dimulai dari ratusan sel saja hingga bertumbuh menjadi sekitar 9 cm di akhir trimester pertama. Di awal tahap perkembangan janin akan mulai terbentuk organ vital tubuh seperti jantung, pembuluh darah, otot dan sistem saraf. Lalu akan disusul organ-organ lainnya seperti sistem pencernaan, tulang, tangan, kaki dan organ penunjang lain.

Pada akhir minggu ke-12, janin telah memiliki seluruh organ tubuh manusia dengan lengkap namun masih belum berfungsi dengan baik. Pada tahap ini, biasanya Ibu akan mulai merasakan beberapa perubahan pada tubuh. Terkadang pula calon Ibu belum menyadari kalau dirinya hamil. Padahal di masa ini adalah masa krusial di mana Ibu sebaiknya menambah asupan makanan bergizi untuk menunjang pertumbuhan janin.

Trimester Kedua (Usia Kehamilan 13-24 Minggu)

Di usia ini, janin berkembang lebih pesat lagi. Di sekitar minggu ke-16, jenis kelamin janin kemungkinan sudah dapat terlihat. Sistem pendengaran juga sudah lebih sempurna sehingga dikatakan janin mulai bisa ‘mendengar’ suara dari luar. Nah calon orang tua mulai bisa memberikan rangsangan suara agar janin lebih terstimulasi.

Selain itu, janin juga sudah mulai bisa bergerak sehingga ibu akan mulai merasakan tendangan-tendangan kecil di perut. Ukuran janin juga sudah mulai membesar sehingga Ibu juga perlu lebih berhati-hati saat beraktivitas dengan perut yang mulai membesar.

Trimester Ketiga (Usia Kehamilan 25-40 Minggu)

Pada dasarnya, masa-masa ini adalah masa persiapan menuju kelahiran. Organ-organ bayi sebagian besar sudah sempurna. Bayi akan menambah berat badan secara signifikan hingga saatnya lahir. Pematangan paru terus terjadi hingga untuk mempersiapkan bayi bisa bernapas sendiri saat telah lahir. Kulit dan rambut bayi juga semakin halus dan banyak. Calon Ibu dan Ayah bisa mulai mempersiapkan kelahiran agar nyaman.

Kehamilan Sehat, Cari tahu kriteria Janin Sehat yang harus diperhatikan saat kontrol ke dokter

Ibu hamil disarankan rutin memeriksakan kandungannya untuk memastikan kesehatan Ibu dan janin. Ketika berkunjung ke dokter kandungan, calon orang tua biasanya selalu penasaran dengan jenis kelamin si calon jabang bayi. Padahal, ada banyak hal lain yang jauh lebih penting terkait kesehatan janin yang perlu diperhatikan. Nah agar kunjungan sobat sehat tidak sia-sia, berikut hal-hal yang bisa ditanyakan kepada dokter kandungan terkait hasil pemeriksaan kehamilan.

1. Letak Janin

Pada awal kehamilan—trimester pertama, sobat sehat perlu ke dokter kandungan untuk memastikan bahwa Anda memang benar-benar telah hamil, bukan hanya hamil anggur (mola hidatidosa) atau kehamilan tanpa embrio (blighted ovum). Selanjutnya dari pemeriksaan USG dapat diketahui di mana letak janin, apakah ada di dalam atau di luar rahim. Apabila kehamilan terjadi di luar rahim (kehamilan ektopik) maka hal tersebut merupakan keadaan yang berbahaya dan harus segera dilakukan tindakan oleh dokter.

2. Dokter Kandungan, Perkiraan Berat Janin dan Usia Kehamilan

Perkiraan berat janin dan usia kehamilan perlu dipantau untuk evaluasi pertumbuhan janin di dalam rahim. Berat janin dapat diperkirakan dari perhitungan tinggi puncak rahim bila sudah memasuki trimester kedua. Cara lain yang lebih akurat adalah dengan melihat dari ukuran bayi pada pemeriksaan USG. Tanyakan kepada dokter kandungan apakah pertumbuhan janin sobat sehat sudah sesuai dengan usia kehamilan atau belum.

3. Kelainan Kongenital

Beberapa kelainan pada janin dapat diketahui sejak di dalam rahim dan dapat dilakukan tindakan selanjutnya. Sobat sehat mungkin memerlukan pemeriksaan USG 3D, namun dengan USG 2D pun sudah cukup bisa memperkirakan adanya kelainan. Kelainan yang bisa dideteksi misalnya janin tanpa kepala (anencephaly), jumlah jari berlebih (polydactyly) atau sindrom tertentu terkait genetik. Meski demikian, pemeriksaan USG belum tentu 100% menunjukkan semua kelainan.

4. Keadaan Cairan Ketuban

Sobat sehat perlu menanyakan jumlah cairan ketuban saat pemeriksaan, apakah cukup atau tidak. Cairan ketuban yang kurang atau justru berlebih dapat menunjukkan adanya kelainan tertentu pada janin. Selain itu berkurangnya cairan ketuban dengan cepat saat trimester akhir dapat menjadi keadaan yang berbahaya bagi janin.

5. Posisi Janin dan Plasenta

Pemeriksaan ini biasanya dilakukan pada trimester akhir menjelang kelahiran untuk memastikan metode apa yang akan dipakai untuk melahirkan. Dokter akan memastikan bahwa posisi calon bayi sobat sehat tidak sungsang atau terlilit tali pusat agar bisa melahirkan normal. Posisi plasenta juga perlu dipastikan tidak menutupi jalan lahir dan tidak tertanam terlalu dalam sehingga dapat menimbulkan perdarahan.

Janin tidak berkembang pada masa kehamilan?

Beberapa masalah yang sering terjadi pada kehamilan adalah keguguran. Tahukah Anda kalau keguguran pun memiliki banyak jenis? Salah satu di antaranya adalah blighted ovum. Namun begitu, banyak orang menyebut Blighted Ovum (BO) sebagai janin yang tidak berkembang. Nyatanya, keduanya memiliki definisi yang berbeda dan terjadi pada kondisi yang berbeda pula.

Janin Tidak Berkembang

Ciri janin tidak berkembang atau pertumbuhan janin terhambat adalah kondisi ketika janin tidak tumbuh sesuai dengan usianya di dalam rahim. Hal ini bisa disebabkan oleh kelainan kromosom, gaya hidup ibu yang kurang sehat, penurunan fungsi plasenta, atau penyakit kronis tertentu yang diidap oleh sang ibu.

Pada sebagian kasus, kondisi ini masih bisa diperbaiki seperti meningkatkan kualitas asupan nutrisi ibu hamil dan mengubah gaya hidupnya. Namun, untuk kasus yang cukup parah hingga nutrisi dari tubuh ibu tidak bisa tersalurkan untuk janin, ada kemungkinan bayi akan lahir prematur dan membutuhkan inkubasi.

Blighted ovum (BO)

Tahukah Anda kalau keguguran pun memiliki banyak jenis? Salah satu di antaranya adalah blighted ovum. Namun begitu, banyak orang menyebut blighted ovum sebagai janin yang tidak berkembang. Nyatanya, keduanya memiliki definisi yang berbeda dan terjadi pada kondisi yang berbeda pula.

Blighted ovum (BO) atau akrab dikenal dengan BO adalah kondisi ketika sel telur mengalami pembuahan namun tidak terdapat janin di dalamnya. Penyebabnya adalah pembuahan yang tidak sempurna karena kualitas sel telur atau sel sperma yang tidak baik.

Karena kehamilan dianggap tidak sempurna secara alami, tubuh ibu hamil akan secara otomatis berusaha untuk menghentikannya. Seperti layaknya melahirkan, ibu hamil akan merasakan mulas serta mengalami pendarahan hebat.

Pada umumnya, BO tidak bisa terdeteksi hingga akhirnya pendarahan terjadi. Selama kehamilan terjadi, ibu hamil akan merasakan tanda-tanda seperti kehamilan normal. Gejala seperti sembelit, mual, meningkatnya produksi hormon HCG, serta pusing-pusing akan tetap dirasakan oleh ibu hamil.

Ketika usia kehamilan menginjak usia 8 minggu, barulah blighted ovum bisa mulai terdeteksi lewat USG. Hal tersebut terlihat dari hasil USG yang tidak menunjukkan adanya detak jantung janin di dalam kantong kehamilan.

Namun begitu, BO sering kali tidak terdeteksi karena banyak ibu hamil menunda pemeriksaan USG. Akibatnya, kejadian BO tidak dapat diantisipasi. Bukan hanya mepengaruhi keadaan fisik, BO juga akan berpengaruh pada kondisi mental ibu hamil. Walaupun secara logika tidak ada janin yang hidup di dalam rahim, seorang ibu hamil yang mengalami BO pasti tetap merasa kecewa, bersedih, atau kehilangan.

Kehamilan rentan terhadap Keguguran

Keguguran adalah salah satu penyebab umum terputusnya kehamilan, tetapi tanda-tanda keguguran tidak selalu sama untuk setiap wanita yang mengalaminya. Sobat Sehat mungkin mengira bahwa keguguran selalu ditandai dengan sakit perut hebat dan darah yang mengalir deras, tetapi kasusnya tidak selalu seperti itu.

Keguguran Menurut Tipe pada masa Kehamilan

Keguguran biasanya terjadi antara minggu ke-13 hingga 20 dalam kehamilan, tetapi gejalanya bisa berbeda-beda, sesuai tipenya. Berikut beberapa jenis keguguran (miscarriage) yang mungkin terjadi:

  • Missed miscarriage

Keguguran tipe ini biasanya tidak terdeteksi, karena tidak ada pendarahan atau embrio yang keluar. Satu-satunya petunjuk adalah hilangnya suara detak jantung dari ultrasound serta absennya gejala kehamilan lebih lanjut.

  • Threatened miscarriage

Keguguran jenis ini biasanya terjadi pada awal kehamilan, dengan gejala seperti pendarahan, kram dan nyeri pada punggung bawah, tetapi mulut rahim tidak terbuka.

  • Inevitable miscarriage

Keguguran ini biasanya disertai dengan kram, pendarahan, dan mulut rahim yang sudah mulai membuka. Kram dan pendarahan pada keguguran jenis ini biasanya bertahan cukup lama.

  • Complete miscarriage

Keguguran jenis ini adalah tipe yang banyak dikenal, yaitu ketika embrio benar-benar keluar dari rahim. Pendarahan pada keguguran jenis ini biasanya cepat berhenti.

  • Keguguran berulang

Istilah ini mengacu pada keguguran yang terjadi minimal tiga kali berturut-turut. Keguguran jenis ini biasanya menimpa sekitar satu persen populasi wanita.

Penyebab keguguran bisa bervariasi, tetapi biasanya berkisar pada kelainan kromosom, yang mengakibatkan masalah pada pembentukan embrio. Usia kehamilan yang terlalu muda atau tua, trauma, kebiasaan merokok dan minum alkohol, kondisi kesehatan ibu yang kurang baik, hingga kontak dengan bahan kimia juga bisa meningkatkan risiko keguguran.

Cara Mengurangi Risiko Keguguran selama kehamilan

Keguguran bisa menimpa siapa saja, dan biasanya tidak bisa dicegah jika penyebabnya adalah kelainan kromosim. Akan tetapi, ada cara untuk mengurangi risikonya. Sobat Sehat bisa melakukan langkah-langkah ini:

  • Menghentikan kebiasaan negatif

Ibu hamil tidak boleh merokok dan minum alkohol, demi mengurangi risiko masalah pada janin serta keguguran.

  • Makan sehat dan menjaga berat badan

Obesitas adalah salah satu faktor risiko keguguran serta persalinan sulit. Ibu hamil wajib makan makanan sehat, tetapi dengan nutrisi seimbang sehingga berat badan tetap terjaga.

  • Mengurangi stres

Ibu hamil bisa melakukan beberapa metode untuk mengurangi stres agar tidak membayakan kondisi janin. Selain meditasi, latihan pernapasan, serta beristirahat, ibu hamil juga bisa berkonsultasi dengan dokter, keluarga atau teman dekat, dan bahkan psikiater.

Menjaga Kandungan Sejak Dini selama masa Kehamilan, Penting!

Banyak orang bilang masa-masa awal kehamilan merupakan saat paling rentan bagi janin yang sedang dikandung. Salah satu risiko yang paling mengkhawatirkan adalah keguguran. Apalagi jika kehamilan tersebut merupakan pengalaman pertama bagi Si Calon Ibu. Inilah mengapa pada satu sampai tiga bulan pertama kehamilan, dokter kandungan selalu memberikan suplemen penguat.

Selain bantuan dari tenaga medis, sebagai Ibu hamil kita juga harus berperan aktif dalam menjaga kehamilan. Hindari aktivitas yang membuat lelah, stres, atau membahayakan kesehatan janin. Mulailah untuk mengonsumsi makanan sehat bernutrisi agar kandungan semakin kuat.

Karena bagaimanapun, janin yang dikandung merupakan tanggung jawab kita sebagai calon orangtua. Selain itu, ada beberapa alasan lain mengapa menjaga kandungan sejak dini merupakan hal yang harus dilakukan, di antaranya:

1. Menjaga kandungan sejak dini, Meminimalisasi risiko kelainan dan kesehatan janin

Setiap orang pasti berharap memiliki bayi yang normal dengan jumlah anggota tubuh ataupun organ yang lengkap. Untuk mewujudkannya, sejak dini kita sudah harus melakukan berbagai tindakan preventif . Jangan pernah lelah bertanya kepada dokter atau bidan tentang makanan yang sebaiknya harus dikonsumsi atau dihindari.

Kurangi aktivitas yang membahayakan seperti olahraga berat, atau bekerja hingga larut malam. Jangan lupa juga untuk selalu memeriksakan kondisi kesehatan janin secara rutin. Karena jika ada masalah pada kandungan, hal tersebut bisa cepat diatasi untuk menghindari risiko kesehatan yang lebih membahayakan.

2. Memberikan nutrisi secara maksimal pada janin

Jika dari awal kehamilan Sobat Sehat sudah selalu aktif dalam menjaga kondisi kesehatan kandungan, bayi akan memperoleh nutrisi maksimal yang bermanfaat. Nutrisi merupakan hal yang penting. Karena nutrisi dapat membantu memperlancar proses pembentukan organ, dan menyehatkan fisik janin selama di dalam kandungan.

Bayi yang sejak awal sudah memperoleh nutrisi secara lengkap, saat lahir nanti mereka tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas. Untuk rekomendasi makanan bernutrisi tepat, Anda bisa berkonsultasi dengan bidan atau dokter kandungan. Sedangkan untuk informasi tentang vitamin Ibu hamil, Anda bisa mengunjungi situs K24Klik.

3. Mencegah janin lahir lebih awal

Salah satu risiko kehamilan yang sering ditakutkan para calon Ibu adalah melahirkan sebelum waktunya. Jika dari awal kita sudah selalu aktif dalam menjaga kandungan, risiko semacam ini bisa dihindari semaksimal mungkin. Karena biasanya pada pemeriksaan rutin, tanda-tanda kelainan bisa dideteksi. Jika kelainan janin sudah diketahui sejak awal, dokter dan calon Ibu bisa melakukan tindakan pencegahan agar bayi bisa lahir tepat pada waktunya.

4. Memudahkan proses melahirkan

Kandungan yang kuat dan sehat merupakan salah satu faktor mudahnya melahirkan secara normal. Inilah mengapa, sebagai calon Ibu kita harus senantiasa aktif dalam menjaga kesehatan kandungan agar janin bisa tumbuh secara sehat dan normal.

Hal apa yang bisa terjadi saat masa Kehamilan?

1. Hamil “Anggur”

Anda mengalami pendarahan di trimester pertama kehamilan? Hati-hati, bisa jadi salah satu ciri hamil anggur. Kenali gejala, faktor risiko, hingga cara mengatasinya!

Kehamilan bukanlah suatu penyakit, sehingga tidak perlu membuat Anda resah. Perasaan bahagia dan ketenangan ibu hamil, mutlak diperlukan agar janin dapat berkembang secara optimal. Hanya saja, karena berbagai faktor risiko, ada kalanya kehamilan abnormal bisa terjadi. Salah satunya, kehamilan molar, atau yang sering disebut hamil anggur.

Hamil Anggur (Mola Hidatidosa) adalah keadaan ketika sel telur telah dibuahi oleh sperma, namun tidak berkembang secara normal atau mengalami kelainan, maka kehamilan tidak akan berhasil membentuk bayi. Kondisi abnormal ini dapat menjadi hamil anggur, apabila sel-sel telur dan plasenta yang tidak berkembang, malah membentuk kumpulan kista (gelembung berisi cairan) yang berbentuk seperti anggur putih.

Meski jarang terjadi, Anda harus hati-hati. Jika tidak segera ditangani, hamil anggur bisa menimbulkan komplikasi, seperti penyakit trofoblas gestasional yang harus disembuhkan dengan operasi atau kemoterapi.

Apa saja Penyebab dan Faktor Risiko Hamil Anggur (Mola Hidatidosa)?

Hamil anggur diakibatkan oleh ketidakseimbangan genetika atau kromosom di awal kehamilan. Berdasarkan penyebabnya, hamil anggur terbagi dua:

  • Hamil anggur parsial, terjadi karena sel telur normal dibuahi oleh dua sperma dalam waktu yang bersamaan. Dalam kondisi ini, plasenta menjadi mola dan jaringan fetus yang berkembang akan mengalami kelainan atau cacat yang cukup serius.
  • Hamil anggur lengkap, terjadi jika sel telur yang dibuahi oleh sperma, tidak memiliki informasi genetika. Dengan begitu, sel-sel telur tidak akan menjadi fetus, melainkan jaringan mola yang berkembang memenuhi rahim.

Sementara itu, ada beberapa kondisi yang ditengarai sebagai faktor risiko hamil anggur, antara lain:

  • Usia ibu saat mengandung. Pada usia dini/remaja atau lebih dari 40 tahun ke atas, perempuan memiliki risiko tinggi untuk mengalami hamil anggur lengkap. Namun, faktor risiko ini tidak memberi pengaruh pada hamil anggur parsial.
  • Pernah mengalami keguguran.
  • Riwayat hamil anggur.Bagi yang pernah mengalami hamil anggur, pada kehamilan selanjutnya akan memiliki risiko 1-2%, atau 6-12 kali lipat lebih berisiko dibandingkan dengan yang belum pernah mengalami hamil anggur.
  • Etnis. Hamil anggur sering terjadi di wilayah Asia, seperti Taiwan, Jepang, dan Filipina. Namun, seiring waktu, kasus hamil anggur juga dialami oleh etnis yang lebih beragam.

Bagaimana Cara Mengetahui Terjadinya Hamil Anggur (Mola Hidatidosa)?

Anda bisa menyadari kondisi hamil anggur melalui gejala yang timbul dan/atau pemeriksaan oleh tenaga medis profesional. Beberapa gejala yang patut Anda waspadai, antara lain:

  • Terjadi pendarahan, terutama pada trimester pertama.
  • Keluar kista dari vagina, dengan bentuk menyerupai anggur.
  • Mual dan muntah yang berlebihan.
  • Rasa nyeri pada tulang panggul.

Apabila Anda mengalami tanda-tanda tersebut, segera periksakan diri ke dokter kandungan. Melalui pemeriksaan yang lebih komprehensif, biasanya akan diketahui gejala lain, seperti:

  • Rahim terlihat lebih besar dari usia kandungan.
  • Kista ovarium.
  • Kista plasenta tebal, pada hamil anggur lengkap.
  • Cairan ketuban sangat sedikit atau tidak ada.
  • Tidak ada janin/embrio (hamil anggur lengkap), atau pertumbuhan janin terbatas (hamil anggur parsial).
  • Anemia.
  • Kondisi hipertiroid.
  • Preeklamsia (tekanan darah tinggi dan protein pada urine, di kehamilan yang lebih dari 20 minggu).

Apa yang Harus Dilakukan untuk Menangani Hamil Anggur (Mola Hidatidosa)?

Untuk mencegah terjadinya komplikitu apa ya?asi, hamil anggur harus segera ditangani. Tindakan medis yang disarankan, biasanya berupa operasi pengangkatan kista atau jaringan abnormal, melalui kuret. Namun, bisa pula dilakukan pengangkatan rahim (histerektomi) jika penderita tidak ingin hamil lagi.

Setelah prosedur tersebut berhasil, maka dilanjutkan dengan pemantauan kadar hormon HCG setiap 2 minggu selama 1 tahun. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada jaringan abnormal yang masih tumbuh. Apabila ditemukan indikasi penyakit trofoblas, maka harus ditangani melalui kemoterapi.

2. Kehamilan pada ODHA

Sering kali, penderita HIV/AIDS atau yang lebih sering dikenal dengan ODHA, dianggap tidak memiliki harapan lagi untuk hamil dan melahirkan.

Namun ternyata, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Ibu yang berstatus ODHA bisa dan mungkin saja menjalani kehamilan dan melahirkan dengan normal. Bagaimana dengan kondisi anaknya?
Beberapa mitos dan fakta mengenai kehamilan pada ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) :

Bayi yang Lahir dari Kehamilan pada ODHA Sudah Pasti Positif HIV/AIDS

Hal ini bisa dikatakan sebagai mitos. Saat ini, sudah terdapat banyak cara yang dapat dilakukan untuk menekan risiko penularan HIV/AIDS dari ibu ke bayi yang dikandungnya. Di Indonesia sendiri, risiko penularannya berkisar di angka 21% – 43%.

Salah satunya adalah dengan mengontrol tingkat virus hingga tidak terdeteksi dalam darah. Walaupun virus masih terdapat dalam tubuh, dengan level yang rendah risiko penularan akan semakin berkurang. Bahkan, risiko penularan bisa mencapai nol persen jika ibu mengonsumsi obat ART secara rutin dan memiliki level virus di bawah 1.000.

Selain itu, meminimalisasi hubungan seksual dengan pasangan yang juga mengidap HIV/AIDS selama kehamilan juga memperkecil kemungkinan bayi tertular virus. Untuk itu, kehamilan pada ODHA harus direncanakan dan dipantau bahkan hingga pasca melahirkan nanti.

Terdapat Risiko Berbeda pada Tiap Tahap Kehamilan

untuk setiap tahap kehamilan. Ibu yang mengalami kehamilan pada ODHA ini harus mempelajari setiap tahapnya dengan matang untuk mengerti risiko dan cara pencegahannya.

Selama berada di kandungan, risiko bayi tertular penyakit ini adalah sekitar 6%. Risiko terbesar terjadi pada saat proses persalinan yaitu sebesar 18%. Ketika melalui jalur lahir, ada kemungkinan bayi menelan darah atau cairan vagina ibu yang berisi virus HIV/AIDS.

Setelah itu, bayi masih mungkin terpapar virus pasca persalinan melalui ASI. Kemungkinan ibu mengalami mastitis pada awal menyusui akan meningkatkan risiko darah tertelan oleh bayi dan tertular HIV/AIDS.

Bayi dari Ibu ODHA Wajib Mendapatkan Pengobatan Begitu Lahir

Ini juga merupakan fakta dari kehamilan pada ODHA. Walaupun bayi dan ibu sudah melewati persalinan dengan lancar dan virus tidak ditemukan pada darah bayi, pengobatan harus tetap dilakukan.

Biasanya anak akan diberi semacam AZT yang mencegah perkembangan virus HIV/AIDS di dalam darah. Di Indonesia, bayi yang lahir dari ODHA wajib diberikan AZT sebanyak dua kali sehari selama enam minggu. Ini bisa menekan risiko penularan hingga mencapai angka 2% saja.

Baca juga:
Tips Perencanaan Kehamilan bagi ODHA yang Perlu Diketahui

Kehamilan pada ODHA bisa dicegah dengan menekan level virus dan meningkatkan imunitas sang ibu. Untuk itu, suplemen yang bisa memperkuat imun tubuh mungkin diperlukan bagi ODHA yang sedang menjalani kehamilan.

3. Kehamilan sebabkan Stretch Mark

stretchmark

Apa itu stretch mark?

Stretch Mark, merupakan keluhan kerusakan kulit akibat peregangan yang berlebihan. Ketika tubuh mengembang lebih cepat dibandingkan kulit yang melindunginya, jaringan kulit akan robek dan membentuk bekas luka pada proses penyembuhannya. Bekas luka yang terlihat pada permukaan kulit inilah yang disebut dengan strech mark.

Apa penyebab munculnya stretch mark?

Stretch mark disebabkan oleh peregangan kulit secara berlebihan dalam periode yang lama dan atau perubahan hormon, berupa garis-garis atau guratan di kulit (berwarna coklat atau kemerahan untuk yang berusia di bawah 1 tahun, dan berwarna putih atau keperakan jika berusia lebih dari 1 tahun) dan bersifat permanen. Kemunculan stretch mark dipengaruhi kualitas dan kekuatan kulit. Dimana kualitas dan kekuatan kulit, juga dipengaruhi oleh faktor-faktor kesehatan secara umum, seperti : nutrisi, hidrasi, keturunan, kondisi lingkungan, makanan dan minuman yang dikonsumsi, gaya hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol. Selain itu sejumlah kondisi medis tertentu seperti depresi, stress, dan lain sebagainya, juga dapat menyebabkan munculnya stretch mark.

Siapakah yang dapat mengalami stretch mark?

Stretch mark bisa terjadi pada siapa saja yang mengalami peregangan kulit dan atau perubahan hormon pada masa kehamilan, masa puber atau pun saat terjadi perubahan berat badan yang fluktuatif. Berdasarkan survey pada situs www.nhsdirect.wales.nhs.uk, 9 dari 10 wanita mengalami stretch mark pada masa kehamilan. Perbandingan orang yang mengalami stretch mark berdasarkan gender sendiri terbagi menjadi, 70% dialami oleh para wanita dan 30% pada pria.

Untuk mengatasi strech mark, Anda bisa melakukan pemberian produk cream atau gel. Baca Selengkapnya, bagaimana cara mengatasi strech mark, klik disini.

Penyakit yang bisa muncul pada masa Kehamilan

1. Infeksi Saluran kemih (ISK)

Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan jenis gangguan kesehatan yang rentan dialami ibu hamil. Penyakit ini muncul akibat perubahan hormon dan memicu timbulnya bakteri yang menyerang sistem saluran kemih dan pada akhirnya menimbulkan infeksi.

Mengapa Ibu Hamil Rentan Terkena ISK?

Bakteri E. coli diketahui sebagai penyebab terbesar infeksi saluran kemih pada laki-laki maupun perempuan termasuk pada saat hamil. Bakteri ini masuk melalui lubang kencing, lalu menginfeksi saluran kemih sampai ginjal. Karena panjang uretra yang lebih pendek, wanita lebih berisiko mengalami ISK dibanding pria.

ISK pada masa kehamilan sendiri terjadi akibat organ intim yang tak dibersihkan dengan baik. Selain itu, ukuran rahim yang kian membesar juga dapat menghalangi aliran urin dari kandung kemih, sehingga bakteri menumpuk dan menyebabkan infeksi.

Gejala ISK pada Ibu Hamil

Gejala ISK pada ibu hamil biasanya meliputi:

  • Keinginan buang air kecil lebih sering
  • Nyeri saat BAK
  • Ada sensasi terbakar di area punggung dan perut bagian bawah
  • Urin keruh dan berbau menyengat
  • Demam disertai mual
  • Sakit punggung
  • Nyeri saat berhubungan seks
  • Kencing berdarah
  • Pembengkakan kandung kemih

Bahaya ISK saat Hamil

Peradangan saluran kemih yang tidak segera ditangani dapat menimbulkan masalah kesehatan baru, salah satunya infeksi ginjal. Perlu diketahui juga bahwa infeksi akan memicu sistem imun untuk terus memproduksi senyawa prostaglandin.

Nah, tingginya kadar senyawa prostaglandin dalam tubuh akan memicu terjadinya kontraksi dan menyebabkan leher rahim (serviks) terbuka sebelum waktunya. Hal ini sangat berbahaya sebab dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur dengan berat badan rendah.

Bagaimana Cara Mencegah ISK saat Hamil?

Infeksi saluran kemih saat kehamilan dapat dicegah dengan cara-cara berikut:

  • Minum air putih cukup
  • Batasi konsumsi makanan dan minuman olahan (minuman berkafein atau beralkohol)
  • Jangan menunda buang air kecil
  • Bersihkan area genital dengan air setelah kencing. Bersihkan dari depan ke belakang untuk menghindari masuknya bakteri ke saluran kemih.
  • Rutin mengganti celana dalam
  • Kurangi kebiasaan berendam di bathtub
  • Penuhi kebutuhan vitamin C harian dari buah dan sayur

Jika ISK Telanjur Menyerang

Jika Anda adalah ibu hamil dengan ISK, periksa dan berkonsultasilah dengan dokter kandungan agar segera diobati. Pasien ISK juga sangat dianjurkan untuk banyak mengonsumsi yogurt untuk memperbanyak bakteri baik di dalam tubuh.

Dokter biasanya juga akan meresepkan obat-obatan antibiotik seperti ampicilin, amoxicillin, erythromycin, dan rifampicin. Dosis dan durasi pengobatan menyesuaikan tingkat keparahan ISK. Perlu diingat bahwa antibiotik harus dihabiskan, bahkan meski Anda sudah merasa sembuh. Hal ini bertujuan untuk menghindari resistansi antibiotik yang menyebabkan bakteri kebal terhadap obat dan tidak mampu melawan penyakit.

2. Preeklampsia

Preeklampsia adalah suatu komplikasi pada kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi saat hamil. Kondisi ini juga diikuti dengan tanda-tanda kerusakan organ, seperti kerusakan ginjal berupa proteinuria, dan pembengkakan kaki. Ibu hamil juga mengalami keluhan sakit kepala hebat, gangguan penglihatan, sensitif terhadap cahaya, sesak nafas, mual dan muntah, serta nyeri perut yang muncul dibagian atas, di bawah rusuk sebelah kanan.

Preeklampsia merupakan kondisi yang mungkin dialami oleh setiap wanita hamil. Terlebih pada kehamilan berulang, dimana ibu hamil telah mengalami darah tinggi saat hamil pada kehamilan pertamanya. Kondisi preeklampsia ini terjadi karena ada gangguan perkembangan pada plasenta, yang merupakan organ untuk menyalurkan darah dari ibu ke bayi dalam kandungan.

Selain itu, resiko preeklampsia juga dapat terjadi pada wanita hamil dengan kriteria :

1. Memiliki riwayat hipertensi,
2. Memiliki riwayat keluarga dengan preeklampsia,
3. Hamil kembar,
4. Usia ibu pada saat hamil di atas 35tahun,
5. Obesitas pada awal kehamilan,
6. Ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit kronis sebelum kehamilan seperti ginjal, diabetes, penyakit ginjal, dan penyakit autoimun seperti lupus.

Preeklampsia umumnya terjadi pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu, dengan tekanan darah ibu hamil mencapai angka 140/90 mmHg. Kondisi ini sering dianggap sepele dan tidak berbahaya karena ‘hanya sekedar kenaikan tekanan darah’. Faktanya, tidak hanya berbahaya bagi ibu hamil, namun preeklampsia juga sama berbahayanya bagi janin. Darah tinggi saat hamil pada ibu dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada janin berupa edema paru, gagal ginjal, gagal jantung, kelahiran prematur, perkembangan janin terhambat, dan bahkan janin mati dalam kandungan.

Mengatasi Darah Tinggi saat Hamil

Satu-satunya cara menyembuhkan preeklampsia adalah dengan melahirkan bayi (biasanya dilakukan pada kehamilan usia 32-38 minggu), secara diinduksi atau melalui operasi caesar. Namun, pada kehamilan yang masih muda, dokter akan memberikan tindakan untuk mengatasi preeklampsia yang terdeteksi, diantaranya :

  1. Perawatan untuk menurunkan tekanan darah. Ibu hamil akan diberikan resep obat penurun tekanan darah yang aman oleh dokter. Tindakan mengkonsumsi obat penurun tekanan darah ini sebaiknya atas anjuran dokter dan bukan inisiatif pribadi.
  2. Pemberian obat antikejang. Diberikan untuk ibu hamil dengan gejala preeklampsia berat.
  3. Pemberian kortikosteroid. Hanya diberikan kepada ibu hamil yang mengalami preeklampsia dengan sindrom HELLP (hemolisis, peningkatan enzim hati, dan kadar platelet rendah)
  4. Tindakan rawat inap. Jika preeklampsia tergolong berat dan membutuhkan monitoring rutin, ibu hamil sebaiknya menjalani rawat inap untuk memudahkan dokter mengontrol kondisi kesehatannya.

Sebagian besar kasus preeklampsia ini akan sembuh setelah kelahiran. Meskipun terdapat resiko eklampsia yang mengancam kesehatan ibu dan bayi, resiko tersebut sangat jarang terjadi. Eklampsia sendiri merupakan suatu kondisi preeklampsia yang disertai kejang atau kontraksi otot-otot, yang dialami oleh wanita hamil. Janin yang dikandung bisa tewas ketika ibu sedang kejang-kejang. Selain membahayakan janin, eklamsia juga mengancam keselamatan sang ibu.

Karena alasan tersebut, setiap ibu hamil disarankan untuk memonitoring tekanan darahnya secara rutin dan tidak boleh capek. Agar setiap gangguan kehamilan yang muncul, seperti preeklampsia dapat teratasi sejak dini. 

3. Diabetes Gestasional

Diabetes gestasional merupakan kondisi ketika kadar gula dalam tubuh pada ibu hamil melonjak drastis menjadi sangat tinggi. Berbeda dari diabetes pada umumnya yang terjadi karena faktor keturunan, penyakit ini muncul hanya pada saat seseorang mengalami kehamilan dengan usia kandungan di atas 6 bulan.

Salah satu hal yang perlu diwaspadai pada masa hamil adalah gejala diabetes gestasional. Jenis penyakit gula ini tidak terjadi karena faktor keturunan. Biasanya, penyakit tersebut kerap menimpa wanita yang sedang hamil tua.

Tanda-tanda Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil,

Berikut ini beberapa gejala yang muncul diabetes gestasional pada ibu hamil.

1. Sering Merasa Haus

Ibu hamil yang mengalamai diabetes gestasional biasanya akan mudah merasa haus. Jika orang normal pada umumnya hanya mengonsumsi sekitar 8 gelas air, penderita penyakit tersebut mampu meminum air dalam jumlah yang jauh lebih banyak.

Kadar gula yang tinggi membuat jaringan tubuh mudah menyerap air dari dalam. Jadi, meskipun sudah minum banyak air, penderita tetap merasa haus dan selalu ingin minum.

2. Sering Buang Air Kecil

Selain mengonsumsi banyak air, diabetes gestasional pada ibu hamil juga menyebabkan penderita sering kali buang air kecil. Rasa ingin buang air tersebut umumnya muncul setelah ia minum air. Akibatnya, fungsi ginjal dan saluran kemih pun bisa terganggu karena terlalu sering menampung air dalam jumlah yang berlebihan.

3. Mulut Terasa Kering

Meskipun sering mengonsumsi air dalam jumlah yang besar, ibu hamil yang mengalami diabetes gestasional juga tetap merasa bahwa mulutnya kering. Hal tersebut terjadi karena jumlah air liur yang ada di dalam mulut pun menjadi lebih sedikit. Tidak hanya selalu merasa haus, penderita biasanya juga akan mengalami bibir kering atau pecah-pecah.

4. Mudah Merasa Lelah

Diabetes gestasional pada ibu hamil juga dapat membuat penderita mudah merasa lelah. Hal itu merupakan akibat dari perubahan hormon serta jumlah kadar gula darah yang kian meningkat. Pada kasus yang cukup parah, penderita bahkan bisa merasa sangat lelah hingga kesulitan beranjak dari tempat tidur.

5. Mudah Mengantuk

Dengan gula darah yang tinggi, ibu hamil penderita diabetes gestasional juga bisa berubah menjadi seseorang yang mudah mengantuk. Ketika tidur, mereka biasanya akan mendengkur akibat adanya tekanan dari dalam tubuh.

6. Pandangan Agak Kabur

Dehidrasi memang kerap membuat seseorang menjadi kurang konsentrasi. Rasa haus yang berlebihan pada penderita diabetes gestasional ini juga dapat menjadikan penglihatan seseorang menjadi kurang fokus dan agak kabur. Apalagi jika kadar gula terus meningkat, cairan dalam tubuh, termasuk cairan pada mata pun kian berkurang sehingga kualitas penglihatan bisa semakin menurun.

7. Mudah Lapar

Tanda lain yang dapat dilihat pada penderita diabetes gestasional adalah adanya rasa lapar yang berlebihan. Meskipun sudah makan dalam porsi yang cukup besar, penderita akan tetap merasa lapar dan selalu ingin makan. Jika makanan yang dikonsumsi banyak mengandung gula, hal itu tentu malah bisa memperburuk kondisinya.

Tips Agar Ibu Hamil Terhindar dari Diabetes Gestasional, Lakukan Ini!

  • Tips Agar Ibu Hamil Terhindar dari Diabetes Gestasional, Memperbanyak Konsumsi Buah dan Sayur
  • Menambah Asupan Kalsium
  • Mengurangi Makanan Berminyak
  • Mengurangi Makanan yang Banyak Mengandung Gula
  • Melakukan Olahraga Khusus Ibu Hamil
  • Memeriksakan Diri secara Teratur

Kehamilan dengan Persalinan Normal? Siapa takut!

Melahirkan Normal, Ini Keuntungan Bagi Ibu dan Bayi

Teknologi kedokteran kini telah banyak berkembang, termasuk juga dalam hal cara melahirkan. Saat ini selain melahirkan normal, ibu hamil juga memiliki pilihan untuk melakukan operasi sesar. Biasanya, dokter akan menyarankan operasi sesar berdasarkan alasan medis karena adanya kondisi yang membahayakan Ibu ataupun janin.

Namun kini ada fenomena ibu hamil yang justru menjadikan operasi sesar sebagai pilihan utama saat melahirkan bukan karena alasan medis. Padahal bila sobat sehat tahu, ada banyak manfaat yang bisa didapat dari melahirkan normal. Yuk simak informasi berikut.

1. Melahirkan Normal, Ibu Lebih Cepat Pulih

Operasi sesar dilakukan dengan cara membedah perut lapis demi lapis untuk mengeluarkan bayi yang ada di dalamya. Setelah selesai, lapisan perut tadi dijahit dengan benang untuk menyatukan kembali kulit ibu. Nah bekas jahitan inilah yang biasanya memakan waktu lama untuk kembali pulih, bisa sekitar 1 hingga 4 minggu. Bahkan terkadang ada yang masih merasakan nyeri pada bekas luka setelah beberapa bulan atau tahun.

Bagaimanapun, operasi dilakukan dengan cara sengaja melukai tubuh. Sedangkan jika melahirkan normal, Ibu bisa langsung pulih hanya dalam beberapa hari saja karena proses yang terjadi adalah proses alami yang bisa diantisipasi dan dipulihkan oleh tubuh.

2. Bisa Langsung Menyusui Bayi

Nah karena ibu lebih cepat pulih tadi, maka setelah melahirkan ibu dapat segera menyusui bayinya dengan nyaman. Dengan begitu, bayi akan mendapat nutrisi lebih baik dan bisa meningkatkan ikatan dengan ibu lebih kuat lagi.

baca Juga: ASI Perah, Solusi Pemberian ASI Eksklusif bagi Ibu Pekerja

3. Sistem Imun Bayi Lebih Kuat

Saat melahirkan normal, tubuh bayi akan melewati jalan lahir yang terdapat banyak bakteri di sana. Secara tidak langsung, bakteri tersebut akan menempel pada tubuh bayi dan membentuk sistem imun yang lebih kuat. Hal ini tidak terjadi pada bayi yang lahir dengan operasi sesar karena tubuh bayi akan langsung terpapar dunia luar tanpa perlindungan sistem imun terlebih dahulu.

4. Sistem Pernapasan Bayi Lebih Sehat

Saat persalinan normal, otot-otot bayi akan tergerak sedemikian rupa sehingga mendorong cairan yang ada di paru-paru untuk keluar dan mempermudah bayi bernapas untuk pertama kalinya. Proses ini tidak terjadi pada bayi yang lahir dengan operasi sesar, sehingga kemungkinan gangguan pernapasan lebih besar terjadi.

5. Kondisi Rahim Lebih Aman

Ibu yang lahir dengan operasi sesar, pada kehamilan berikutnya akan lebih sulit memiliki kesempatan untuk melahirkan normal. Hal ini disebabkan setelah perlukaan, rahim akan lebih mudah robek apabila mengalami kontraksi. Apabila dipaksakan, ditakutkan akan terjadi perdarahan yang membahayakan nyawa Ibu.

Tahap Melahirkan Normal, Berikut yang Harus Ibu Ketahui

Pada dasarnya, ada 3 tahapan yang harus dilalui seorang Ibu untuk bertemu buah hati mereka, yaitu:

Tahap Melahirkan Normal Pertama

Pembukaan merupakan tahapan pertama yang harus dilalui calon Ibu sebelum melahirkan. Pembukaan merupakan proses terbukanya leher rahim untuk memberi jalan pada kepala bayi yang akan keluar. Proses ini biasanya ditandai dengan kontaksi bertahap yang semakin lama semakin sering dirasakan.

Bagi yang baru pertama kali melahirkan normal, proses pembukaan biasanya berlangsung selama 18 jam. Meskipun sakit, proses ini tetap harus dilalui karena merupakan sistem alami yang pasti akan terjadi sebelum terjadinya kelahiran. Agar rasa sakit tidak terlalu terasa, Sobat Sehat bisa berjalan-jalan keliling lingkungan sekitar dan berdoa.

Tahapan Kedua

Tahapan yang kedua adalah mengejan. Pada tahap ini Anda biasanya akan merasakan tekanan pada otot perut seperti ingin buang air besar. Semakin lama tekanan tersebut akan semakin sering. Tahapan ini harus dilakukan agar jalan keluar bayi terbuka secara penuh, sehingga tenaga medis bisa mudah menarik keluar kepala bayi.

