Grok-Grok Pada Bayi, Apakah Berbahaya?

Published by Dewi Dwiputri on

Grok-Grok Pada Bayi, Apakah Berbahaya?

Grok-grok pada bayi, dinding saluran nafas yang menghasilkan lendir. Hal yang paling sering terjadi pada bayi dan membuat ibu khawatir adalah ketik bayi anda mengalami nafas grok-grok. Bahkan beberapa ibu bingung dan panik ketika menemukan kondisi bayi anda seperti itu. Benarkah begitu?

Perlu diketahui bahwa tidak semua nafas grok-grok pada bayi berbahaya. Lalu manakah kondisi yang menandakan itu suatu bahaya atau tidak? Yuk simak berikut ini…

Pada dasarnya dinding saluran nafas manusia menghasilkan lendir yang memiliki berbagai macam manfaat. Salah satunya adalah pemberian perlindungan saluran nafas dari zat asing seperti virus atau bakteri yang didapat ketika seseorang bernafas. Ketika udara yang anda hirup masuk ke dalam tubuh maka saluran pernafasan akan memberikan perlindungan dengan mengeluarkan lendir tersebut. Lendir tersebut akan sampai ke tenggorokan. Pada orang dewasa, jumlah lendir tentunya lebih banyak sehingga timbul refleks batuk dan lendir pun keluar.

Yang membedakan antara dewasa dan anak adalah cara mengeluarkan lendir saat batuk atau bersin. Pada orang dewasa hal ini bukanlah masalah karena reflex batuk mampu mengeluarkan lendir yang menumpuk. Berbeda dengan bayi yang mengalami kesulitan dalam mengeluarkan dahak karena reflex batuk yang belum terbentuk sempurna. Hal ini akan terdengar semakin keras jika bayi dalam posisi tidur.

Bagaimana dengan grok-grok pada bayi?

Pada bayi, mekanisme perlindungan saluran nafas ini belum berfungsi secara sempurna sehingga timbul suara nafas seperti grok-grok. Ini mengartikan bahwa saluran nafas bayi tersebut terhambat oleh lendir sehingga timbul suara nafas grok-grok. Akibat perlindungan saluran nafas bayi yang belum sempurna, lendir inilah yang berfungsi memberikan perlindungan pada saluran nafas dan menagkal infeksi virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh bayi. Selain itu munculnya nafas grok-grok disebabkan karena saluran pernafasan bayi yang cenderung kecil sehingga suara tersebut terdengar dengan jelas. Namun, seiring bertambahnya usia anak, saluran pernafasan tersebut akan semakin membesar sehingga nafas grok-grok pun akan berkurang dan akhirnya menghilang.

Sebenarnya kondisi ini masih dianggap normal pada sebagian besar anak. Namun, berbeda bagi bayi yang memiliki riwayat alergi membuat lendir semakin banyak dan timbul nafas grok-grok yang semakin keras pula. Biasanya bunyi nafas grok-grok pada bayi ini terdengar saat dia sedang istirahat atau tidur. Alergi ini bisa dari debu, bulu binatang, tungau, asap rokok, atau aroma rumah. Debu atau tungau paling sering terdapat pada bulu boneka, karet bulu, korden jendela yang lama tidak dicuci. Nafas grok-grok ini biasanya akan hilang sendiri ketika bayi beranjak usia 6 bulan hingga 1 tahun seiring dengan sempurnanya saluran nafas anak tersebut.

Kapan grok-grok pada bayi perlu ke dokter?

grok-grok pada bayi

Nafas grok-grok dapat dianggap tidak wajar jika dalam kondisi berberapa di bawah ini:

  • Sampai mengganggu aktivitas bayi tersebut baik saat tidur atau menyusui, muntah, atau tidak ada kenaikan berat badan.

  • Nafas grok-grok disertai keluhan lain seperti batuk, hidung meler atau mampat, bersin-bersin, dan demam. Hal ini biasanya menandakan adanya infeksi saluran pernafasan atas.

  • Suara nafas grok-grok terdengar begitu keras terutama saat menangis.

