Brain Fog, Mendadak Hilang Fokus saat Beraktivitas
Brain Fog, Mendadak Hilang Fokus saat Beraktivitas
Sobat Sehat, pernahkah Anda merasa mendadak linglung, bingung, hilang fokus, atau mengalami kesulitan dalam mengingat sesuatu? Mungkin Anda mengalami Brain Fog atau pikiran berkabut. Meski terdengar asing, namun hampir semua orang pernah mengalami kondisi ini.
Lebih Jauh Tentang Brain Fog
Brain fog bukanlah sebuah istilah medis paten, namun sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan rasa bingung, konsentrasi yang berkurang, sulit mengingat, dan hilangnya kemampuan berpikir dengan jernih karena kelelahan. Kondisi ini sering terjadi dalam hitungan hari bahkan minggu. Tahukah Anda? Kondisi medis yang juga disebut sebagai pikiran berkabut ini bisa menjadi gejala awal penyakit dementia. Pada penderita dementia, mereka juga mengalami brain fog namun dalam kondisi yang lebih serius.
Jika dirumuskan, maka pikiran berkabut merupakan suatu kondisi disfungsi kognitif yang meliputi:
- Masalah memori (berkurangnya kemampuan untuk mengingat)
- Kurangnya kejernihan pikiran
- Konsentrasi yang buruk
- Ketidakmampuan untuk fokus
- Kelelahan mental
Penyebab Brain Fog
Brain Fog atau pikiran berkabut atau kabut otak dapat dipicu oleh banyak hal. Penyebab yang paling mendasar berkaitan dengan gaya hidup, asupan nutrisi, dan kondisi kesehatan seseorang. Membahas lebih lanjut mengenai penyebab gangguan memori otak yang satu ini, berikut beberapa penyebab mendasar pikiran berkabut:
- Stres
Menurut American Heart Association, stres dapat memicu tekanan darah naik. Di samping itu, stres juga dapat melemahkan sistem imun, memicu depresi, dan kelelahan otak. Ketika otak berada dalam tahap lelah, Anda menjadi lebih sulit berpikir, berlogika, dan fokus.
- Kurang Tidur
Kurang istirahat atau tidur bisa menyebabkan keluhan kesehatan yang serius, salah satunya mengganggu fungsi otak. Tidur merupakan aktivitas dimana otak beristirahat dan memperbaiki ingatan. Sehingga ketika kualitas tidur berkurang, otak akan mengalami kelelahan dan menurukan daya ingat.
- Perubahan hormon
Selain siklus menstruasi yang tidak teratur, perubahan hormon juga dapat memicu pikiran berkabut pada wanita menopause.
- Diet
Diet yang keliru dan membuat Anda kekurangan asupan Vitamin B-12, justru dapat memicu terjadinya kabut otak. Karena Vitamin B-12 berperan dalam mendukung fungsi otak yang sehat. Sebaiknya hindari makanan yang mengandung MSG, aspartame, kacang-kacangan, dan produk susu untuk mencegah pikiran berkabut.
- Efek samping obat
Beberapa jenis obat tertentu, salah satunya pengobatan untuk terapi kanker, mungkin justru memicu brain fog pada diri Anda. Segera konsultasi kembali dengan dokter untuk mendapatkan resep obat penggantinya.
- Kelelahan mental
Brain fog seringkali dipicu karena kelelahan mental yang kronis, yang terjadi terus-menerus hingga enam bulan berturut-turut.
- Kondisi medis lain
Kondisi kesehatan yang dapat memicu terjadinya brain fog antara lain:
- Anemia
- Diabetes
- Migrain
- Hipotiroidisme
- Penyakit autoimun (lupus, arthritis, dan multiple sclerosis)
- Dehidrasi
Diagnosa Brain Fog
Dalam menetapkan diagnosa Brain fog, perlu dilakukan pemeriksaan fisik oleh dokter. Pada tahap awal pemeriksaan, dokter akan bertanya mengenai:
- Apakah Anda merasa stres atau tertekan dalam beberapa waktu belakangan?
- Apakah Anda sedang menjalankan program diet?
- Seberapa berat aktivitas fisik yang Anda lakukan?
- Apakah ada obat atau suplemen tertentu yang sedang Anda konsumsi saat ini?
- Apakah ada gejala lanjutan seperti rambut rontok, kulit kering, turunnya berat badan, atau kuku rapuh?
Dari jawaban yang diperoleh atas pertanyaan di atas, Dokter akan menentukan perlu tidaknya dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, seperti MRi atau CT scan, tes alergi, atau tes untuk memeriksa gangguan tidur.
Pengobatan Brain Fog
Dalam mengatasi keluhan Brain Fog, perlu diketahui terlebih dahulu pemicunya. Karena penanganan terhadap masing-masing diagnosa tentunya berbeda-beda. Sebagai contoh, jika brain fog disebabkan karena penyakit autoimun, maka dokter akan merekomendasikan obat dengan kandungan kortikosteroid atau obat lain yang dapat mengurangi peradangan dan menekan sistem kekebalan tubuh. Jika brain fog Anda terjadi karena anemia, maka Anda membutuhkan asupan suplemen zat besi dan mengkonsumsi makanan dengan zat besi tinggi untuk meningkatkan produksi sel darah merah.
Selain itu, penanganan mandiri yang dapat Anda lakukan untuk mengusir kabut otak, antara lain:
- Istirahat cukup, sekitar 8 hingga 9 jam perhari. Segera tidur saat tubuh mulai terasa lelah.
- Mengelola stres dengan tidak berpikir secara berlebihan
- Hindari mengkonsumsi alkohol atau kafein yang berlebihan
- Olahraga
- Meningkatkan kekuatan otak dengan melakukan permainan asah otak atau permainan teka-teki otak lainnya
- Perbanyak konsumsi asupan protein, buah, sayur, dan lemak sehat
- Menyibukkan diri dengan kegiatan yang menyenangkan.
Nah, Sobat Sehat, sekian sekilas tentang Brain Fog. Jadi, jika Anda tiba-tiba merasa sulit berpikir atau mencerna situasi sekitar, segera istirahat untuk pemulihan agar tidak mengalami keluhan seperti ada kabut dalam otak ini, ya!
0 Comments