Ada beberapa teknik mengejan yang bisa kita pelajari selama proses persiapan kelahiran. Bahkan saat ini, ada senam hamil yang dapat membantu kita berlatih mengejan untuk meminimalisasi proses yang menyakitkan.

Baca Juga:
Persalinan Normal Perlu Didukung Oleh Teknik Pernapasan yang Benar

Tahapan Ketiga

Setelah bayi keluar, kontraksi biasanya masih akan berlanjut. Ini berarti, Anda sedang memasuki tahapan ketiga. Tahapan ini akan berlangsung selama 10 sampai 20 menit hingga plasenta atau ari-ari terlepas dari dinding rahim dan keluar dari vagina. Begitu plasenta keluar, biasanya kita tidak akan merasakan sakit lagi.

Setelah tenaga medis turun tangan untuk melakukan prosedur paskamelahirkan, Anda bisa mulai bergerak dan menggendong bayi yang baru dilahirkan.

Jadi, masih takut melahirkan normal? Sebaiknya tidak. Karena bagaimanapun, melahirkan merupakan kodrat perempuan. Jadi kita tidak perlu terlalu merasa khawatir. Bagaimanapun, tubuh dan organ kita sudah dirancang sedemikian baiknya oleh Tuhan agar bisa melalui proses melahirkan dengan baik.

Setelah masa Kehamilan, apa saja yang perlu dilakukan oleh Bunda?

Momen bertemu dengan buah hati kini tinggal menghitung hari. Semua kebutuhan persalinan pun sudah disiapkan sebaik mungkin. Anda tentu sudah tak sabar untuk menimang si kecil dan mendengar tangis pertamanya. Mendebarkan sudah pasti…

Pasca melahirkan, ibu juga akan mengalami perubahan fisik dan emosional. Wajar, sebab ibu juga mesti beradaptasi dengan kegiatan baru yang cukup menguras tenaga dan pikiran, seperti merawat bayi, menyusui, sampai merelakan waktu istirahatnya.

1. Perawatan Nyeri Vagina

Nyeri vagina adalah gejala yang wajar dialami oleh ibu yang melahirkan dengan metode per vaginam. Rasa sakit ini biasanya makin intens jika ibu mendapat tindakan episiotomi (perobekan lubang vagina dengan tujuan memperbesar jalan lahir).

Nyeri ini bisa terjadi beberapa hari atau minggu tergantung seberapa banyak jahitannya. Namun, Bunda tak perlu khawatir karena biasanya dokter akan memberikan obat khusus. Kompres dingin juga bisa dicoba untuk mengurangi rasa tak nyaman di area vagina.

2. Perawatan Pasca-Caesar

Ibu yang bersalin dengan metode Caesar sangat dianjurkan untuk berhati-hati merawat luka sayatan di perutnya. Selalu perhatikan postur tubuh saat berdiri atau duduk. Hindari juga batuk, bersin, atau tertawa berlebihan/terlalu keras karena ini bisa berakibat meregangnya jahitan di perut.

Bunda tetap bisa menggendong dan menyusui bayi, tapi sebaiknya hindari mengangkat beban yang lebih berat dari BB si kecil. Selain mengonsumsi obat pereda nyeri, gunakan juga bantal hangat di atas perut untuk meredakan sakit pasca SC.    

3. Kontraksi setelah SC

Melahirkan Caesar biasanya menyisakan gejala berupa kontraksi selama beberapa hari. Namun, Anda tak perlu cemas. Hal ini justru terjadi untuk menghindari perdarahan pada ibu pasca persalinan. Kontraksi yang dirasakan biasanya berupa kram seperti saat menstruasi. Jadi, tetap sabar selama proses pemulihan ya, Bun.

4. Istirahat Cukup

Ibu sering kali kehilangan waktu istirahatnya karena harus mengurus bayi seharian, dari pagi sampai malam. Tak jarang banyak ibu yang akhirnya stres dan sakit karena kelelahan. Demi kesehatan jiwa raga sendiri, pastikan Bunda cukup istirahat, ya.

Ketika bayi tidur, usahakan Bunda juga ikut tidur. Mintalah suami untuk bergantian menjaga si kecil. Untuk meringankan beban, serahkan semua urusan rumah kepada ART atau anggota keluarga lain (jika ada).

5. Buat Aturan Menjenguk

Penting juga bagi Bunda untuk membatasi teman atau saudoraemondara yang ingin menjenguk. Kesannya sepele, tapi jadwal kunjungan yang tiada habisnya akan sangat mengganggu istirahat Bunda dan si kecil. Misalnya, beri tahu kerabat kapan dan jam berapa Bunda bersedia ditengok.

6. Jangan Malu Meminta Bantuan

Ya, jangan pernah malu untuk meminta bantuan, meski itu sesepele mengambilkan makan di dapur. Meminta bantuan bukan berarti Bunda manja, kok. Orang sekitar pasti juga akan mengerti dan bersedia membantu sebisanya. Mengerjakan semuanya sendiri justru akan membuat Bunda kelelahan dan stres.

7. Manjakan Diri

Karena terlalu sibuk dengan bayi, ibu sering kali lupa merawat dirinya sendiri. No, bagaimanapun, kewarasan Bunda juga tak kalah penting. Manjakan diri dengan makan makanan yang enak dan bergizi, bersantai, menonton drama yang disukai, atau melakukan kegiatan apa pun yang membuat Bunda merasa relaks.

Nah Sobat Sehat, itu tadi beberapa hal tentang kehamilan yang belum banyak diketahui oleh banyak orang. Artikel ini sangat cocok bagi Sobat Sehat yang akan atau sudah menikah agar dapat mempersiapkan nutrisi sebelum dan semasa kehamilan, mengenali berbagai tanda kehamilan serta mengetahui penyebab dan pencegahan flek pada kehamilan hingga pasca melahirkan.

Share Artikel ini ke semua teman, kerabat, keluarga dan semuanya agar artikel ini bisa bermanfaat untuk Anda dan semuanya 🙂

Download aplikasi K24Klik untuk informasi penggunaan obat saat hamil hingga suplemen yang tepat sebelum dan saat sedang hamil. Semoga bermanfaat, Sobat Sehat!

#KanAdaK24Klik


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *