Deteksi Kanker Sejak Dini dengan Pap Smear

Published by K24Klik on

Sobat sehat, kanker serviks masih menjadi pembunuh nomor satu bagi wanita. Data dari WHO Information Centre on HPV and Cervical Cancer menyatakan bahwa 2 dari 10.000 wanita di Indonesia menderita kanker serviks dan diperkirakan 26 wanita meninggal setiap harinya karena kanker serviks. Dan setiap wanita beresiko untuk terkena kanker serviks.

papsmear

Untuk mengurangi resiko terkena kanker serviks, sebagai wanita, Sobat Sehat perlu melakukan tindakan pencegahan. Selain menjaga pola hidup sehat, tindakan lain yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan Pap smear untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini. Tes Pap atau Pap Smear merupakan pemeriksaan yang dilakukan di sekitar mulut rahim untuk melihat dan mendeteksi perubahan abnormalitas mulut rahim sebelum sel abnormal tersebut berubah menjadi kanker rahim.

Mengapa Pap Smear perlu dilakukan?

Dengan melakukan Pap Smear, Anda menyelamatkan hidup Anda sendiri. Karena dengan Pap Smear, tanda-tanda awal kanker serviks dapat terdeteksi sejak dini dan dapat segera ditangani. Sehingga tingkat keberhasilan pengobatan kanker serviks pun menjadi lebih tinggi.

Siapa saja yang perlu melakukan Pap Smear?

Pap Smear sebaiknya dilakukan pada setiap wanita yang berusia 21-65 tahun yang telah menikah. Bahkan bagi wanita yang sudah tidak aktif melakukan hubungan intim dan yang telah mengalami menopause, namun masih berusia di bawah 65 tahun, tetap perlu melakukan Pap Smear secara teratur.

Siapa saja yang tidak perlu melakukan Pap Smear?

  • Wanita yang tidak memiliki leher rahim (biasanya karena histerektomi). Kecuali jika tindakan histerektomi dilakukan karena Anda memiliki riwayat kanker serviks sebelumnya, maka Anda harus memiliki tiga Pap Smear yang normal berturut-turut dan tidak ada hasil tes yang abnormal dalam 10 tahun terakhir sebelum Anda berhenti melakukan Pap Smear.
  • Wanita yang tidak memiliki riwayat kanker serviks
  • Wanita dengan hasil Pap yang normal
  • Wanita usia 65 dan lebih tua yang telah memiliki tiga Pap Smear yang normal berturut-turut dan tidak ada hasil tes yang abnormal dalam 10 tahun terakhir, tidak perlu Pap Smear.

Namun disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum berhenti Pap Smear secara teratur.

Seberapa sering Pap Smear harus dilakukan?

  • Wanita berusia usia 21 dan 29, sebaiknya melakukan Pap Smear setiap 3 tahun.
  • Untuk wanita berusia 30 dan 64, Sebaiknya melakukan Pap Smear dan human papillomavirus (HPV) tes secara bersama-sama setiap 5 tahun atau Pap Smear saja setiap 3 tahun.

Beberapa wanita mungkin perlu lebih sering melakukan Pap Smear apabila mereka dalam kondisi berikut :

  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah karena transplantasi organ, kemoterapi, atau penggunaan steroid.
  • Lahir dari ibu yang terkena dietilstilbestrol (DES) saat hamil.
  • Pernah menjalani pengobatan kanker leher rahim di masa lalu.
  • Penderita HIV-positif. Wanita yang hidup dengan HIV (virus yang menyebabkan AIDS) memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kanker serviks dan penyakit serviks lainnya.

Kapan waktu Pap Smear yang tepat bagi wanita yang sedang dalam periode menstruasi?

Pap Smear sebaiknya dilakukan setelah 10-20 hari terhitung sejak hari pertama menstruasi.

stop kanker serviks

Tips mengurangi resiko terkena kanker serviks

Ladies, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan untuk mengurangi resiko terkena kanker serviks, diantaranya :

  • Lakukan Pap Smear secara teratur, sesuai yang telah dijadwalkan.
  • Lakukan imunisasi HPV (sebagian besar kasus kanker serviks disebabkan karena virus HPV).
  • Berhubungan intim hanya dengan satu pasangan saja.
  • Kenakan kondom untuk mencegah infeksi menular seksual atau penularan virus HPV.
  • Terapkan pola hidup sehat sejak dini. Konsumsi makanan bergizi, perbanyak buah dan sayur, olah raga teratur, berhenti merokok, dan istirahat yang cukup.