  • Jika setelah usia 1 tahun, anak masih mengalami nafas grok-grok. Kondisi ini biasanya berpotensi sebagai pengidap asma dikemudian hari atau adanya tanda dematitis atopik atau eksim.

Jadi, sebagai orang tua anda dapat memeriksakan bayi anda ke dokter untuk mendapatkan terapi lebih lanjut.

Selain itu, sebagai orang tua perlu diketahui pada bayi memang memproduksi lendir yang lebih banyak sebagai proteksi terhadap tubuhnya. Namun, karena sistem pernafasan dan refleks batuknya yang belum sempurna, terkadang saat batuk dia belum bisa mengeluarkan lendirnya. Hal ini memang normal terjadi. Jadi anda sebagai orang tua tidak perlu panik ataupun khawatir yang berlebihan. Jika kondisi ini disertai dengan demam, anda dapat memberikan obat penurun demam seperti paracetamol yang takarannya disesuaikan dengan berat badannya.

Kapan lendir grok-grok pada bayi dikatakan normal?

Lendir bisa dikatakan normal jika warnanya putih dan tidak berbau. Jika berwarna kuning atau kehijauan bisa menandakan adanya infeksi. Anda dapat membawa bayi anda ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Haruskah menjemur untuk mengurangi nafas grok-grok pada bayi?

Seringkali beberapa orang mengatakan untuk mengatasi nafas grok-grok pada bayi dengan cara dijemur saat pagi hari. Sebenarnya hal tersebut tidak ada hubungannya karena memang tubuh bayi yang murni belum memiliki sistem saluran nafas yang belum sempurna sehingga muncul nafas grok-grok. Namun, perlu diketahui bahwa menjemur bayi juga tidak boleh sembarangan. Jadi ada waktu dan cara yang tepat untuk menjemur bayi anda. waktu terbaik adalah jam 07.30 hingga 08.30. Cara terbaik tidak boleh menjemur terlalu lama maksimal setengah jam.

Nafas grok-grok pada bayi timbul akibat bayi terminum air ketuban?

Seringkali timbul anggapan jika nafas grok-grok terjadi akibat bayi saat lahir terminum air ketuban. Atau ada pula yang beranggapan bahwa nafas grok-grok pada bayi disebabkan karena dokter tidak menyedot lendir bayi saat lahir. Namun, perlu anda ketahui bahwa hal itu tidak ada hubungannya. Jika memang saat persalinan, pertolongan terhadap bayi saluran nafasnya tidak baik, tentu bayi akan mengalami sesak hingga tidak bisa bertahan hidup. Oleh karena itu, sebagai orang tua, anda tidak boleh panik dan menyalahkan tenaga kesehatan yang membantu saat persalinan tersebut. Orang tua dituntut untuk bisa berpikir logis dan rasional agar tidak terkecoh dengan mitos atau anggapan orang awam di luar sana.

Bagaimana mengatasinya grok-grok pada bayi?

Pertama anda jangan panik. Jika nafas grok-grok bayi anda tidak diikuti dengan gejala lain seperti flubatuk, pilek, atau demam serta tidak mengganggu aktivitasnya, maka anda tidak perlu khawatir karena hal itu wajar terjadi. Seperti anda ketahui bahwa lendir yang ada berfungsi untuk membersihkan saluran nafas dan menangkal dari infeksi virus atau bakteri dari luar. Memang saat bayi, reflex batuknya belumlah sempurna sehingga bayi akan kesulitan mengeluarkan dahak.

Namun, ada satu cara yang bisa anda lakukan yaitu menyedot lendir tersebut menggunakan pipet khusus yang biasanya tersedia di Apotek Online K24Klik. Ikuti segala step by step cara penggunaannya. Cukup mudah untuk dilakukan. Hal yang perlu anda perhatikan adalah hindari menyedot dengan mulut karena kemungkinan ibu sedang tidak sehat serta meningkatkan terjadinya penularan bakteri kepada bayi yaitu melalui air ludah. Cara lain yang bisa anda gunakan adalah menengkurapkan bayi sembari dipangku. Biasanya lendir akan keluar dengan sendirinya namun tidak sepenuhnya keluar.


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *