Virus Machupo : Virus Mematikan dalam Obat Parasetamol

Published by K24Klik on

paracetamol

Sobat sehat, beberapa waktu yang lalu beredar sebuah pesan berantai melalui media sosial mengenai parasetamol jenis baru yang dianggap berbahaya karena menyimpan virus Machupo. Benarkah isi pesan tersebut?

Sebenarnya, apa ‘sih virus Machupo itu?
Dikutip dari situs resmi Stanford University, virus Machupo merupakan pemicu utama penyakit ‘demam berdarah Bolivia‘. Penyakit ini pertama kali ditemukan pada tahun 1962, di desa Bolivia dari San Joachim. Pada saat itu, banyak penduduk di pedalaman Bolivia yang jatuh sakit dengan gejala demam tinggi dan nyeri di badan. Beberapa di antaranya mengalami kematian hanya dalam hitungan hari. Berdasarkan hasil penelitian, Bolivia Dengue ini disebabkan oleh Virus Machupo yang penyebarannya dapat terjadi melalui udara, makanan, atau kontak langsung. Virus Machupo dapat bersumber dari air liur, urin, atau feses hewan pengerat (tikus jenis Calomys callosus) yang terinfeksi dan menjadi pembawa (reservoir) virus tersebut.

Calomys callosus

Calomys callosus merupakan jenis tikus ini hanya ditemukan di wilayah tertentu di Bolivia. Diduga penduduk Bolivia saat itu menghirup urine tikus yang mengering di lantai-lantai rumah mereka dan terbawa angin.

Gejala infeksi virus Machupo berupa demam, malaise, sakit kepala dan nyeri otot, yang sangat mirip dengan gejala Malaria. Petechiae (bercak darah) pada tubuh bagian atas dan pendarahan dari hidung dan gusi, termasuk pada paru-paru, saluran cerna dan saluran kencing yang terjadi ketika penyakit mencapai tahap hemoragik, biasanya dalam waktu tujuh hari dari infeksi.

Gejala lainnya yang muncul antara lain tremor, hilangnya kendali otot dan kejang. Virus ini berbahaya karena dapat menyebabkan kematian yang terjadi beberapa jam atau beberapa hari setelah munculnya gejala untuk pertama kali.

Lalu, benarkah Paracetamol jenis P-500 mengandung virus Machupo seperti yang disebutkan dalam pesan berantai di media sosial?

Bisa dipastikan pesan berantai tersebut tidak benar. Kepala Badan POM, Penny K. Lukito menyampaikan bahwa Badan POM tidak pernah menemukan hal-hal seperti yang diisukan tersebut. Sampai saat ini Badan POM tidak pernah menerima laporan kredibel yang mendukung klaim bahwa virus Machupo telah ditemukan dalam produk obat P-500.

Sobat sehat, media sosial memang dapat membantu kita untuk mengetahui banyak informasi dari segala penjuru dunia. Namun, kita juga harus bijak dalam menyaring informasi, ya. Cari tahu terlebih dahulu kebenarannya sebelum menyebarkan berita tersebut kepada orang lain. Karena berita yang salah seperti kasus virus Machupo di dalam parasetamol ini, dapat menimbulkan kepanikan masyarakat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Yuk, bijak gunakan media sosial, sobat sehat! (Dev/Wind)

Sumber : dari berbagai sumber


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *